I.League Sambangi Kampus, Edukasi Industri Sepak Bola Indonesia
Operator kompetisi Super League 2025-2026, yakni I.League memberikan materi pembekalan tentang industri sepak bola kepada mahasiswa FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Rabu (19/11/2025) di Gedung FPOK UPI Jl Setiabudi.
Ini merupakan bagian dari program I.League to Campus. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sebagai pembicara General Manager Strategic of Competition, Takeyuki Oya.
Takeyuki Oya adalah sosok berpengalam dengan rekam jejak selama 16 tahun memegang beberapa posisi strategis di J.League (Liga Jepang).
Selain itu, hadir pula Manager Corporate Share Value (CSV) I.League Hanif Marjuni.
Ia mengutarakan alasan I.League mengunjungi setiap kampus, yakni untuk memaparkan bagaimana industri sepak bola di Indonesia terus berkembang kepada mahasiswa.
“Tujuan kami adalah kami menjelaskan kepada teman-teman mahasiswa bahwa sepak bola sudah menjadi industri secara global, di balik industri itu banyak profesi yang bisa digeluti,” kata Hanif.
“Selama ini mungkin teman-teman mahasiswa kurang mendapatkan informasi tentang peluang kerja di industri sepak bola, dan di sini kami menjelaskan bagaimana banyak profesi ketika industri sepak bola digelar,” paparnya.
Tahun lalu Universitas Indonesia (UI) melakukan riset tentang industri sepak bola Indonesia dalam memutar kompetisi. Riset itu menunjukkan ada nilai Rp 10,4 triliun yang berputar di sana.
“Jadi tahun kemarin, Universitas Indonesia sempat melakukan riset, satu musim kompetisi Rp 10,4 triliun, di balik angka itu sebenarnya ada profesi yang bisa digeluti dan membutuhkan tenaga ahli yang basic-nya keolahragaan dan spesifik di olahraga ,” jelasnya.
Oleh sebab itu mahasiswa-mahasiswa bidang keolahragaan khususnya, di masa depan bisa terjun dan menggeluti industri ini.
“Teman teman mahasiswa harus tahu kalau punya passion di dunia sepak bola, kalau bicara kesejahteraan, tidak harus jadi atlet,” sebutnya.
“Contoh ada semacam kelas, ada workshop terkait medical officer. Itu kan dari mahasiswa yang basicnya medical, kesehatan.”
“Ada media officer dari teman teman komunikasi dan bahasa, kemudian ada marketing officer yang basic-nya bisnis dan ekonomi, kemudian ada LOC, yang pesertanya background-nya olahraga,” urainya.
Takeyuki Oya Singgung Piala Indonesia
Momen foto bersama dalam I.Leageu Goes to Campus UPI pembekalan tentang industri sepak bola kepada mahasiswa FPOK UPI, Rabu (19/11/2025) di Gedung FPOK UPI, Jl Setiabudhi, Bandung.
Musim ini adalah tahun perdana bagi Takeyuki Oya menjabat General Manager kompetisi dan mengubah Liga 1 menjadi Super League.
Dirinya memantau bagaimana berjalannya musim ini hingga pekan ke-12. Menurutnya, ada level dan kualitas yang meningkat berkat regulasi 11 pemain asing.
“Saya rasa kompetisi musim ini berjalan dengan baik dan sekarang kami lebih banyak memiliki pemain asing. Ini membuat liga menjadi lebih baik,” sebutnya.
“Harapannya ada lebih banyak fan yang datang ke stadion. Step by step kami akan terus berbenah supaya ada lebih banyak orang yang datang ke stadion untuk memberi dukungan,” ujarnya.
Kualitas liga juga bisa dinilai dari indikator kedatangan orang-orang ke stadion.
Sejauh ini laga Persebaya vs Persija Jakarta menorehkan kehadiran penonton tertinggi dengan total 33.432 penonton di Stadion Gelora Bung Tomo pada 18 Oktober 2025 silam.
Lebih lanjut, Takeyuki Oya bicara tentang Piala Indonesia yang tampak masih belum bisa digelar musim ini.
“Terlalu dini untuk bisa mengenai kompetisi baru. Tapi seperti yang tadi saya katakan, jumlah pertandingan di Indonesia itu masih lebih sedikit dibandingkan Thailand dan Malaysia. Dan pemain butuh pertandingan untuk bermain. Jadi saya harap bisa melakukan sesuatu musim depan, mudah-mudahan,” bebernya.
Tag: #ileague #sambangi #kampus #edukasi #industri #sepak #bola #indonesia