Di Sidang SYL Ngaku Serahkan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri, Polda Metro Jaya: Semua Sudah di BAP
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak. (Suara.com/Faqih)
13:24
26 Juni 2024

Di Sidang SYL Ngaku Serahkan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri, Polda Metro Jaya: Semua Sudah di BAP

Polda Metro Jaya angkat bicara soal pernyataan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait penyerahan uang Rp 1,3 miliar kepada mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, jika pernyataan dalam persidangan tersebut telah tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat ditangani pihaknya.

“Jadi semua yang disampaikan oleh SYL dan saksi-saksi lain di persidangan di perkara aquo yang ditangani oleh KPK, semua sudah kita mintai keterangan,”kata Ade Safri, saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024).

“Semua sudah di-BAP, semua dalam penanganan perkara aquo oleh tim penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,” tambahnya.

Baca Juga: Kubu Firli Bahuri Bantah Pertemuan Dengan SYL Di Kertanegara, Tapi Akui Bertemu Di GOR Bulu Tangkis

Namun yang disampaikan para terdakwa dalam persidangan sudah ada dalam materi pemeriksaan.

“Kalau terkait dengan masalah nilai atau materi penyidikan kita belum bisa menyampaikan. Tapi yang jelas apa yang disampaikan oleh para saksi di persidangan terkait dengan penanganan perkara aquo dengan terdakwa SYL dkk itu sudah dimintai keterangan atau diperiksa dihadapan penyidik subdit tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,” ujarnya.

Sebelumnya, terdakwa kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku pernah memberi uang kepada mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. SYL mengaku telah dua kali menyetor uang kepada Firli Bahuri yang nilainya mencapai Rp 1,3 miliar.

Soal pemberian uang miliaran rupiah kepada Firli Bahuri diungkapkan oleh SYL saat menjadi saksi mahkota untuk dua terdakwa kasus korupsi Kementan, Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/6/2024).

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh mengonfirmasi perihal adanya komunikasi dan pertemuan dengan Firli yang saat itu masih menjadi Ketua KPK di sebuah GOR.

Baca Juga: Bantah Firli Bahuri Terima Rp 1,3 Miliar, Kuasa Hukum: Masyarakat Tahu Siapa SYL, Komplotannya Rampok Uang Kementan

"Apa maksud saudara ketemu dengan Ketua KPK Firli Bahuri itu kalau memang saudara benar-benar tidak tahu waktu itu? apa maksud saudara bertemu dengan Firli Bahuri Ketua KPK?" kata Rianto saat mencecar Firli.

Menjawab itu, SYL mengaku datang ke GOR untuk memenuhi diundang Firli dan menyaksikan permainan bulu tangkis. Hakim Rianto lantas mengonfirmasi adanya pertemuan SYL di rumah sewaan Firli yang berada di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Baik, kemudian ada pertemuan lagi kalau dilihat dari berita acara sudara di rumah Kertanegara?" tanya Hakim Rianto.

"Betul, kemudian beliau menyampaikan, nanti ngobrolnya lebih enak di rumah saya. Dia belum sampaikan di Kertanegara," jawab SYL.

"Apakah ada hubungannya dengan penyelidikan KPK di Kementan?" lanjut Rianto.

"Secara umum tidak ada penyampaian seperti itu," timpal SYL.

"Saya ingatkan sekali lagi ya. Keterangan Panji (mantan ajudan SYL) waktu itu ada pengumpulan uang dan pada saat pertemuan di GOR itu ada penyerahan uang, tapi dari ajudan ke ajudan. Apakah saudara mengetahui hal itu?" cecar Rianto.

"Tahu, yang mulia. Benar, tang mulia," sahut SYL.

"Itu yang di GOR?" kata Rianto.

"Di GOR," ucap SYL.

"Berapa uangnya waktu itu?" tanya Rianto.

"Saya tidak tahu persis jumlahnya, saya perkirakan di Rp500 jutaan lah, tapi dalam bentuk dana valas," ungkap SYL.

"Oke, US dolar ya. Itu intinya apa? Penyerahan uang itu intinya apa? Tidak melanjutkan perkara apa gimana?" tambah Hakim Rianto.

"Tidak disebut apa-apa. Saya merasa bahwa kenapa saya dipanggil terus-menerus ini, dan yang proaktif itu mem-WA saya adalah pak Firli," sahut SYL.

"Itu kan berarti secara tidak langsung saudara sudah mengetahui duduk persoalan sehingga aparat penegak hukum dalam hal ini KPK itu masuk ke Kementerian Pertanian untuk penyelidikan masalah ini. Saudara mengatakan tadi mengetahui setelah persidangan, itu kan jadi bahan pertanyaan saya," tutur Rianto.

"Iya itu adalah informasi dugaan masalah yang terkait dengan berbagai program, dan saya sudah lakukan pengecekan ke bawah, ke irjen saya dan lain-lain termasuk ke dirjen terkait dan semua clear tidak ada maslaah. Jadi, saya pikir persahabatan saja saya dengan pak Firli," kata SYL menjelaskan.

Dia juga mengungkapkan bahwa Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjadi pihak yang menjembatani pertemuan dirinya dengan Firli.

Menurut SYL, Irwan dan Firli mempunyai kedekatan. Sebab, ketika Irwan bertugas di Polda NTB sebagai Direktur Kriminal Umum, Firli merupakan pimpinannya atau Kapolda. Di sisi lain, SYL sendiri merupakan paman Irwan.

"Apakah sepengetahuan saudara, Irwan Anwar yang menjadi penghubung saudara dengan saudara Firli Bahuri waktu itu? Masih ingat saudara?" tanya hakim lagi.

"Saya yang mengklarifikasi apa betul pak Firli ini mau ketemu saya, karena ini (Irwan Anwar) kemenakan saya dan pernah bersama-sama atau katakanlah pernah menjadi di bawah struktur pak Firli sewaktu dia jadi Kapolda di NTB," ungkap SYL.

"Dan ada penyerahan uang saudara bilang tadi ya. Berapa kali penyerahannya?" lanjut Hakim Rianto.

"Yang dari saya dua kali," ungkap SYL.

"Awalnya Rp500 juta sama Rp800 juta ya?" ujar Rianto.

"Ya kurang lebih seperti itu," tandas SYL.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #sidang #ngaku #serahkan #uang #firli #bahuri #polda #metro #jaya #semua #sudah

KOMENTAR