Rekomendasi IDI Soal Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai Tahun 2025
“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan berdampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan mengurangi beban pembiayaan penyelenggaraan pengobatan," ujar dia di Jakarta ditulis Selasa (5/11/2024).
Secara luas pihaknya menilai, program ini berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan.
PB IDI pun merekomendasikan hal sebagai berikut:
1. Menjamin ketersediaan tenaga medis yang kompeten dan peralatan yang memadai di setiap fasilitas kesehatan.
2. Melakukan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis untuk meningkatkan keahlian dalam deteksi dini penyakit.
3. Memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan.
4. Memperluas cakupan program ke daerah-daerah terpencil dan masyarakat marginal.
5. Menambahkan jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
6. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program.
7. Melakukan kampanye sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
8. Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
9. Mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan.
10. Memaksimalkan fungsi dan manfaat aplikasi SATU Sehat dari Kementerian Kesehatan RI sebagai platform yang mengelola data pemeriksaan kesehatan seumur hidup terpadu untuk memantau pemeliharaan dan sarana promosi kesehatan.
11. Sosialisasi pada masyarakat untuk memanfaatkan Personal Health Record (rekam medis individu) yang berisi informasi kesehatan
“Mari bersama-sama kita dukung dan kawal program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata dr Adib.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat pada hari ulang tahunnya.
Program ini sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.
Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia.
Seperti skrining balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Tag: #rekomendasi #soal #pemeriksaan #kesehatan #gratis #mulai #tahun #2025