Sayembara Maruarar Rp8 M Tangkap Harun Masiku Didukung KPK dan MAKI, tapi Disindir PDIP
Tak tanggung-tanggung, hadiah yang ditawarkan pria yang akrab disapa Ara itu mencapai Rp8 miliar.
Harun Masiku adalah mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) yang menjadi tersangka kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.
Harun sudah hampir lima tahun berstatus buron.
"Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?" kata Ara di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11/2024).
Ara yang juga merupakan mantan kader PDIP ini menekankan bahwa sayembara tersebut untuk membuktikan tidak ada orang yang kebal hukum di Tanah Air.
"Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun enggak ketemu, enggak ada jejaknya."
"Nah, dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi. Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp8 miliar loh, kalau bisa nangkap,” ujar Maruarar.
"Apa salahnya saya memberikan itu? Kan partisipasi publik, orang uang pribadi kok,” lanjutnya.
Didukung KPK
KPK menyatakan mendukung langkah Ara tersebut.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, menilai apa yang dilakukan Ara merupakan upaya menegakan hukum NKRI.
"Kita patut mengapresiasi hal baik yang dilakukan oleh Pak Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia, untuk membantu melakukan penangkapan terhadap Harun Masiku melalui sayembara dengan memberi hadiah Rp8 miliar bagi yang menangkap Harun Masiku dalam upaya menegakkan hukum di NKRI," kata Johanis Tanak, Kamis (28/11/2024).
Tanak pun menganggap, Ara patut mendapatkan penghargaan dari negara karena sikapnya itu.
"Untuk itu sudah sepatutnya beliau diberi penghargaan oleh negara karena dari sekitar 281,6 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya beliau yang mau mengorbankan hartanya agar pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dapat ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum," tuturnya.
MAKI: Saya Sambut Gembira
Di sisi lain, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, juga menyambut positif sikap Ara.
Boyamin bahkan juga membuka sayembara untuk menemukan Harun dengan imbalan berupa iPhone terbaru.
"Saya menyambut gembira kalau ada yang melakukan sayembara penangkapan Harun Masiku, karena saya sendiri kan juga sudah membuat sayembara, tapi hadiah saya waktu itu kan iPhone terbaru, sampai sekarang masih berlaku sayembara itu, ujarnya, Jumat (29/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
"Kalau sekarang ada yang lain termasuk Ara (Menteri PKP) membuat sayembara hadiah Rp8 miliar, ya saya tambah senang," lanjutnya.
Ia menilai, sikap Ara ini merupakan salah satu opsi untuk menemukan Harun Masiku,.
Sebab, KPK menurut Boyamin, sudah berupaya maksimal mencari Harun.
"Saya berharap ini merangsang orang lain juga untuk membuat sayembara lagi. Karena nampaknya KPK sudah mentok dan tidak bisa menangkap Harun Masiku," ucapnya.
Disindir PDIP
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus saat ditemui awak media di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Sementara itu, PDIP justru menganggap sikap Ara itu menistakan KPK.
Pasalnya, dengan sayembara tersebut, Ara dianggap meremehkan kinerja KPK selama ini.
"Apa yg dilakukan ara itu sebenarnya adalah penistaan terhadap KPK, karena artinya KPK tidak bisa dipercaya untuk melaksanakan kerjanya,” kata Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Deddy pun justru menilai Ara bersikap arogan.
“Sehingga dia harus menghasut rakyat dengan iming-iming Rp8 miliar untuk menangkap buronan KPK. Jadi silahkan harusnya yang protes itu KPK, kenapa searogan itu, sesongong itu,” kata Deddy.
(Tribunnews.com/Milani/Hasanudin Aco) (Kompas.com)
Tag: #sayembara #maruarar #tangkap #harun #masiku #didukung #maki #tapi #disindir #pdip