



Baru Debut Langsung Raih Runner-up, HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers Banjir Pujian di JSSL Singapore 7’s 2025
- Dua tim sepak bola remaja putri Indonesia, HydroPlus Strikers (U-14) dan MilkLife Shakers (U-12) berhasil meraih posisi runner-up pada masing-masing kelompok usia di Junior Soccer School and League (JSSL) Singapore 7’s 2025. Tim jebolan MilkLife Soccer Challenge 2024 itu pun mendapatkan banyak pujian selama beraksi di Singapura.
Junior Soccer School and League (JSSL) Singapore 7’s 2025 menjadi ajang pertama bagi tim HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers berlaga di luar negeri. Kedua tim baru dibentuk setelah terselenggaranya MilkLife Soccer Challenge All Stars 2024.
Mayoritas pemain yang tergabung dalam dua tim tersebut pun tak pernah bermain di luar negeri. JSSL Singapore 7’s 2025 pun menjadi turnamen pertama yang diikuti oleh para pemain usia di bawah 14 dan 12 tahun tersebut.
Namun status debutan tak membuat HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers tampil seadanya dan penuh gugup. Sebaliknya, kedua tim itu justru menunjukkan penampilan ciamik dari babak penyisihan grup hingga fase gugur.
HydroPlus Strikers misalnya, berhasil menempati peringkat kedua dengan torehan 21 poin. Dari sembilan pertandingan yang dilakoni pada 17-19 April, mereka berhasil menang enam kali, seri tiga kali, dan tidak pernah kalah sekali pun. Tercatat 18 gol sukses dibuat dan hanya kebobolan dua gol.
Sementara MilkLife Shakers yang berada di Grup A kategori kelompok usia U-12, menjadi pemuncak klasemen dengan total 21 poin. Dari tujuh pertandingan, mereka selalu keluar sebagai pemenang alias tak pernah kalah maupun imbang. Bahkan, MilkLife Shakers sukses memproduksi 28 gol dan tidak pernah kebobolan sama sekali.
Baik HydroPlus Strikers maupun MilkLife Shakers pun melanjutkan performa ciamiknya di fase gugur. Mereka kompak melaju ke final usai meraih kemenangan atas lawannya masing-masing.
Tim HydroPlus Strikers menang tipis 1-0 pada babak semifinal melawan National Development Center (NDC) A Singapura. Sementara MilkLife Shakers sukses melibas wakil tuan rumah Lion City Sailors (3-0) pada babak perempat final dan Singapore Football Club dengan skor serupa di babak semifinal.
Namun, hasil ciamik kedua tim itu terhenti di final. HydroPlus Strikers menelan kekalahan dengan skor 0-2 dari Lion City Sailors dan MilkLife Shakers menyerah 0-1 dari NDC A.
Timo Scheunemann sebagai pelatih kepala HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers, mengatakan bahwa kedua timnya sebenarnya bisa tampil lebih baik selama turnamen. Namun, dia tetap angkat topi meski dua timnya gagal juara.
“Karena ini menjadi pengalaman perdana bertanding melawan atlet dari berbagai negara, pasti ada kekurangan yang seharusnya bisa dihindari agar bermain lebih all out. Tapi kami tetap bangga karena mental mereka sebagai atlet sudah mulai terbentuk,” tutur Timo.
Bek tengah HydroPlus Strikers, Kazumi Z. A. Nurlan mengatakan kekalahan timnya di laga final salah satunya dipengaruhi oleh faktor ukuran lapangan.
“Karena kami latihannya di lapangan yang tidak sebesar final tadi, jadi tenaganya lebih cepat capek," katanya.
"Tapi saya bersyukur menjadi juara dua dan banyak dapat pengalaman mulai dari gimana defense yang benar, komunikasi yang baik antar pemain, dan mental lebih terasah. Semoga kedepannya bisa menjadi pemain timnas Indonesia,” imbuh Kazumi.
Partai final memang digelar dengan berbeda ketimbang fase penyisihan. Laga dimainkan di The Arena Singapore, dua lapangan berukuran 50 meter x 30 meter digabung menjadi satu. Durasi pertandingannya tetap 25 menit tanpa interval.
Sementara Locita Waranggani Olah Nismara, salah satu pemain MilkLife Shakers, mengaku kecewa dengan hasil ini. Tapi dia juga bersyukur bisa jadi runner-up.
"Walaupun belum jadi juara tapi teman-teman mainnya kompak dan seru," jelasnya.
"Kami gak takut sama sekali dengan lawan yang posturnya lebih besar, karena skill kami bisa diadu. Hasil ini juga berkat dukungan mama dan kakak yang datang langsung dari hari Kamis (16/4),” kata siswi SDN Pacarkeling V Surabaya tersebut.
Sementara itu, Teddy Tjahjono sebagai Program Director MilkLife Soccer Challenge, tetap memberikan apresiasi terhadap capaian tim HydroPlus Strikers maupun MilkLife Shakers di JSSL Singapore 7’s 2025. Pasalnya, mereka mampu melangkah hingga partai final meski sebagai debutan.
“Walaupun belum menjadi juara, tapi bagi kami capaian kedua tim sudah cukup bagus. Terlebih memang tujuan utama memberangkatkan HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers ke turnamen internasional untuk mengukur kemampuan mereka sudah sejauh mana,” kata Teddy.
Teddy menambahkan, selain gelar runner-up di JSSL Singapore 7's 2025, tim HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers ternyata cukup membuat jajaran tim lawan maupun suporter di area pertandingan berdecak kagum berkat gaya bermain yang dinilai berkualitas.
“Banyak juga yang mengapresiasi kami mulai dari atlet, pelatih, pendukung tim lawan yang mengakui dan memuji ketika para adik-adik bertanding. Tentu ini menjadi tren positif,” ucap Teddy.
"Setelah ini tentu kami akan melakukan evaluasi agar bisa menorehkan prestasi serta bertanding di ajang yang lebih prestisius,” pungkasnya.
Tag: #baru #debut #langsung #raih #runner #hydroplus #strikers #milklife #shakers #banjir #pujian #jssl #singapore #2025