Akun Palsu Minta Maaf ke Raffi Ahmad Soal Tudingan Pencucian Uang, NCW: Hoax!
Beredar postingan di TikTok yang mengatasnamakan Ketua National Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna, yang meminta maaf kepada Raffi Ahmad.
NCW melalui akun TikTok resminya pada Kamis (8/2) mengklarifikasi kabar permintaan maaf atas tudingan pencucian uang terhadap Raffi Ahmad.
"Dua akun di atas bukan akun Ketua NCW. Jadi segala yang diberitakan akun tersebut adalah hoaks," tegas admin akun resmi NCW.
Hanifa Sutrisna pun menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membuat akun tersebut dan tidak pernah meminta maaf kepada Raffi Ahmad.
"Saya tidak pernah membuat akun tersebut. Itu hanya mencatut nama dan mengambil foto saya, mungkin dari internet," ujar Hanifa.
Sebelumnya, NCW memang menuding Raffi Ahmad terkait dugaan pencucian uang. Raffi Ahmad kemudian membantah tuduhan tersebut dan menggandeng Hotman Paris Hutapea untuk meluruskan masalah ini.
NCW mengakui bahwa mereka telah terburu-buru dalam mengambil kesimpulan atas pengaduan yang masuk terkait dugaan Raffi Ahmad menampung uang hasil korupsi.
"Kemarin ada pihak yang tiba-tiba DM, dan kesalahan saya adalah terlalu cepat mempublish tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya," ungkap pemilik akun yang mengatasnamakan Hanifa Sutrisna.
NCW sendiri menyatakan akan tetap mengumpulkan bukti terkait dugaan pencucian uang oleh Raffi Ahmad dan akan diteruskan ke KPK.
Raffi sendiri sudah membantah tudingan NCW soal pencucian uang.
"Tidak benar adanya jadi jangan percaya dengan hal-hal yang seperti itu aku juga nggak patah semangat meskipun dijatuhin nggak apa-apa ini membuat aku menjadi lebih semangat lagi untuk terus berkarya pastinya," ujar Raffi kepada media.
Menurut Raffi kekayaan yang ia raih selama ini adalah hasil jerih payahnya sejak berkerja umur 13 tahun.
"Saya mulai berkarir dari umur 13 tahun sampai sekarang alhamdulillah aku kerja keras Pagi siang sore malam jadi jangan percaya dengan hal yang seperti itu," tambah Raffi Ahmad.
Tag: #akun #palsu #minta #maaf #raffi #ahmad #soal #tudingan #pencucian #uang #hoax