Respons Demo Santri Tolak Miras di Jogjakarta, MUI Minta Polisi Tegas Menindak Peredaran Miras
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut memantau adanya aksi demontrasi menolak peredaran miras di Jogjakarta. Apalagi aksi demontrasi tersebut, di antaranya melibatkan elemen santri. Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan fenomena unjuk rasa memprotes peredaran miras di Jogjakarta itu harus menjadi perhatian bersama.
"Aparat penegak hukum harus tegas (menindak peredaran miras)," kata Asrorun, Selasa (29/10).
Pengasuh Pesantren An-Nahdlah Depok itu mengatakan, aparat penegak hukum termasuk kepolisian harus menjalankan tugasnya mencegah peredaran miras. Selain itu juga harus memberikan hukuman kepada pelaku serta semua pihak yang terlibat dalam peredaran miras.
Dia sepakat bahwa peredaran miras tidak boleh dibiarkan sembarangan. Hingga membuat masyarakat setempat resah. Termasuk atas nama pariwisata atau lainnya. "Karena miras menjadi salah satu faktor terjadinya berbagai tindakan kriminal," katanya. Untuk itu peredaran miras harus dicegah sedini mungkin.
Peredaran miras yang menuai protes warga Jogjakarta, mempunyai korelasi dengan kasus kejahatan di sana. Seperti diketahui di media sosial, kerap muncul postingan tindak kriminal jalanan di kota gudeg itu. Seperti kasus penyerangan brutal atau kerap disebut klitih.
Seperti diketahui elemen santri menggelar aksi demontrasi di Jogjakarta pada Selasa (29/10). Aksi demontrasi itu berawal dari keresahan masyarakat terkait peredaran miras di Jogjakarta. Pasalnya miras sudah dijual sangat bebas. Aksi demontrasi juga dilakukan belasan ribu warga Nahdlatul Ulama (NU). Mereka meluapkan tuntutannya ke Mapolda Jogjakarta.
Tag: #respons #demo #santri #tolak #miras #jogjakarta #minta #polisi #tegas #menindak #peredaran #miras