Curacao Berjaya Tanpa Patrick Kluivert, Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Rekor!
Curacao Berjaya Tanpa Patrick Kluivert, Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Rekor! [Dok. ESPN]
10:36
19 November 2025

Curacao Berjaya Tanpa Patrick Kluivert, Resmi Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Rekor!

Baca 10 detik
  • Curacao resmi menjadi negara paling kecil yang pernah lolos ke putaran final Piala Dunia.
  • Tim asuhan Dick Advocaat melaju tanpa kekalahan sepanjang kualifikasi.
  • Pada saat bersamaan, proyek Patrick Kluivert di Timnas Indonesia justru berakhir cepat seperti pola karier sebelumnya.

Keajaiban sepak bola kembali tercipta. Curacao, negara kecil di Karibia dengan populasi hanya sekitar 156 ribu jiwa, memastikan satu tempat di Piala Dunia 2026.

Mereka lolos setelah menahan imbang Jamaika 0-0 pada laga terakhir kualifikasi Concacaf—hasil yang sekaligus menempatkan mereka dalam buku sejarah.

Pencapaian ini menjadikan Curacao sebagai negara terkecil yang pernah tampil di putaran final Piala Dunia, mematahkan rekor Islandia yang lebih dulu mencatatkannya pada 2018.

Dengan luas wilayah cuma 444 kilometer persegi, kiprah Curacao kini menjadi salah satu kisah terbesar dalam edisi Piala Dunia mendatang.

Yang membuat perjalanan mereka semakin dramatis: tim ini melaju tanpa sekalipun menelan kekalahan.

Selama fase kualifikasi, Curacao mencatat kemenangan telak 7-0 atas Bermuda dan terus menjaga konsistensi hingga tiket ke Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada resmi mereka genggam.

Curacao dilatih oleh mantan manajer Premier League, Dick Advocaat, yang absen pada laga penentuan melawan Jamaika karena alasan pribadi.

Adapun lawan-lawan mereka di penyisihan grup Piala Dunia 2026 baru akan diketahui saat drawing berlangsung pada 5 Desember di Kennedy Center, Washington D.C.

Curacao Bersinar, Patrick Kluivert Pesakitan

Di sisi lain, publik Indonesia justru merasakan ironi. Patrick Kluivert—pelatih yang sempat dua periode menangani Curacao—gagal membawa Timnas Indonesia mencapai target lolos Piala Dunia 2026.

Padahal, Garuda adalah salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, jauh berbeda dengan Curacao yang kini menorehkan sejarah besar.

Kerja sama PSSI dan Kluivert berakhir pada Kamis (16/10) setelah hanya 281 hari atau sekitar sembilan bulan.

Proyek jangka panjang menuju 2027 yang sempat dijanjikan pun berhenti di tengah jalan.

Dengan rata-rata 1,25 poin per pertandingan, perjalanan Timnas Indonesia bersama eks penyerang Barcelona itu dianggap belum cukup memuaskan.

Fakta lain yang mencuat: kegagalan bersama Indonesia bukanlah kasus unik dalam karier kepelatihan Kluivert.

Ia memang cenderung tidak bertahan lama di klub atau tim mana pun.

Pola Lama Kluivert Terulang Lagi

Riwayatnya menunjukkan tren yang konsisten: datang dengan ekspektasi besar, pergi lebih cepat dari rencana.

  • Adana Demirspor (Turki, 2023)
    Bertahan hanya lima bulan. Rata-rata poin: 1,50 per laga.
  • Timnas Curacao (Periode 1: 2015–2016)
    Durasi 15 bulan. Rata-rata poin: 1,38.
  • Timnas Curacao (Periode 2: 2021)
    Durasi lima bulan. Rata-rata poin: 0,83.

Pelatih berusia 48 tahun itu justru mencatat masa terpanjang dan catatan terbaik saat menangani tim akademi, FC Twente U-21.

Dari 2011 hingga 2013, ia bertahan dua tahun dengan raihan 1,8 poin per pertandingan—angka yang belum pernah ia dekati lagi sejak saat itu.

Sayangnya, kestabilan tersebut tidak pernah kembali. Hampir setiap tim yang ia tangani berakhir dengan masa jabatan singkat dan performa naik-turun, termasuk Timnas Indonesia yang menjadi korban terbaru tren tersebut.

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #curacao #berjaya #tanpa #patrick #kluivert #resmi #lolos #piala #dunia #2026 #dengan #rekor

KOMENTAR