Komite Banding FIFA: Pelanggaran FAM Merusak Fondasi Integritas Sepak Bola
Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) siap mengajukan banding setelah FIFA merilis bukti bahwa FAM memalsukan dokumen pemain naturalisasi(Instagram/famalaysia)
11:24
18 November 2025

Komite Banding FIFA: Pelanggaran FAM Merusak Fondasi Integritas Sepak Bola

- FIFA merilis dokumen sepanjang 64 halaman terkait keputusan Komite Banding federasi sepak bola tertinggi tersebut dalam kasus pemain-pemain naturalisasi Timnas Malaysia.

Dokumen bertajuk Motivated Decision — alasan tertulis penuh — yang dikeluarkan pada Senin (17/11/2025) memberikan beberapa sudut pandang dari Komite Banding FIFA terkait skandal naturalisasi timnas Malaysia.

Dokumen penuh tersebut antara lain membahas soal pembelaan FAM bahwa skandal naturalisasi terjadi akibat kesalahan teknis.

"FAM ingin mengakui bahwa ada kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen yang dilakukan oleh anggota pengurus," tulis pernyataan resmi FAM, dua hari setelah hukuman dijatuhkan FIFA.

Namun, Komite Banding FIFA  mengutarakan di Pasal 251 dokumen tersebut bahwa pernyataan Sekjen FAM ada anggota administrasi di dalam federasi yang "menangani dan mengubah format beberapa kopi dari sertifikat kelahiran .. termasuk mengubah konten." merupakan pengakuan langsung adanya manipulasi dokumen.

"Asosiasi tersebut dengan sadar mengetahui telah mengirim dokuman yang dipalsukan ke FIFA dalam konteks menjalani proses kelayakan."

Pasal 252 melanjutkan bahwa "Komite beranggapan bahwa keseriusan pelanggaran ini ditambah dengan fakta bahwa pemalsuan adalah kejahatan kriminal dalam hampir semua jurisdiksi."

"Hal ini mencerminkan konsensus legal universal bahwa integritas dokumen resmi adalah sakral dan pemalsuan mereka adalah tindakan yang bisa dihukum."

Kekecewaan Komite Banding Terhadap FAM

Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.AFP/MOHD RASFAN Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.

Pasal berikutnya menuliskan kekecewaan dan kekagetan dari Komite Banding bahwa FAM tak mengidentifikasi individu-individu beserta jabatan dan peran mereka di organisasi yang bertanggung jawab memanipulasi dokumen tersebut.

"FAM tidak mengambil aksi disipliner, tak ada skorsing, pemecatan, atau referensi ke otoritas domestik terkait. Hal ini menegaskan kurangnya akuntabilitas dan menaikkan kekhawatiran serius tentang kultur pemerintahan dalam organisasi."

Alhasil, dalam poin keputusannya Komite Banding FIFA menekankan dalam Pasal 298 bahwa "pelanggaran-pelanggaran ini menyerang fondasi dasar dari integritas dalam sepak bola."

"Kelayakan para pemain membela tim nasional bukan hanya keperluan prosedural tetapi juga prinsip fundamental yang menjaga kredibilitas kompetisi-kompetisi internasional dan kepercayaan para stake holder."

Hukuman Terhadap 7 Pemain Bersalah

Dalam putusan resmi yang dirilis Komite Banding FIFA, FAM dan 7 pemain naturalisasi terbukti melakukan pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dan pemalsuan.

Adapun 7 pemain yang diperkarakan yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal dan Hector Hevel.

FIFA juga menghukum 7 pemain tersebut dengan denda 2000 CHF atau senilai Rp41,8 juta dan larangan bermain 12 bulan.

Tag:  #komite #banding #fifa #pelanggaran #merusak #fondasi #integritas #sepak #bola

KOMENTAR