



4 Kandidat Kuat Mendagri Kabinet Prabowo-Gibran: Didominasi Politisi, Bagaimana Peluang Profesional?
Susunan kabinet Prabowo-Gibran pun ditunggu publik pasca penetapan tersebut, termasuk siapa yang akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Berikut ini Tribunnews.com rangkum 4 tokoh yang berpeluang menjadi Mendagri di kabinet Prabowo-Gibran.
1. Sufmi Dasco Ahmad
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad santer dikabarkan menjadi Mendagri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Nama Dasco pernah muncul dalam sebuah poster susunan kabinet Prabowo-Gibran yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Dalam poster tersebut Dasco diproyeksikan menjadi calon Mendagri.
Sufmi Dasco Ahmad saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI (2019-2024), menggantikan Fadli Zon.
Sebelumnya, ia pernah menduduk kursi Komisi III DPR RI periode 2014-2019.
Nama lengkap dan gelarnya yaitu Prof. DR. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH.
Ia lahir pada 7 Oktober 1967 di Bandung, Jawa Barat.
Karier politiknya bermula dari kedekatannya dengan Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Sejak 2008, Sufmi Dasco menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Partai Gerindra sejak 2008-2014.
Sufmi Dasco terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada 30 Oktober 2014.
Pada masa kerja 2014-2019, Sufmi Dasco Ahmad duduk di Komisi III yang membidangi hukum, keamanan, dan hak asasi manusia.
2. Ahmad Doli Kurnia
Ahmad Doli Kurnia juga digadang menjadi Mendagri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Saat ini Doli menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR yang bermitra dengan Kementerian Dalam Negeri.
Bukanlah hal yang sulit bagi Doli jika nantinya menjabat sebagai Mendagri di Kabinet Prabowo-Gibran, pasalnya selama ini ia familiar dengan tugas-tugas dari Menteri Dalam Negeri.
Ahmad Doli Kurnia Tandjung lahir pada 26 Juli 1971 di Bandar Lampung.
Ia merupakan anak dari pasangan Hj. Nurhafni Tambunan dan H. Zainuddin Tandjung.
Ayah Ahmad Doli Kurnia Tandjung, H. Zainuddin Tandjung merupakan tokoh Golkar dan HMI/KAHMI di Sumatera Utara.
Sementara ibunya, Hj. Nurhafni Tambunan berprofesi sebagai dosen, dikutip dari partaigolkar.com.
Saat ini, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Korbid Pemenangan Pemilu Golkar Tahun 2019-2024.
Selain itu, Ahmad Doli Kurnia Tandjung juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI tahun 2019-2024.
3. Tito Karnavian
Dalam poster proyeksi Menteri Prabowo-Gibran yang sempat viral di media sosial, nama Tito Karnavian muncul sebagai kandidat Mendagri.
Tito saat ini menjabat sebagai Mendagri.
Tito Karnavian adalah mantan perwira Polri yang banyak menorehkan prestasi selama masa dinasnya.
Sebelum mengemban jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri, Tito menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) masa jabatan 2016-2019.
Tito pernah berada di posisi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terrorisme (BNPT) di tahun 2016.
Tito tercatat pernah menjadi Kapolda Metro Jaya pada 2015-2016. Sebelumnya di 2012-2014, Tito bertugas di Papua sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua.
Pria kelahiran 26 Oktober 1964 ini merupakan lulusan Pendidikan Master Ilmu Kepolisian di University of Exeter, Inggris pada 1993.
Ia juga alumni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta pada 1996. Tito juga pernah mengenyam pendidikan di Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand pada 1998.
4. Bima Arya
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya juga digadang-gadang sebagai Mendagri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Bima Arya merupakan mantan Wali Kota Bogor. Ia menjabat sebagai Wali Kota Bogor selama 10 tahun.
Bima Arya lahir di Bogor, Jawa Barat pada 17 Desember 1972.
Bima Arya merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Bima Arya merupakan anak dari seorang perwira polisi, Toni Sugiarto yang saat kelahiran Bima, Toni berpangkat Kapten.
Ibunda Bima Arya juga figur yang penuh dengan prestasi di Bogor, ia bernama Melinda Susilarini.
Pendidikan dasar hingga SMA, Bima Arya ditamatkan di Bogor, mulai dari SDN Polisi IV kemudian lulus dari SMPN 1, dan SMAN I Bogor.
Pada 1991, Bima Arya menamatkan SMA dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Parahyangan, Bandung mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Pada 1996, Bima Arya melanjutkan pendidikan di Development Studies, Monash University, Melbourne.
Sepulang dari Melbourne pada 1998, Bima mengawali karier sebagai staf pengajar di jurusan HI Unpar.
Awal 2001, Bima Arya pindah ke Jakarta dan bekerja di Universitas Paramadina.
Setahun kemudian, Bima mendapatkan beasiswa dari pemerintah Australia untuk menempuh program doktor dan pada Juni 2002, dia terbang ke Adelaide untuk memulai program doktor ilmu politik.
Dalam dunia politik, Bima menjadi salah satu deklarator berdirinya PAN pada tahun 1998.
Ia menjabat sebagai sebagai Sekretaris DPD PAN Kota Bandung pada tahun 1998-2000.
Saat ini, Bima Arya menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Politik dan Komunikasi di PAN.
Tag: #kandidat #kuat #mendagri #kabinet #prabowo #gibran #didominasi #politisi #bagaimana #peluang #profesional