Ganjar Pamer Makan di Warteg, Malah Disindir 'Kalah Pilpres Cocok Jadi Rakyat Biasa'
Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo. [Suara.com/Bagaskara]
10:56
26 Februari 2024

Ganjar Pamer Makan di Warteg, Malah Disindir 'Kalah Pilpres Cocok Jadi Rakyat Biasa'

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo membagikan video dirinya makan di warung tegal (warteg) melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (24/2/2024).

Dalam momen itu, Ganjar menyebut jika ia makan di warteg yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Mantan Gubernur Jawa Tengah menjelasakan, warung tersebut legendaris dan rasa masakannya juga enak.

"Kalau kamu mau nyari warung makan yang tidak pernah tutup, Warteg Warmo pilihannya. Inilah warteg legend di Tebet, Jakarta Selatan, citarasanya jos. Lokasi tepatnya bisa kamu cari di google map. Serius, uenak tenan." tulis caption @ganjar_pranowo, dikutip Senin (26/2/2024).

Pada video tersebut, nampak Ganjar memesan menu yang tersedia di warteg itu. Terlihat juga ia mengajak sejumlah remaja untuk makan bersama.

Tak hanya itu, beberapa warga dari anak hingga dewasa mengajak berswafoto. 

Unggahan itu mengundang komentar beragam dari warganet. Tak sedikit yang menyinggung kekalahan di Pilpres dan menyarankan Ganjar menjadi rakyat biasa.

"JADI RAKYAT BIASA AJA PAK KALO TIDAK SANGGUP MENERIMA KEKALAHAN, LEGOWO TAK AJUNGI JEMPOL," sebut netizen.

"Cocok jadi rakyat saja pak," ungkap warganet.

"Dengan begini saja orang sudah tahu bapak Ganjar dicintai rakyatnya, tetap jadi orang baik dan dekat dengan rakyat pak," sahut yang lain.

Diketahui, berdasarkan real count KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id, Senin (26/2/2024) pukul 10.35 WIB, pasangan capres nombro urut 02 Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara sementara sebanyak 58,84 persen.

Disusul capres nomor urut 01 Anies-Muhaimin mendapatkan suara 24,43 persen, sementara Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga yakni mendapatkan 16,73 persen suara.

Editor: Eko Faizin

Tag:  #ganjar #pamer #makan #warteg #malah #disindir #kalah #pilpres #cocok #jadi #rakyat #biasa

KOMENTAR