Prabowo Perintahkan Penguatan Pendidikan Vokasi untuk Atasi Kemiskinan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
22:34
5 November 2025

Prabowo Perintahkan Penguatan Pendidikan Vokasi untuk Atasi Kemiskinan

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penguatan pendidikan vokasi dan sekolah terintegrasi demi mengatasi kemiskinan.

Instruksi ini disampaikannya kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Kepala Negara menyampaikan bahwa sektor pendidikan menjadi kunci memutus mata rantai kemiskinan.

"Jadi, Bapak Presiden, sebagai bagian dari rangkaian ratas untuk pengentasan kemiskinan, yang ditugaskan kepada kami adalah memperkuat sektor pendidikan," kata Pratikno, Rabu.

Ia mengungkapkan bahwa penguatan pendidikan vokasi diperlukan untuk memastikan lulusan pendidikan nasional memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

“Jadi bagaimana kita mematchingkan antara supply side di sektor pendidikan dengan demand side di sektor tenaga kerja, baik itu tenaga kerja di dalam negeri, maupun tenaga kerja di luar negeri,” ujar Pratikno.

Menurutnya, Prabowo meminta agar dunia pendidikan tidak hanya menyiapkan kemampuan teknis, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan bahasa asing dan pemahaman lintas budaya.

Hal tersebut penting untuk mendukung daya saing tenaga kerja Indonesia.

“Ini mempersiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, baik di level bawah maupun teknologi tinggi, serta juga untuk pekerja migran,” tutur Pratikno.

Terkait sekolah terintegrasi di tiap kecamatan, Kepala Nsafra berharap model ini menjadi pusat pendidikan holistik yang memadukan jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK dalam satu kawasan dengan fasilitas yang lengkap.

Fasilitas tersebut meliputi laboratorium sains, bengkel vokasional, hingga sarana seni dan olahraga.

“Pak Presiden juga perintahkan untuk mulai memikirkan sekolah terintegrasi. Kalau sekolah rakyat yang dikawal Menteri Sosial dan Menko PM untuk desil 1 dan 2, lalu ada Sekolah Unggul Garuda, maka sekolah terintegrasi ini diproyeksikan menampung anak-anak dari keluarga desil 3, 4, 5, dan 6,” jelasnya.

Pratikno menambahkan bahwa sebagian besar sekolah terintegrasi tidak akan dibangun dari nol, melainkan hasil transformasi dari sekolah-sekolah yang sudah ada.

Pola ini mengikuti keberhasilan model Sekolah Unggul Garuda yang kini tengah dijalankan pemerintah.

“Nantinya ada dua, satu utamanya adalah mengkonversi dari sekolah yang ada, seperti skema Sekolah Unggul Garuda. Di Sekolah Unggul Garuda tidak semuanya baru, ada sebagian yang merupakan transformasi dari sekolah existing. Demikian juga yang terintegrasi,” pungkas dia.

Tag:  #prabowo #perintahkan #penguatan #pendidikan #vokasi #untuk #atasi #kemiskinan

KOMENTAR