Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban
Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)
17:44
27 Februari 2024

Sang Rektor Prof Edie Urung Dicopot Buntut Diduga Cabuli Bawahan, Mahasiswa UP Demo Tutup Jalan hingga Bakar Ban

Kasus Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno yang diduga mencabuli bawahannya memantik demonstrasi dari kalangan mahasiswa.

Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai fakultas di UP itu menutup akses di depan kampusnya, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (27/02/24). 

Aksi ini merupakan kali kedua yang digelar oleh mahasiswa UP sebelumnya aksi ini digelar di depan rektorat. Namun karena respons kampus yang lambat mereka akhirnya bergeser ke jalan depan kampus.

Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)

Selain menutup jalan, para mahasiswa juga membakar ban bekas dan membentangkan poster berisi spanduk bertuliskan tuntutan mereka.

Aksi demonstrasi mahasiswa UP yang menuntut sang rektor dicopot buntut kasus pencabulan itu membuat menyebabkan kemacetan hingga belasan kilometer.

Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)Mahasiswa Universitas Pancasila demo tuntut rektornya dicopot buntut kasus dugaan pelecehan seksual terhadap bawahannya. (Suara.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)

Tuntut Rektor Dicopot

Sebelumnya diberitakan bahwa Senat Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (KMUP), menuntut rektor Edie Toet Hendratno agar dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu buntut ulah sang rektor yang diduga mencabuli bawahannya.

Peristiwa pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di lingkungan kampus UP.

"Mendesak dan menuntut satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menonaktifkan sementara rektor UP dari jabatannya selama berjalannya proses hukum," tulis Senat KUMP di akun Instagram resminya pada Sabtu (24/2/24).

Tuntutan Senat agar rektor UP dinonaktifkan dari jabatannya bukan tanpa sebab. Hal itu menurut mereka telah tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) yang telah ditetapkan.

"Sesuai amanat peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 30 tahun 2021," tulisnya.

Berdasar informasi, peristiwa dugaan pelecehan seksual ini dilakukan Edie Toet Hendratno terhadap RZ pada Februari 2023 lalu. RZ ketika itu masih menjabat sebagai Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila. 

Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno terlibat pelecehan seksual.Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno terlibat pelecehan seksual.

Tindak pelecehan seksual ini diduga terjadi sebanyak dua kali. Pertama ketika RZ dipanggil ke dalam ruangan sang rektor. Saat itu ETH secara tiba-tiba mencium pipi korban.

Kedua terjadi ketika sang rektor meminta tolong RZ meneteskan obat mata. Namun Edie Toet secara lancang meremas payudaranya. Buntut kasus pelecehan yang menimpanya, RZ kemudian melaporkan Prof Edie Toet dan kini kasus tersebut sedang diusut oleh Polda Metro Jaya. 

Di tengah kasus yang menimpanya, korban RZ malah dimutasi oleh pihak kampus UP ke unit kerja lain.

Selain di kepolisian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut melakukan investigasi terkait kasus dugaan pencabulan Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno terhadap bawahannya RZ. (Muhamad Iqbal Fathurahman)

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #sang #rektor #prof #edie #urung #dicopot #buntut #diduga #cabuli #bawahan #mahasiswa #demo #tutup #jalan #hingga #bakar

KOMENTAR