Jelang Paskah, Berikut 4 Tradisi Umat Kristiani dalam Merayakan Jumat Agung
Ilustrasi Jumat Agung (Pexels)
08:27
29 Maret 2024

Jelang Paskah, Berikut 4 Tradisi Umat Kristiani dalam Merayakan Jumat Agung

Jumat Agung atau Jumat sebelum Paskah, adalah hari umat Kristiani untuk memperingati penyaliban Yesus dan kematian-Nya di Golgota.

Hari raya umat Kristiani ini dikenal juga dengan sebutan Jumat Suci, Jumat Agung, Jumat Agung dan Suci, serta Jumat Hitam.

Bagi umat Kristiani, Jumat Agung adalah hari berkabung dan refleksi. Ini adalah saat untuk mengingat pengorbanan besar yang dilakukan Yesus bagi seluruh umat manusia.

Ini juga merupakan saat untuk mengingat kekuatan kasih Tuhan dan janji kehidupan kekal.

Momen ini adalah pengingat bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, selalu ada harapan. Kematian Yesus di kayu salib bukanlah akhir melainkan awal dari sesuatu yang baru.

Melalui kebangkitannya, Yesus mengalahkan kematian dan membuka jalan menuju kehidupan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Pada Jumat Agung, umat Kristiani melakukan beberapa tradisi. Dikutip dari Chiristianity, berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan oleh umat Kristen pada Jumat Agung ketika memperingati kematian Yesus di Kayu Salib.

1. Puasa dan Doa yang Ketat

Banyak orang merayakan Jumat Agung sebagai hari berpuasa dan berdoa. Tindakan fisik puasa adalah berpantang makanan atau aktivitas untuk mencurahkan waktu untuk berdoa.

Banyak umat Kristiani merayakan Jumat Agung sebagai hari puasa dan doa untuk fokus pada penderitaan dan pengorbanan Tuhan, tetapi juga sebagai hari untuk memfokuskan kembali perhatian pada Bapa.

Puasa dan doa menghilangkan gangguan dan membuka kesempatan untuk mendengarkan hati Bapa. Puasa pada Jumat Agung adalah cara yang bermanfaat untuk menyatukan fokus seseorang kepada Kristus.

2. Pelayanan Gereja

Menghadiri kebaktian gereja adalah hal biasa pada hari Jumat Agung. Musim Paskah dimulai dengan masa Prapaskah enam minggu sebelumnya dengan kebaktian Rabu Abu di banyak denominasi dan mengarah ke acara-acara selama minggu Paskah.

Kamis Putih memperingati Perjamuan Terakhir, Jumat Agung memperingati pengorbanan dan penderitaan Kristus, dan Minggu Paskah memperingati penggenapan janji kebangkitan Kristus sesuai janji-Nya.

3. Nyanyian Rohani

Menyanyikan himne atau nyanyian kepada Tuhan merupakan salah satu cara untuk beribadah kepada-Nya melalui nyanyian.

Beberapa gereja melakukan pengamatan khusus antara jam 12 siang dan jam 3 sore, atau jam-jam dimana Kristus disalib untuk menyembah Tuhan dalam nyanyian.

Anda dapat bernyanyi bersama orang-orang yang tinggal bersama Anda atau bahkan melakukan panggilan video dengan kelompok kecil atau keluarga Anda dan bernyanyi bersama.

4. Kain Kafan Pemakaman

Amalan terakhir ini lebih umum di kalangan gereja Ortodoks Timur dan Katolik Byzantium.

Menurut OrthoChristian.com, “Kain Kafan Suci dikeluarkan dari altar pada hari Jumat sore pada saat Vesper Sabtu Agung, pada jam ketiga Jumat Suci—yaitu, jam kematian Yesus Kristus di kayu salib (kebaktian biasanya dimulai sekitar pukul dua jam sore). Kain Kafan Suci dibawa keluar dari altar dan ditempatkan ke dalam makam di tengah-tengah gereja. Ini adalah platform yang ditinggikan yang dihiasi dengan bunga dan wangi sebagai simbol kesedihan kita atas kematian Kristus . Injil diletakkan di tengah-tengah Kain Kafan. Saat Kain Kafan dibawakan, himne “Noble Joseph" dinyanyikan."

Itulah 4 tradisi yang biasa dilakukan oleh umat Kristiani dalam merayakan Jumat Agung sebelum Paskah.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #jelang #paskah #berikut #tradisi #umat #kristiani #dalam #merayakan #jumat #agung

KOMENTAR