Mendominasi Ball Possession Selama 120 Menit Pertandingan, Timnas Indonesia U-23 memang Layak Menang Lawan Korsel
Para pemain Timnas Indonesia U-23 melakukan selebrasi usai memenangi laga perempat final Piala Asia U-23 2024 kontra Korea Selatan di Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. [ANTARA/Aloysius Lewokeda]
14:06
26 April 2024

Mendominasi Ball Possession Selama 120 Menit Pertandingan, Timnas Indonesia U-23 memang Layak Menang Lawan Korsel

Kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Korea Selatan lewat adu penalti dalam perempat final Piala Asia U-23 2024 di Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB, bukan semata karena keberuntungan karena secara statistik Garuda Muda memang unggul dari pasukan Negeri Ginseng tersebut.

Timnas Indonesia U-23 menciptakan sejarah dengan menundukkan Korea Selatan yang sekaligus mengamankan tiket semifinal setelah menang adu penalti 11-10 dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa.

Pemenang harus ditentukan dengan adu penalti setelah kedua tim imbang 2-2 selama 120 menit pertandingan.

Dilihat dari statistik pertandingan, Timnas Indonesia U-23 unggul dari segala aspek positif yang menunjukkan bahwa Garuda muda memiliki peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan tanpa melalui adu penalti.

Dari sisi penguasaan bola yang menjadi Indikator dominasi permainan, Indonesia unggul 53 persen dibanding Korea Selatan yang melakukan penguasaan bola 47 persen.

Dengan penguasaan bola yang lebih dominan tersebut, menunjukkan bahwa pelatih Shin Tae-Yong cukup berhasil menerapkan strategi permainan kolektif dengan operan pendek dari kaki ke kaki untuk meredam kecepatan para pemain Korsel.

Akurasi operan timnas Indonesia juga bisa dikatakan sangat baik yakni mencapai 81 persen dari 539 operan, jauh lebih bagus dari Korsel yang tingkat akurasinya 79 persen dari 468 operan. Ini memperlihatkan bahwa para pemain Korsel lebih ceroboh dalam mengoper bola.

Indonesia juga menunjukkan lebih gigih dalam upaya menjebol gawang lawan terlihat dari jumlah tembakan yang dilakukan sebanyak 21 kali dan 5 di antaranya mencapai sasaran gawang lawan. Sedangkan Korsel hanya melakukan 8 kali tembakan dan hanya dua tembakan yang tepat mengarah ke gawang Ernando Ari Sutaryadi.

Para pemain Indonesia juga tampil lebih agresif salah satunya dari indikator pelanggaran. Para pemain Indonesia total melakukan 20 kali pelanggaran berbanding 15 kali pelanggaran yang dilakukan para pemain Korsel.

Hal yang menarik, meskipun lebih sering melakukan pelanggaran, tapi wasit lebih banyak memberikan kartu hukuman kepada Korsel. Indonesia hanya menerima dua kartu kuning yang diterima Rafael Struick dan Ivar Jenner, sedangkan Korsel menerima 3 kartu kuning plus 1 kartu merah.

Kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Korsel ini tak hanya menciptakan sejarah baru bagi sepak bola Merah Putih. Kesuksesan Marselino Ferdinan dan kawan-kawan mendekatkan Indonesia dengan mimpi baru untuk selangkah lagi lolos ke sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Editor: Rully Fauzi

Tag:  #mendominasi #ball #possession #selama #menit #pertandingan #timnas #indonesia #memang #layak #menang #lawan #korsel

KOMENTAR