



Pesan Tegas PBSI ke Pelatih dan Pemain Fajar/Rian Cs: Yang Sudah 5 Tahun di Pelatnas Tolok Ukurnya Sekarang Hasil dan Pencapaian!
- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memberikan pesan penting kepada para atlet Pelatnas di Cipayung, terutama mereka yang sudah lima tahun ke atas. Mereka mewanti-wanti bahwa prestasi dan pencapaian jadi tolok ukur penilaian perkembangan pemain.
Pesan itu disampaikan oleh Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian. Dia menyebut penilaian dengan tolok ukur tersebut harus dilakukan dan dirasa adil untuk semuanta.
"Semua harus bisa dievaluasi secara tegas menurut saya. Pemain yang sudah lima tahun lebih di pelatnas selain progress, harus fair dilihatnya adalah pencapaian," tegas Eng Hian dalam keterangan resmi PP PBSI.
Saat ini banyak penghuni Pelatnas PBSI yang sudah cukup lama di Cipayung. Contohnya adalah Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, Daniel Marthin/Shohibul Fikri, Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan masih banyak lagi.
Semua pemain yang sudah lebih dari lima tahun adalah atlet utama di sektornya masing-masing. Namun tak semuanya mendapatkan prestasi mentereng.
Bahkan saat ini, pencapaian dan hasil memang jadi satu hal yang cukup disoroti dari para tim bulu tangkis Indonesia. Sebab hingga pertengahan tahun, pasukan Merah Putih hanya mampu meraih dua gelar turnamen BWF World Tour 2025.
Level kejuaraan yang diraih pun sebatas Super 300, yakni Thailand Masters 2025 atas nama Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri) dan Taiwan Open 2025 atas nama duet ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Sementara untuk turnamen BWF level Super 500 ke atas, belum ada satupun gelar yang diraih oleh tim Indonesia. Capaian terbaik cuma runner-up All England 2025 lewat Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Indonesia Open 2025 oleh Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Duet Sabar/Reza pun bukan lah anggota Pelatnas PBSI.
Anjloknya prestasi ini membuat sorotan tajam tertuju ke PBSI dan para atlet khususnya yang ada di Pelatnas. Eng Hian pun menyadari itu. Pihaknya terus berupaya melakukan evaluasi.
Ada dua langkah yang dilakukan Binpres PBSI. Pertama meminta pelatih mencari mencari pola program latihan dan pola komunikasi yang tepat terutama untuk para atlet-atlet utama.
Kedua, pelatih di Pelatnas PBSI juga diharuskan membuat program pengiriman turnamen yang sesuai dengan level atau kapasitas atletnya sendiri. Eng Hian memerintahkan pelatih mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai dengan kemampuan atlet dengan target yang dipasang adalah meraih gelar juara.
Eng Hian pun dengan tegas menyebut bahwa pelatih harus berani menurunkan level para atlet yang dirasa sulit bersaing di level atas. Tujuannya untuk mendapatkan penilaian seberapa besar kemampuan para pemain.
"Saya menyampaikan kepada pelatih, memberikan pandangan, kenapa tidak mencoba untuk diturunkan levelnya dan diberi target podium dulu," tuturnya.
"Bila tidak tercapai, maka harus segera dipikirkan apa yang harus dilakukan. Ini sebagai ujian juga untuk mereka," jelas Eng Hian menambahkan.
Tag: #pesan #tegas #pbsi #pelatih #pemain #fajarrian #yang #sudah #tahun #pelatnas #tolok #ukurnya #sekarang #hasil #pencapaian