Bikin Kesal! Ini 10 Hal yang Dilakukan Orang Egois dalam Setiap Obrolan
hal yang dilakukan orang egois dalam setiap obrolan yang bikin kesal. (Freepik/ stockking)
12:08
25 November 2025

Bikin Kesal! Ini 10 Hal yang Dilakukan Orang Egois dalam Setiap Obrolan

 

 – Obrolan yang awalnya santai bisa berubah penuh ketegangan ketika orang egois mulai mendominasi percakapan, membuat siapa pun cepat kesal.

Perilaku egois dalam obrolan sering terlihat dari cara orang menekankan pendapat sendiri tanpa memberi ruang bagi orang lain.

Kesal menjadi reaksi wajar ketika orang egois sering mengabaikan perasaan lawan bicara dan terus memaksakan kehendaknya.

Obrolan dengan orang egois kerap diwarnai sikap defensif dan minim empati, sehingga percakapan terasa satu arah dan membosankan.

Dilansir dari geediting.com pada Selasa (25/11), bahwa ada sepuluh hal yang dilakukan orang egois dalam setiap obrolan yang bikin kesal.

  1. Menjadikan semua topik tentang diri mereka sendiri

Ciri khas utama dari seseorang yang narsis adalah kemampuan mereka mengalihkan setiap pembicaraan ke diri sendiri.

Ketika kamu menyebutkan bahwa kamu sedang lelah, mereka langsung berkata bahwa mereka jauh lebih lelah.

Jika kamu bercerita tentang perjalanan liburan, mereka segera membahas liburan mereka tanpa bertanya lebih jauh tentang pengalamanmu.

Perilaku ini membuat kamu merasa seperti tidak terlihat dan tidak penting dalam percakapan tersebut.

  1. Sering memotong pembicaraan orang lain

Orang yang mementingkan diri sendiri sering memotong pembicaraan bukan karena antusias melainkan karena menganggap pendapat mereka lebih penting.

Mereka tidak tahan dengan ketidaknyamanan menunggu giliran untuk berbicara dalam sebuah diskusi.

Saat kamu masih berbicara, mereka sudah sibuk menyiapkan kalimat berikutnya di dalam kepala mereka.

Perilaku memotong ini secara tidak langsung menyampaikan bahwa apa yang mereka katakan lebih berharga daripada ucapanmu.

  1. Mendengarkan hanya untuk merespons bukan memahami

Mereka tampak mendengarkan dengan saksama namun sebenarnya tidak benar-benar memperhatikan apa yang kamu sampaikan.

Yang mereka lakukan adalah mencari celah untuk melontarkan perspektif, nasihat, atau cerita mereka sendiri.

Mereka bahkan mungkin mengangguk dan tersenyum saat kamu berbicara untuk terlihat sopan.

Namun begitu kamu selesai berbicara, mereka langsung mengalihkan topik ke pengalaman pribadi mereka sendiri.

  1. Berkompetisi secara halus daripada menciptakan koneksi

Bagi mereka, percakapan bukanlah tentang pertukaran yang saling menguntungkan melainkan sebuah kompetisi tersembunyi.

Ketika kamu berbagi tentang pencapaian kecil, mereka akan mencoba mengungguli dengan cerita yang lebih hebat.

Jika kamu menceritakan kesulitan, mereka meremehkannya atau berbagi cerita yang lebih sulit dari pengalamanmu.

Mereka tidak bisa merayakan kemenanganmu tanpa memasukkan diri mereka ke dalam cerita tersebut dengan paksa.

  1. Mendominasi waktu bicara tapi mengklaim diri komunikator handal

Banyak orang yang mementingkan diri sendiri sungguh-sungguh percaya bahwa mereka adalah pembicara yang hebat.

Hal ini terjadi karena mereka banyak berbicara namun berbicara banyak tidak sama dengan menciptakan koneksi.

Mereka mengisi setiap keheningan dengan opini, lelucon, atau cerita sambil mengira mereka membuat suasana hidup.

Padahal kenyataannya, mereka justru menguras energi orang lain karena ketidakseimbangan dalam percakapan yang terjadi.

  1. Mengabaikan emosi yang tidak ingin mereka tangani

Ketika kamu membuka diri tentang sesuatu yang rentan, orang-orang ini sering kali langsung menutup pembicaraan.

Mereka akan berkata hal-hal seperti jangan terlalu sensitif atau kamu terlalu berpikir berlebihan.

Mereka melakukan ini karena emosimu membuat mereka tidak nyaman dan mereka tidak ingin menghabiskan energi berempati.

Jadi mereka meminimalkan pengalamanmu bukan untuk menyakiti tapi untuk melindungi kenyamanan mereka sendiri.

  1. Menggunakan pesona sebagai bentuk kontrol

Tidak semua orang yang mementingkan diri sendiri dalam percakapan terlihat kasar atau tidak sopan.

Beberapa dari mereka justru sangat menawan dan tahu cara memuji, bercanda, serta menjaga suasana tetap ringan.

Namun di balik permukaan, pesona menjadi alat untuk mengarahkan percakapan ke arah yang mereka inginkan.

Mereka akan memujimu secukupnya untuk mendapat kepercayaan lalu mengalihkan topik kembali ke diri mereka.

  1. Meremehkan batasan yang kamu tetapkan

Batasan membuat orang yang mementingkan diri sendiri merasa tidak nyaman karena mengganggu rasa hak istimewa mereka.

Dalam percakapan, mereka akan menguji batasmu dengan cara-cara kecil seperti berbicara melewati giliran atau membahas topik sensitif.

Jika kamu mencoba mengalihkan atau mengatakan kamu tidak ingin membahas itu, mereka akan menertawakannya.

Mereka bahkan bisa membuatmu merasa bersalah dengan mengatakan bahwa mereka hanya bercanda atau kamu terlalu serius.

  1. Pura-pura berempati namun hanya di permukaan

Beberapa orang yang mementingkan diri sendiri telah belajar meniru empati sebagai keterampilan sosial semata.

Mereka tahu bahwa frasa seperti aku sangat paham atau itu pasti berat terdengar perhatian.

Tapi jika kamu memperhatikan, empati mereka tidak pernah lebih dalam dari sekadar kata-kata tanpa tindakan.

Mereka tidak pernah menindaklanjuti, mengingat apa yang kamu katakan, atau menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan kebutuhanmu.

  1. Selalu membutuhkan kata terakhir dalam diskusi

Bagi mereka, setiap diskusi baik besar maupun kecil menjadi perjuangan kekuasaan yang halus namun jelas.

Mereka tidak bisa membiarkan percakapan berakhir sampai mereka menegaskan diri mereka satu kali terakhir.

Mereka akan mengoreksi detail kecil, menambahkan klarifikasi yang tidak perlu, atau menyatakan ulang pendapat mereka.

Ini bukan tentang kebenaran melainkan tentang kontrol dan kebutuhan untuk merasa menang dalam setiap interaksi.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #bikin #kesal #yang #dilakukan #orang #egois #dalam #setiap #obrolan

KOMENTAR