Kemenkes Sebut Penemuan Kasus Tuberkulosis di Indonesia Meningkat Tahun 2023 Adalah Kabar Baik, Ini Alasannya
MENULAR: Penyakit tuberkulosis (TB) sangat menular. Penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis itu menyebar di udara. Persebarannya antara lain melalui semburan air liur dari batuk maupun bersin dari pengidap TB. (FOTO ILUSTRASI DIPERAGAKAN MODEL. DITE SURENDRA/JAWA POS)
06:40
26 Maret 2024

Kemenkes Sebut Penemuan Kasus Tuberkulosis di Indonesia Meningkat Tahun 2023 Adalah Kabar Baik, Ini Alasannya

Kementerian Kesehatan mencatat peningkatann pada penemuan penyakit Tuberkulosis atau TB di Indonesia tahun 2023. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, peningkatan penemuan TB pada 2023 meningkat hingga 77%, yaitu 820.789 kasus dengan penemuan TB pada anak 134.528 kasus.

Namun begitu, ia menerangkan bahwa peningkatan penemuan tersebut merupakan hal yang baik dalam upaya eliminasi TB.    “Penemuan kasus itu bagus karena kita dapat segera mengobati mereka dan mereka dapat segera diobati agar tidak menyebarkan ke orang lain,” ujar Imran kepada wartawan, Selasa (26/3).  

  Dalam rangka mengatasi penyakit TB, ia mengatakan bahwa pemerintah telah menuangkannya dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 yang membahas pengaturan dan strategi penanggulangan TBC.   “Satu-satunya negara yang memiliki perpres terkait tuberkulosis adalah Indonesia karena presiden mengatakan masalah TB tidak hanya masalah kesehatan, tetapi beberapa kementerian dan sektor juga harus mengambil tanggung jawab terkait hal ini,” jelas Imran.   Menindaklanjuti Perpres nomor 67 itu, berbagai upaya percepatan penanganan TB telah dilakukan melalui berbagai pilar, yakni pencegahan, promosi kesehatan, deteksi, pengobatan, dan surveilans, serta lintas sektor.   

  Pertama, pencegahan TB dengan melakukan rapat sosialisasi perluasan pemberian terapi pencegahan. Kedua, promosi kesehatan dengan melakukan kampanye TBC bersama masyarakat dan multisektor pada hari peringatan TB dan hari kesehatan nasional.    Ketiga, deteksi, pengobatan, dan surveilans dengan active case finding dalam kontak rumah tangga dan populasi berisiko seperti lapas/rutan sepanjang 2022-2023. Pemerintah juga melakukan peluncuran penggunaan rejimen pengobatan BPaL/M secara nasional mulai Januari 2024 setelah dilakukan implementasi awal di 4 provinsi.   Keempat, kolaborasi multisektoral, yaitu penyelenggaraan High-Level Meeting (HLM) TB untuk memonitor keterlibatan 19 kementerian dalam upaya untuk mengakhiri TB, serta pembentukan Wadah Kemitraan Percepatan Penanggulangan TBC (WKPTB) yang melibatkan 19 kementerian dan 35 mitra.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #kemenkes #sebut #penemuan #kasus #tuberkulosis #indonesia #meningkat #tahun #2023 #adalah #kabar #baik #alasannya

KOMENTAR