VIDEO Kereta Otonom Tanpa Rel di IKN Bakal Dikembalikan ke China, Ternyata Rem Bermasalah
Keberadaan kereta otonom tanpa rel di IKN sempat dipakai untuk melayani tamu-tamu saat upacara HUT RI 17 Agustus 2024 lalu.
Namun, hasil evaluasi independen dari pakar transportasi, kereta otonom tanpa tersebut memiliki beberapa masalah, salah satunya soal pengereman.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN (OIKN) Tonny Agus Setiono mengatakan, kereta tanpa rel di IKN tersebut tidak beroperasi secara otonom seperti seharusnya.
Hal itu diketahui dari hasil uji coba atau Proof of Concept (PoC) yang dilakukan oleh tim penilai.
Penilaian PoC terhadap kereta tanpa rel buatan CRRC Qingdao Sifang China itu berlangsung sejak 12 September 2024 sampai dengan 22 Oktober 2024 di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN dengan rute pengujian yang mencakup area sekitar Kemenko 1-4 serta Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat dan timur.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi menjelaskan, ada tiga catatan penting dari hasil temuan tim penilai usai uji coba terhadap kereta tanpa rel itu.
Pertama, trem produksi CRRC Qingdao Sifang tersebut masih belum bisa berfungsi secara otonom.
Hal itu karena pengemudi masih tetap duduk memegang kemudi (steer) dan selalu bersiap untuk mengambil alih (override) kendali otomatis ke manual.
Catatan kedua adalah performa sistem otonom belum teruji sepenuhnya.
Disebutkan, tidak terdapat rencana kecepatan dan pengereman per rute jalan atau programmable route control.
Selain itu, beberapa skenario perjalanan yang diminta untuk pengujian otomatisasi masih memerlukan pengaturan ulang di lapangan.
Sehingga, trem ini belum terbukti memiliki sistem otonom yang adaptif terhadap berbagai kondisi yang mungkin terjadi selama operasional.
Kemudian catatan ketiga, sistem pengereman otonom pada trem ini juga belum menunjukkan kemampuan pengereman.
Hal itu terlihat dari pengujian pengurangan kecepatan maupun pemberian peringatan secara otomatis bila dijumpai adanya penghalang atau obyek yang melintas.
Dari berbagai hasil temuan itu, tim penilai PoC menyimpulkan bahwa mode otonom belum berfungsi optimal karena masih harus ada intervensi manual pengemudi dalam keadaan darurat.
Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi agar sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita IKN (OIKN) Tonny Agus Setiono mengatakan, proses pengembalian kereta tanpa rel ke China tersebut masih dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kemungkinan akan dilakukan di tahun 2024 ini.
Sebelumnya Budi Karya Sumadi saat masih menjabat Menteri Perhubungan mengungkapkan, terdapat dua rangkaian kereta dengan masing-masing tiga gerbong yang akan beroperasi di IKN.
China meminjamkan layanan ini secara gratis untuk sementara waktu agar beroperasi di IKN.
Setidaknya, layanan gratis ini berlangsung Agustus-Desember 2024.
Satu set kereta otonom ini terdiri dari dua gerbong dengan total kapasitas mencapai 324 penumpang dan berkecepatan operasional 40 km/jam serta maksimal 70 km/jam.
Transportasi massal ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.
Menhub Dudy Akui Tak Tahu soal Rencana Pengembalian
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengaku tidak tahu soal rencana pengembalian Kereta Otonom tanpa rel atau Autonomus Rail Transit (ART) di IKN seperti usulan dari Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Menhub Dudy bilang, Kemenhub menyerahkan sepenuhnya kepada OIKN terkait rencana pengembalian kereta Otonom.
Di satu sisi, Kemenhub juga menimbang-nimbang soal rencana 'show case' kereta ART yang sedianya dilakukan pada Desember 2024.(*)
Tag: #video #kereta #otonom #tanpa #bakal #dikembalikan #china #ternyata #bermasalah