Mengenang Memori Tragis Islam Makhachev Kalah KO, Kini Jadi Juara UFC yang Tak Terkalahkan
Kini Islam Makhachev telah bangkit dan tak terkalahkan di pertarungan UFC. (Instagram/@islam_makhachev)
19:14
5 Oktober 2024

Mengenang Memori Tragis Islam Makhachev Kalah KO, Kini Jadi Juara UFC yang Tak Terkalahkan

— Sejarah UFC penuh dengan momen-momen dramatis yang selalu menarik untuk dikenang. Salah satu peristiwa mengejutkan terjadi sembilan tahun lalu, ketika Islam Makhachev, yang saat itu baru berusia 24 tahun, mengalami kekalahan pertamanya di UFC.

Pada 3 Oktober 2015, di ajang UFC 192 yang digelar di Toyota Center, Houston, Texas, Islam Makhachev harus menghadapi petarung asal Brasil, Adriano Martins. Pertarungan ini awalnya dianggap sebagai salah satu batu loncatan Islam Makhachev di dunia MMA, mengingat reputasinya sebagai calon bintang.

Namun, dalam waktu kurang dari dua menit, sesuatu yang tak terduga terjadi. Martins, yang tidak diunggulkan dalam pertarungan itu, berhasil menjatuhkan Islam Makhachev dengan pukulan keras yang membuat wasit menghentikan pertarungan. Islam Makhachev terkena KO.

Meski begitu, hasil pertarungan ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak yang berpendapat wasit menghentikan pertarungan terlalu cepat, mengingat Islam Makhachev tidak benar-benar pingsan. Dia masih dalam proses mencoba bertahan dan mencari posisi lebih aman.

Namun, posisi jatuhnya Islam Makhachev membuat wasit memutuskan untuk menghentikan laga demi keselamatan. Meski terasa pahit bagi banyak penggemarnya, keputusan wasit tetap sah dan Martins dinyatakan menang.

Kekalahan ini sempat membuat langkah Islam Makhachev tertahan di UFC. Namun, sang petarung asal Rusia ini tak membiarkan kekalahan tersebut menghalangi kariernya. Sebaliknya, ia justru bangkit dengan lebih kuat dan tak terkalahkan sejak saat itu.

Setelah kekalahan tragis tersebut, Islam Makhachev membangun kembali reputasinya di UFC dengan memenangkan sepuluh pertarungan berturut-turut. Dalam perjalanan ini, ia meraih enam kemenangan dengan penyelesaian, menunjukkan kemampuan teknik bertarung yang semakin matang.

Puncak kesuksesan Islam Makhachev terjadi ketika ia mendapatkan kesempatan bertarung untuk memperebutkan gelar Kelas Ringan UFC yang kosong. Pada saat itu, ia harus berhadapan dengan Charles Oliveira, petarung yang dikenal sangat berbahaya di dalam octagon.

Namun, Islam Makhachev tampil gemilang dalam pertarungan tersebut. Ia mendominasi Oliveira dan berhasil merebut gelar juara Kelas Ringan UFC, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu petarung terbaik di dunia. Tak hanya itu, Islam Makhachev juga telah mempertahankan gelarnya sebanyak tiga kali, terakhir melawan Dustin Poirier.

Di sisi lain, nasib Adriano Martins setelah kemenangan mengejutkan atas Islam Makhachev tidak begitu baik. Meski sempat menjadi bintang setelah kemenangan tersebut, kariernya di UFC berakhir dengan tragis.

Setelah mengalahkan Islam Makhachev, Martins mengalami dua kekalahan berturut-turut yang membuatnya akhirnya dikeluarkan dari UFC. Tidak hanya itu, ia juga mengalami tiga kekalahan lagi setelah keluar dari UFC, yang semakin menurunkan reputasinya di dunia MMA.

Kisah dua petarung ini—Islam Makhachev dan Adriano Martins—menunjukkan betapa tak terduga dunia MMA. Satu momen bisa mengubah segalanya. Islam Makhachev, yang sempat terkena KO dan mengalami kekalahan, kini menjadi salah satu petarung terbaik di dunia dengan rekor 26-1 yang luar biasa.

Sedangkan Martins, yang sempat merasakan puncak karier setelah mengalahkan Islam Makhachev, harus berjuang keras untuk kembali ke jalur kemenangan setelah mengalami serangkaian kekalahan. Perjalanan kariernya tidak berjalan mulus, namun semangatnya untuk terus bertarung tetap ada.

Kenangan tentang kekalahan Islam Makhachev sembilan tahun lalu itu menjadi bagian dari sejarah panjang UFC. Meski tragis bagi Islam Makhachev, momen itu justru menjadi titik balik dalam kariernya, yang membawanya menuju kesuksesan luar biasa saat ini.

Pertarungan antara Islam Makhachev dan Martins akan selalu dikenang oleh para penggemar UFC. Bagi Islam Makhachev, kekalahan itu adalah pelajaran berharga yang membuatnya semakin kuat dan fokus dalam mengejar gelar juara.

Bagi Martins, kemenangan itu adalah momen kebanggaan yang mungkin tak akan pernah dilupakan, meski setelahnya ia mengalami masa-masa sulit. Namun, Martins tetap menjadi bagian penting dari perjalanan karier Islam Makhachev dan sejarah UFC secara keseluruhan.

Kini, sembilan tahun setelah kejadian tersebut, Islam Makhachev telah membuktikan bahwa satu kekalahan tidak berarti akhir dari segalanya. Ia berhasil bangkit dengan lebih kuat, menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kesuksesan.

Sementara itu, Martins pun kembali ke jalur kemenangan, meski kariernya di UFC telah berakhir. Ia adalah contoh lain dari semangat pantang menyerah dalam dunia MMA, di mana setiap petarung selalu memiliki kesempatan kedua untuk bangkit.

Memori tragis yang pernah dialami Islam Makhachev kini berubah menjadi cerita inspiratif tentang kebangkitan dan ketangguhan. Dan siapa yang tahu, mungkin suatu hari nanti kita akan melihat Martins kembali mencatat kemenangan besar di dunia MMA. Yang jelas, baik Islam Makhachev maupun Martins, keduanya telah meninggalkan jejak yang tak akan pernah dilupakan di UFC.

Dengan rekor fantastis yang kini dimiliki oleh Islam Makhachev, kekalahan di UFC 192 hanyalah masa lalu yang tak mempengaruhi statusnya sebagai juara. Sebaliknya, itu menjadi titik awal dari perjalanan epik yang membawanya menuju puncak divisi Kelas Ringan UFC.

Sembilan tahun telah berlalu, dan Islam Makhachev telah menunjukkan kepada dunia dia adalah salah satu petarung terbaik yang pernah ada. Siapa sangka, kekalahan yang dulu dianggap tragis, kini menjadi bagian dari kisah inspiratif seorang juara sejati. 

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #mengenang #memori #tragis #islam #makhachev #kalah #kini #jadi #juara #yang #terkalahkan

KOMENTAR