Pendapatan Microsoft Menguap Rp 51,6 Triliun gara-gara Induk ChatGPT
Ilustrasi Microsoft(Telegraph)
09:06
3 November 2025

Pendapatan Microsoft Menguap Rp 51,6 Triliun gara-gara Induk ChatGPT

- Perusahaan software Microsoft menyampaikan laporan pendapatan untuk periode kuartal yang berakhir 30 September 2025.

Dalam laporan tersebut, Microsoft mengungkap kerugian bersih sebesar 3,1 miliar (sekitar Rp 51,6 triliun) selama kuartal tersebut. Kerugian itu diderita karena investasi Microsoft ke OpenAI, induk perusahaan ChatGPT.

Dalam laporan keuangan resmi yang diberikan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Microsoft mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyuntikan dana sebesar 13 miliar dollar AS (sekitar Rp 216,4 triliun) untuk OpenAI.

Dari total tersebut, 11,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 193 triliun) telah direalisasikan per 30 September 2025.

Investasi itu dicatat menggunakan metode equity accounting, yang mana untung dan rugi OpenAI akan berpengaruh langsung pada pendapatan Microsoft.

Nah, menurut laporan Microsoft, investasi ke OpenAI itu mencatatkan kerugian, sehingga berdampak negatif pada laba bersih (net income) perusahaan.

Adapun penurunan laba bersih tercatat 3,1 miliar dan laba per lembar saham (Earnings per Share/EPS) turun 0,41 dollar AS (sekitar Rp 6.800).

"Laba bersih dan laba per lembar saham terdilusi tahun sebelumnya juga terdampak negatif oleh kerugian dari investasi OpenAI, yang menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 523 juta dollar AS (sekitar Rp 8,7 triliun) dan penurunan laba per lembar saham sebesar 0,07 dollar AS," tulis Microsoft dalam dokumen mereka.

Dalam sebuah dokumen lain di SEC, disebutkan bahwa Microsoft kini memegang 27 persen saham OpenAI.

Dengan demikian, berdasarkan prinsip equity accounting, Microsoft juga menanggung 27 persen kerugian OpenAI.

Nah, dari sini bisa diestimasi berapa kerugian yang dialami OpenAI sehingga berdampak pada kerugian Microsoft.

Apabila Microsoft memegang 27 persen saham, diperkirakan kerugian OpenAI sebesar 11,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 191 triliun) dalam satu kuartal.

OpenAI belum memberikan tanggapan soal hal ini. Begitu pula Microsoft, yang menolak berkomentar lebih lanjut soal ini.

Mereka hanya mengonfirmasi kerugian 3,1 miliar "tahun ini", merujuk pada tahun fiskal Microsoft yang dimulai 1 Juli, bukan tahun kalender.

Jadi, kerugian tadi merupakan kalkulasi selama triwulan (Juli-September), bukan sembilan bulan (Januari-September).

Dirangkum KompasTekno dari The Register, kerugian 11,5 miliar cukup besar bagi OpenAI.
Sebab, OpenAI hanya meraup pendapatan 4,3 miliar (sekitar Rp 71,6 triliun) untuk paruh pertama 2025.

Di sisi lain, kerugian 3,1 miliar dollar AS tadi tampaknya tidak berpengaruh besar bagi Microsoft karena total laba bersihnya mencapai 27,7 miliar dollar AS (Rp 461 triliun) pada kuartal terakhir.

Tag:  #pendapatan #microsoft #menguap #triliun #gara #gara #induk #chatgpt

KOMENTAR