Inter Milan Cetak Gol dari Sepak Pojok Kontroversial, Fiorentina Marah
Aksi Alessandro Bastoni dalam pertandingan Inter Milan vs Fiorentina yang berlangsung pada Senin (10/2/2025) di Stadion Giuseppe Meazza. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP)(AFP/ISABELLA BONOTTO)
07:28
11 Februari 2025

Inter Milan Cetak Gol dari Sepak Pojok Kontroversial, Fiorentina Marah

- Pelatih Fiorentina, Rafaelle Palladino, menyebut timnya pulang ke rumah dengan rasa marah karena kebobolan gol Inter yang bersumber dari corner kontroversial.

Kontroversi sepak pojok mengiringi kemenangan 2-1 Inter atas Fiorentina di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (10/2/2025) atau Selasa dini hari WIB.

Dalam laga pekan ke-24 Liga Italia 2024-2025 itu, Inter Milan menang berkat gol bunuh diri bek Fiorentina, Marin Pongracic (28') dan gol tandukan Marko Arnautovic (52').

Fiorentina hanya mampu membalas sekali melalui tembakan penalti Rolando Mandragora (44').

“Saya tidak pernah berbicara tentang wasit, saya tidak menghakimi mereka dan saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan pernah menghakimi kesalahan wasit," ucap pelatih Fiorentina, Rafaelle Palladino, usai laga kontra Inter.

"Tapi kami jelas sedikit marah dengan gol mereka,” kata Palladino dikutip dari Football Italia.

Pangkal kekecewaan Palladino adalah gol pertama Inter yang berasal dari gol bunuh diri Marin Pongracic, menyusul sebuah situasi sepakan penjuru.

Menurut Palladino, Inter Milan tidak selayaknya mendapatkan sepak pojok itu. Sehingga, gol Pongracic tak perlu terjadi.

Wasit memberikan sepak pojok untuk Inter Milan setelah Alessandro Bastoni sukses menjatuhkan diri dan menjangkau bola di dekat garis byline.

Bola kemudian mengenai pemain Fiorentina sehingga menghasilkan corner buat Inter.

Tayangan ulang menunjukkan bahwa sebelum disepak Bastoni, bola sudah tampak sepenuhnya meninggalkan lapangan.

Sehingga, Inter disebut semestinya tak mendapatkan sepak pojok.

“Saya tidak ingin marah kepada wasit, tapi kepada protokol (VAR),” tutur Palladino. 

Protokol VAR memang tidak bisa melakukan intervensi untuk kejadian bola keluar. 

Sementara itu, Goal Line Technology hanya menjangkau di area garis gawang, bukan garis byline secara keseluruhan.

“Jika kita memiliki alat yang bisa membantu wasit membuat lebih sedikit kesalahan, kita tidak boleh gagal untuk mengintervensi kesalahan yang objektif."

"Bola keluar sekitar 20 cm. Ini adalah detail yang menentukan," kata Palladino.

“Protokol mengatakan bahwa VAR tidak dapat melakukan intervensi. Saya setuju bahwa itu tidak boleh mengintervensi segala sesuatu, tetapi ini tidak baik, karena kami mendapati diri kami protes dan pulang ke rumah dalam keadaan marah,” tutur eks pelatih Monza itu.

Tag:  #inter #milan #cetak #dari #sepak #pojok #kontroversial #fiorentina #marah

KOMENTAR