May Day 2024 di Jakarta: Demo Sebentar di Dekat Istana, Massa Buruh Kini Bergerak ke Senayan
Massa buruh yang memperingati May Day bergerak ke kawasan GBK usai berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. (Suara.com/Faqih)
13:04
1 Mei 2024

May Day 2024 di Jakarta: Demo Sebentar di Dekat Istana, Massa Buruh Kini Bergerak ke Senayan

Puluhan ribu buruh yang menggelar aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, mulai bergerak ke Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

“Kepada seluruh massa aksi, ayo kita bergerak ke GBK,” kata salah satu orator dari atas mobil komando, Rabu (1/5/2024).

Baca Juga:

Mendengar ucapan tersebut, ribuan buruh yang sebelumnya memadati kawasan Patung Kuda, langsung bergerak ikut dalam barisan bergerak di belakang mobil komando.

Massa buruh saat memperingati May Day 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (Suara.com/Faqih)Massa buruh saat memperingati May Day 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (Suara.com/Faqih)

“Ayo kawan-kawan buruh, yang mau naik bus, naik bus yang telah disediakan di IRTI. Naik bus apa saja yang ada di sana, kita ke GBK,” pekik orator.

Baca Juga:

Pantauan Suara.com di lokasi, kawasan Patung Kuda yang sebelumnya dipadati oleh para buruh kini sudah mulai berangsung sepi.

“Ayo yang bawa motor bisa berada di belakang mobil komando,” kata orator.

Sederet Tuntutan di Aksi May Day 2024

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh, sekaligus Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal  menyampaikan tuntutan dalam peringatan May Day 2024. Di antaranya mereka masih mendesak agar Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dicabut. 

Massa buruh dari berbagai elemen menggelar aksi May Day 2024 di Jakarta. (Suara.com/Yaumal)Massa buruh dari berbagai elemen menggelar aksi May Day 2024 di Jakarta. (Suara.com/Yaumal)

"Yang pertama Cabut Omnibus Law, undang-undang Cipta Kerja. Yang kedua kami menyebutnya, Hostum. Hos, hapus outsourcing, Tum, tolak upah murah," tegas Said Iqbal. 

Kemudian mereka juga menyampaikan sejumlah tuntutannya penting lainnya, yakni menolak PHK yang dilakukan secara sembarangan. 

"Mudah sekarang orang PHK, pakai WA bisa PHK, gila ini negeri. Jahat sekali pengusaha hitam ini," kata Iqbal. 

Kemudian mereka menolak pemberian pesangonnya kecil.

"Istirahat cuti panjang dihapus. Yang ketujuh perlindungan jaminan upah untuk pekerja wanita yang cuti haid dan hamil tidak jelas. Bisa dibayar cuti hamil upahnya atau haid bisa juga tidak dibayar," kata Iqbal  

Lalu mereka juga menolak upaya pemidanaan terhadap buruh, dan meminta agar masuknya tenaga kerja asing dihentikan.

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #2024 #jakarta #demo #sebentar #dekat #istana #massa #buruh #kini #bergerak #senayan

KOMENTAR