Kelola Dana Abadi Umat Rp 3,5 Triliun, BPKH Pastikan Penyaluran Nilai Manfaat Tepat Sasaran
- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tidak hanya mengelola dana haji dari setoran awal pendaftaran haji. Selain itu BPKH juga mengelola Dana Abadi Umat (DAU) dengan nominal mencapai sekitar Rp 3,5 triliun. Hasil pengelolaan atau investasi DAU tersebut, disalurkan dalam bentuk program kemaslahatan umat.
Dari pengelolaan DAU itu, setiap tahun BPKH bisa mendapatkan hasil investasi ratusan miliar. Merujuk pada Buku Saku BPKH, hasil investasi DAU disalurkan dalam bentuk program kemaslahatan untuk tujuh asnaf atau kelompok. Yaitu kebutuhan prasarana ibadah, kesehatan, dan pelayanan ibadah haji.
Kemudian ekonomi umat, pendidikan dan dakwah, sosial keagamaan, serta tanggap bencana. Penyaluran dana untuk program kemaslahatan itu bisa secara langsung oleh BPKH, atau dengan mitra kemaslahatan. Tetap berpegang pada asas syariah, kehati-hatian, nirlaba, transparan, dan akuntabel.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, salah satu penyaluran dana kemaslahatan dari pengelolaan DAU tahun ini untuk revitalisasi sejumlah masjid dan musala di terminal se-pulau Jawa. Total anggaran yang dikucurkan Rp 1,7 miliar untuk revitalisasi 20 unit masjid dan musala di terminal.
Untuk menyelenggarakan program revitalisasi masjid dan musala di terminal itu, BPKH bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dengan revitalisasi itu, diharapkan masyarakat pengguna layanan terminal bisa beribadah dengan nyaman. Fadlul mengatakan, revitalisasi masjid ini masuk dalam asnaf peningkatan sarana dan prasarana ibadah.
"Setelah sukses merevitalisasi masjid terminal se-Jabodetabek tahun lalu, sekarang BPKH kembali menyalurkan bantuan Program Berkah Ramadan Revitalisasi 20 Masjid Terminal untuk 4 Wilayah Provinsi di Pulau Jawa," kata Fadlul dalam keterangannya Kamis (4/4). Dia mengatakan revitalisasi telah rampung dilaksanakan. Sehingga pemudik dapat langsung memanfaatkan masjid dan musala yang lebih bagus, dalam perjalanan menuju kampung halaman.
Fadlul mengatakan, dalam penyalurannya program kemaslahatan tersebut BPKH berkolaborasi dengan DMI. BPKH ingin membantu jemaah yang akan mudik atau pada saat arus balik nanti untuk tetap dengan aman dan nyaman melaksanakan ibadah shalat.
"Bantuan itu bersumber dari nilai manfaat hasil pengembangan Dana Abadi Umat yang digunakan sepenuhnya untuk kemaslahatan umat," katanya. Dia menegaskan nilai pokok DAU tetap ada dan terus bertambah, karena dikelola oleh BPKH. Fadlul juga menegaskan tidak ada dana setoran awal haji yang digunakan untuk kegiatan kemaslahatan.
Sementara itu Ketua Umum DMI Jusuf Kalla mengapresiasi langkah BPKH yang kembali membatu dan berkomitmen dalam menyalurkan kemaslahatan serta merevitalisasi masjid dan musala. Menurut pria yang akrab disapa JK itu, perbaikan musala atau masjid di terminal akan sangat bermanfaat bagi para pemudik. "Sebagaimana kita ketahui, terminal adalah tempat para musafir menunaikan ibadah wajibnya lewat jama maupun qasar, apalagi jelang musim mudik ini," katanya.
JK menambahkan bahwa perhatian terhadap rumah ibadah khususnya masjid dan mushalla perlu didukung. Apalagi, masjid dan mushalla di terminal. Dia menegaskan DMI ingin memfasilitasi, melayani, dan meningkatkan fungsi keagamaan di masjid. Menurut dia, kalau masjidnya bersih dan rapih maka sholat pun akan menjadi khusyu. Dia juga menyebut bahwa masjid itu tempat persatuan dan sosial.
Tag: #kelola #dana #abadi #umat #triliun #bpkh #pastikan #penyaluran #nilai #manfaat #tepat #sasaran