Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM92 Diduga Karena Truk Mengalami Rem Blong, Kenali Fungsi Jalur Penyelamat di Jalan Tol
Kecelakaan beruntun mengerikan terjadi di ruas jalan Tol Cipularang Km 92 arah Bandung siang ini, Minggu (11/11). (Istimewa)
20:08
11 November 2024

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM92 Diduga Karena Truk Mengalami Rem Blong, Kenali Fungsi Jalur Penyelamat di Jalan Tol

- Pada Senin (11/11) sore, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, Senin (11/11) sore. Video kecelakaan tersebut beredar luas di media sosial.    Sejumlah kendaraan mobil hingga truk tampak ringsek bertumpuk. Beberapa orang terlihat sedang dievakuasi keluar kendaraan. Satu mobil berwarna hitam ringsek keluar jalur.   Dalam video netizen yang menyusul setelahnya, terlihat bahwa kecelakaan ini diawali karena truk mengalami rem blong. Terekam kamera dashboard atau dashcam pengguna jalan lain, tampak truk melaju dengan kecepatan tinggi, tak bisa berhenti saat ada kendaraan macet di depannya.  

  Cuaca saat kejadian memang tengah diguyur hujan. Diketahui juga bahwa hujan mengguyur hampir rata di sejumlah daerah di Jabotabek.   Polda Jawa Barat mencatat 23 kendaraan terlibat dalam kecelakaan di Km 92 Tol Cipularang, Purwakarta. Proses evakuasi masih berjalan untuk menyingkirkan kendaraan dari tengah lajur.   "23 total (kendaraan terlibat)," kata Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardhiansyah saat dihubungi, Senin (11/11).   Melihat kecelakaan yang terjadi karena diduga diawali dari truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa berhenti, perlu diketahui bahwa di sekitar area jalan tol yang menurun terdapat lajur penyelamat.   Dilansir dari laman BPJT, ketika melintas di Jalan Tol, sering melihat jalur seperti pada gambar diatas? Jalur tersebut biasanya akan ditemui ketika para pengendara baru saja melewati jalanan yang menurun panjang.    Dikenal sebagai jalur penyelamat (emergency safety area) yang berfungsi sebagai peredam laju kendaraan kecil maupun besar dengan konturnya sengaja dibuat kasar dan bergelombang dengan tujuan dapat menjebak atau mengunci laju kendaraan saat terjadi masalah rem yang blong atau tidak berfungsi dengan baik.   

  Rata-rata ketinggian jalur penyelamatan sekitar enam meter, dengan panjang 20 meter, dan lebar tiga meter, dan terletak di bagian sebelah kiri jalan. Emergency safety area ditempatkan di beberapa Jalan Tol di Indonesia, salah satunya juga banyak berada di Jalan Tol Trans Jawa seperti Tol Cipularang.   Bagi para pengendara yang melintas juga dilarang untuk sengaja berhenti di lajur tersebut apabila tidak dalam kondisi darurat. Hal ini juga akan sangat membahayakan dan mengganggu pengendara lain yang mungkin membutuhkan lajur penyelamat tersebut saat situasi darurat.   Umumnya juga, jalur penyelamat ini banyak tersedia di jalan tol yang memiliki tanjakan dan turunan. Dengan adanya jalur penyelamat ini, pengemudi yang sedang berkendara di jalan tol dan tidak dapat mengontrol kecepatan kendaraannya, dapat mengarahkan kendaraan mereka memasuki jalur ini untuk mendapat bantuan pengereman secara eksternal.  

  Fungsi utama dari jalur penyelamat jalan tol adalah untuk memberikan bantuan pengereman bagi kendaraan yang mengalami rem blong, sekaligus ruang leluasa bagi pengemudi untuk menghentikan kendaraannya.    Dengan mengetahui fungsi sebenarnya dari jalur penyelamat jalan tol, diharapkan tidak ada pengguna yang menyalahgunakan jalur ini untuk keperluan lain yang kurang mendesak, sehingga jalur ini dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh kendaraan yang benar-benar membutuhkan.    Apabila pengemudi membutuhkan tempat beristirahat sejenak, namun kondisinya tidak darurat, maka pengemudi dapat berhenti di rest area yang tersedia di jalan tol.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #kecelakaan #beruntun #cipularang #km92 #diduga #karena #truk #mengalami #blong #kenali #fungsi #jalur #penyelamat #jalan

KOMENTAR