Heboh Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Senator Abdul Rachman Thaha Dukung Kejagung Usut Kasus Korupsi Lainnya
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha. (Istimewa)
23:56
30 Maret 2024

Heboh Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Senator Abdul Rachman Thaha Dukung Kejagung Usut Kasus Korupsi Lainnya

–Kasus dugaan korupsi tata niaga timah yang diusut Kejaksaan Agung bikin heboh. Pemberitaan media pun mewarnai kasus ini dalam sepekan terakhir.

Upaya Kejagung membongkar dugaan korupsi timah mendapat apresiasi dari anggota Komite 1 DPD RI Abdul Rachman Thaha. Menurut dia, langkah berani Korps Adhyaksa itu patut mendapat apresiasi.

”Saya sangat mengapresiasi dan mengacungkan jempol atas kinerja Jaksa Agung ST. Burhanuddin. Beberapa hari ini pemberitaan media ramai dengan dugaan korupsi timah. Bravo Kejagung,” kata Abdul Rachman Thaha, anggota DPD RI yang beken disapa ART itu dalam rilisnya, Sabtu (30/3).

Meski jarang tampil di media dan jauh dari ingar bingar pemberitaan, dia menilai, komitmen Jaksa Agung dalam memberantas kasus korupsi sangat tinggi. Sejak Burhanuddin menakhodai Kejaksaan Agung beberapa tahun ini, citra lembaga tersebut terus mendapat kepercayaan masyarakat.

”Mewakili rakyat Indonesia, kami berterima kasih kepada Jaksa Agung beserta seluruh jajarannya. Yang tidak pernah berhenti mengawal dan menjaga nama lembaga negara. Saya salut keberanian Kejagung yang berupaya menyelamatkan keuangan negara dari bidang pertambangan,” kata Abdul Rachman Thaha, senator asal Sulawesi Tengah itu.

Meski kerugian keuangan negara masih dalam proses penghitungan, namun ART meyakini bahwa dugaan korupsi timah tidak sedikit merugikan keuangan negara. Pihaknya meminta para pelaku diberi efek jera.

”Aset-aset mereka yang berkaitan dengan kasus ini wajib dirampas untuk negara,” tandas Abdul Rachman Thaha.

”Heboh bukan main, ketika Kejagung membeberkan  bahwa kerugian lingkungan akibat kasus korupsi timah Rp 271 triliun. Benar-benar mengerikan. Kekayaan negara benar-benar dikuras,” tambah ART, pria kelahiran 17 September 1979 itu.

Dia meminta kejaksaan juga menelusuri lokasi tambang-tambang yang ada di daerah. Tidak hanya berhenti di kasus timah di Provinsi Bangka Belitung.

ART menduga banyak kebocoran keuangan negara di sektor pertambangan di Indonesia. Pertambangan timah di Bangka Belitung menjadi pintu masuk guna menelusuri tambang-tambang ilegal di daerah lain.

”Setoran pajak dari bidang pertambangan, dugaan saya banyak bocor. Apakah itu nikel, emas, bahkan galian C. Indikasinya, tidak sedikit tambang ilegal beroperasi di beberapa daerah. Dokumennya disulap sedemikian hingga. Padahal aspal (asli tapi palsu),” ucap Abdul Rachman Thaha.

ART mendesak agar pembayaran pajak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan diaudit lagi. Apakah sesuai perhitungan pajaknya yang selama ini mereka bayar ke negara.

”Jangan sampai sumber daya alam negara ini digerogoti. Mereka asyik menambang tapi lupa membayar kewajiban bagi negara. Mereka semakin kaya melintir, namun rakyat makin melarat,” ucap Abdul Rachman Thaha.

”Pendapatan buat negara harus jelas. Karena hasil sumber daya alam kita selalu digerogoti. Kalaupun perusahaan pertambangan membayar pajak, jangan sampai justru masuk ke kantong-kantong para pengambil kebijakan,” tegas ART.

Dengan terbongkarnya kasus dugaan korupsi timah di wilayah IUP PT Timah Tbk, dia menyerukan dukungan kepada Kejagung RI di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin.

Dia menambahkan, kepedulian dan keberanian Jaksa Agung dalam  mengusut korupsi timah harus terukur dan transparan. Sudah 16 tersangka menjadi bukti nyata bahwa kasus itu adalah skandal mega rasuah.

”Saya yakin dan percaya, masih banyak skandal kasus yang akan Kejagung bongkar. Beri ruang dan kesempatan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk membuka tabir kejahatan hasil kejahatan kerah putih di bidang pertambangan di daerah. Semoga tidak hanya berhenti di kasus timah di Bangka Belitung,” harap senator Abdul Rachman Thaha.

Kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022, sudah menyeret 16 tersangka. Dua tersangka terbaru adalah crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim dan suami aktris Sandra Dewi yaitu Harvey Mois.

Kejagung pada 19 Februari, menghadirkan ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bambang Hero Saharjo. Dia melakukan penghitungan kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan di Bangka Belitung (Babel) imbas dari dugaan korupsi timah. Angka kerugian itu mencapai Rp 271.069.688.018.700 atau Rp 271 triliun.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #heboh #kasus #dugaan #korupsi #tata #niaga #timah #senator #abdul #rachman #thaha #dukung #kejagung #usut #kasus #korupsi #lainnya

KOMENTAR