Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Terintegrasi, Dorong Transisi Energi Nasional
Upaya mempercepat transisi menuju energi bersih di Indonesia kian nyata. Perusahaan energi nasional terus memperkuat langkahnya melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi—mulai dari perakitan kendaraan, teknologi baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan hijau.
Langkah tersebut dilakukan oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) sebagai bagian dari transformasi besar perusahaan menuju bisnis berkelanjutan. Melalui anak usahanya, Electrum, TBS mengembangkan model bisnis kendaraan listrik yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Mereka ingin transisi energi membuka peluang baru, bukan hanya mengganti teknologi. Ekosistem kendaraan listrik ini diharapkan menciptakan efek berganda bagi pengemudi dan masyarakat luas.
Electrum kini menjadi bagian penting dari strategi TBS2030, peta jalan menuju netral karbon yang diluncurkan sejak 2021. Inisiatif ini bertujuan mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan model bisnis yang inklusif.
Selain sektor kendaraan listrik, TBS juga membangun fondasi bisnis hijau lainnya melalui tiga pilar utama: pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan pengembangan sosial berkelanjutan. Transformasi tersebut dipertegas lewat peluncuran identitas baru perusahaan, yang mencerminkan semangat keberlanjutan dan kesiapan menghadapi masa depan rendah karbon.
Logo baru TBS terinspirasi dari motif tenun ikat Nusantara seperti Toraja dan Flores, dengan garis berbentuk angka “8” yang melambangkan keseimbangan, kesinambungan, dan kemakmuran. "Simbol ini menjadi representasi komitmen TBS untuk tumbuh harmonis bersama masyarakat dan lingkungan," Presiden Direktur & CEO TBS, Dicky Yordan.
Dalam tiga tahun terakhir, TBS juga memperluas portofolio bisnis di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH), serta mengakuisisi penuh Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro) di Singapura yang kini bertransformasi menjadi CORA Environment.
Di sisi energi terbarukan, TBS telah mengoperasikan pembangkit listrik mikrohidro 2x3 MW di Lampung sejak Januari 2025, serta tengah membangun Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam bersama PLN Nusantara Power, yang ditargetkan beroperasi pertengahan tahun depan.
Sebagai penguatan terhadap pilar sosial, TBS juga meluncurkan TBS Foundation, platform yang berfokus pada social value creation melalui tiga pilar utama: Quality Education, Thought Leadership & Policy Advocacy, dan Impact Capital.
“Melalui TBS Foundation, kami ingin menciptakan ruang kolaborasi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk melahirkan gagasan yang berdampak nyata bagi ekonomi hijau,” ujar Juli Oktarina, Chairwoman TBS Foundation. (*)
Tag: #perkuat #ekosistem #kendaraan #listrik #terintegrasi #dorong #transisi #energi #nasional