VIDEO Kampung Porak-poranda, Korban Gunung Lewotobi Minta Presiden Datang: Lihat Kami Pak Prabowo
Banyak korban berjatuhan karena tertimbun material gunung. Sejumlah rumah juga hangus terbakar.
Warga yang terdampak meminta Presiden Prabowo Subianto datang melihat penderitaan korban yang kini kesulitan untuk makan dan minum.
Tangisan warga yang selamat dalam bencana dahsyat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki makin menjadi saat mengetahui ada sanak saudaranya meninggal dunia akibat tertimbun material gunung yang sudah naik status ke Level IV (awas).
Sejumlah rumah hangus terbakar diduga karena material vulkanis panas atau tersambar petir dan korsleting listrik.
Hal itu lantaran peristiwa yang terjadi pada Minggu (1/11/2024) tengah malam itu banyak sambaran petir.
Bahkan ada tembok yang rusak saat lontaran batu dari Gunung Lewotobi Laki-laki menghantam ke arah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, tepatnya ke Desa Dulipali, Desa Klatanlo, dan Desa Hokeng Jaya.
"Kami Mohon Datang Presiden Prabowo"
Warga Dulipali, Yeremias Dadu (34), meminta Presiden Prabowo Subianto datang untuk melihat langsung penderitaan korban yang sedang mengungsi ke tempat aman.
Yeremias mengungkap bsaat ini pemukiman tempatnya tinggal porak poranda.
Selain itu akibat bencana ini, anak-anak tidak bisa bersekolah, bahkan warga kesulitan untuk makan dan minum.
Ia menyebut hewan, rumah, fasilitas umum, dan kebun sudah rusak dihantam batu bercampur belerang.
Banyak anak dan kelompok rentan lainnya menyelamatkan diri dengan hanya membawa pakaian di badan.
Oleh karena itu Yeremias mengatakan warga membutuhkan bantuan dan perhatian khusus dari pemerintah khususnya presiden.
"Pemukiman porak-poranda, anak-anak tidak bisa sekolah, makan dan minum susah sekali. Kami mohon, datang lihat kami pak Presiden Prabowo," ungkapnya.
Di Desa Klatanlo, terdapat sembilan korban meninggal dunia. Proses evakuasi cukup sulit lantaran para korban terjebak reruntuhan tanah dan material gunung.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, juga berharap kehadiran Presiden Prabowo agar menyambangi korban terdampak di sejumlah desa.
"Mudah-mudahan bapak Presiden bersedia ke NTT untuk korban bencana. Kalau bapak Presiden berkesempatan hadir, tentunya akan menjadi kekuatan untuk warga dan kita semua yang tertimpa bencana," harapnya.
Petrus bersama aparat gabungan dari Polri, TNI, Tagana, dan BPBD masih melakukan identifikasi kerusakan rumah dan fasilitas umum.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, ada kubangan besar akibat dihantam material gunung. Kubangan paling besar berada di lapangan sepakbola di Desa Klatanlo. Terdapat asap panas dan baru belerang yang menyengat di bagian dalam lubang.
Kubangan tidak hanya ada di satu titik melainkan beberapa lokasi lainnya salah satunya di pinggir jalan yang menyebabkan badan jalan aspal yang menghubungkan antar desa dan Jalan Trans Flores rusak.
Tanaman umur panjang seperti kakao, meter, kopi, dan kelapa banyak yang tumbang. Tak hanya itu, dahan pohon mahoni memenuhi bahu jalan pada lintasan lurus Boru-Dulipali.
Kemensos Distribusikan Logistik untuk Korban
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan bantuan logistik dari Kementerian Sosial saat ini sudah meluncur guna membantu penanganan korban dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kemensos telah mengirimkan bantuan dari gudang logistik di Sentra Efata di Kupang dan tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi.
“Saat ini yang utama adalah evakuasi korban, tim Tagana sudah ada di lokasi membantu evakuasi dan pencarian korban. Bersamaan pula bantuan logistik juga kami luncurkan,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf, melalui keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menentukan tiga titik evakuasi. Tim tagana bergabung di titik-titik evakuasi ini.
Selain itu, Kemensos juga mulai menyuplai kebutuhan pangan berupa dapur umum.
Untuk logistik, Kemensos memiliki lumbung sosial di Kecamatan Ilebura yang berjarak 2 km dari lokasi.
Lumbung sosial di Ilebura juga telah rutin menyuplai kebutuhan penanganan sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tahun lalu.
Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki dilaporkan sudah meletus sebanyak 871 kali.
Untuk membackup lumbung di Ilebura, Kemensos saat ini mendorong bantuan dari gudang-gudang dinas sosial di sekitar Flores Timur.
Sedangkan bantuan logistik dari Sentra Efata milik Kemensos juga telah disiagakan guna membantu penanganan kebutuhan logistik di lokasi bencana.
Terkait letusan Lewotobi, sebanyak 1.500 paket makanan siap saji dan 1.000 paket makanan anak juga telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Bantuan non-pangan juga telah didistribusikan di antaranya 400 lembar kasur, 500 lembar selimut, serta 300 paket family kit dan kids ware.
Selain itu, 300 paket sandang dewasa dan anak, 400 lembar tenda gulung, 40 unit velbed, 10 unit tenda serbaguna, dan 2 unit toilet portable juga disalurkan guna mendukung kebutuhan tempat tinggal dan sanitasi yang memadai bagi masyarakat terdampak.
Sekadar diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Minggu (3/11/2024) pukul 23:57 WITA, atau Senin (4/11/2024) 00:57 WIB.
9 Korban Jiwa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT menetapkan status tanggap darurat terhadap erupsi gunung api Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
"Arahan khusus dari Pj Gubernur, kita terus pantau. Siaga dalam rangka, kita naikan status dari siaga darurat ke tanggap darurat," kata Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu, Senin (4/11/2024) pagi.
Dia mengatakan, peningkatan status itu juga sedang dilakukan penambahan dukungan data lapangan. Pemprov NTT telah melaporkan peningkatan status itu ke pemerintah pusat.
Cornelis Wadu mengatakan, semua unsur terkait di level Provinsi sudah menggelar rapat dipimpin Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto, Senin pagi. Laporan lapangan menyebutkan bahwa tim sedang melakukan evakuasi.
"Informasi sampai jam ini, korban jiwa ada sembilan orang, delapan dewasa dan satu anak. Itu ada beberapa desa ada di Kecamatan Wulanggitang," katanya.
Biara SSpS dan Asrama Diterjang Batu Besar, Api Berkobar
Sebanyak sembilan orang meninggal dunia akibat erupsi gunung api Lewotobi di Flores Timur pada Minggu (3/11/224).
Satu di antaranya Biarawan Katolik SSpS yang adalah pemimpin komunitas SSpS Hokeng, Sr Nikolin Padjo SSpS.
Pemimpin Biara Asrama Putra St Arnoldus Yansen di Boru, Sr Marieta sangat berduka atas meninggalnya Pemimpin komunitas Biara SSpS Hokeng, Sr Nikolin Padjo SSpS.
Menurut Sr Marieta, Sr Nikolin adalah sosok pemimpin yang sangat memperhatikan anggota komunitasnya.
"Beliau itu sangat baik sekali, dan sangat memperhatikan kami anggota komunitas, hal-hal yang kurang selalu ia bantu benahi, " tuturnya.
Pertemuan terakhir Sr Marieta dan Sr Nikolin terjadi pada hari Sabtu lalu.
"Waktu itu beliau mengunjungi asrama putra dan putri untuk melihat atap bangunan asrama yang bocor akibat erupsi sebelumnya, " ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Sr Marieta mengisahkan keduanya berbincang-bincang seperti biasa tanpa ada tanda-tanda lain yang mengindikasikan bahwa kedepannya Sr Nikolin akan menemui ajalnya.
"Tidak ada tanda-tanda, kami hanya mengobrol seperti biasa, " ucapnya.
Evakuasi Tengah Malam
Karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi, 70 orang anak asrama binaan biara SSpS dan puluhan suster baik lansia maupun postulan diungsikan.
Pemimpin Biara Asrama Putra St Arnoldus Yansen di Boru, Sr Marieta SSpS menceritakan bahwa para suster dan anak asrama dievakuasi saat tengah malam.
"Sekitar 70 anak asrama putra-putri , 4 suster lansia, 13 suster postulan diungsikan. Sebagian sudah dijemput orang tua sebagian masih menunggu jemputan,"ucapnya.
Namun naasnya pemimpin komunitas SSpS Boru, Sr Nikolin Padjo SSpS tak tertolong.
"Saat evakuasi batu menghalangi pintu sehingga suster tidak dapat tertolong,"ungkapnya.
Ia mengatakan kejadian ini terjadi begitu saja tanpa ada tanda peringatan.
"Kami tidak sangka akan terjadi karena beberapa hari inikan intensitas erupsi menurun sehingga kamipun pikir aman-aman saja, tau-taunya tadi malam dia meletus,"ceritanya.
Evakuasi Mencekam, Banyak Teriakan, Hujan Abu-Batu dan Kobaran Api
Suster Marieta menyaksikan peristiwa tersebut berlangsung begitu mencekam.
Saat evakuasi, anak asrama dan para suster hanya membawa pakaian seadanya, sebagian barang lain ditinggalkan.
Sepanjang perjalanan, hujan abu maupun batu serta pijaran api berjatuhan begitu banyak menghantam rumah, pepohonan hingga sepanjang jalan.
Sebagian anak-anak bahkan terkena batu namun untungnya kondisi mereka baik-baik saja.
Api pun terlihat berkobar di mana-mana, teriakan histeris hingga pekikan menggelegar beriringan dengan bunyi letusan dan hujan abu yang menjamur.
Para suster dan asrama dievakuasi menggunakan mobil yang dibawa dari Kewapante.
Dikarenakan kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba, kebutuhan akan makan minum dan lainnya ditanggung oleh para suster SSpS.
"Semua kita tanggung dari sini, sejauh ini memang belum ada yang membantu, kita berusaha selamatkan anak-anak hingga menunggu orang tua mereka jemput,"tuturnya.
Ia pun berharap ada pihak lain yang membantu bencana kemanusiaan yang tak diduga ini.
Biara dan Asrama Dikosongkan
Sr Marieta mengatakan untuk sementara asrama putra dan putri di Boru dikosongkan.
Selain itu para suster juga akan pindah ke tempat lain salah satunya di Kewapante.
Hal ini mengingat kondisi bangunan Biara dan asrama yang hancur luluh lantak.
Hal ini juga berimbas pada aktivitas belajar mengajar para siswa dan guru SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng.
"KBM untuk saat ini dihentikan, kata Sr Marieta.
Selain itu juga ia mengatakan, para anak Seminari San Dominggo Hokeng juga dievakuasi.
" Mereka juga dievakuasi mengingat jumlahnya banyak, para pastor pasti kewalahan, hanya semoga semua aman,"ungkapnya.(POS KUPANG/Tribun Flores)
Tag: #video #kampung #porak #poranda #korban #gunung #lewotobi #minta #presiden #datang #lihat #kami #prabowo