Dana Otsus Dipangkas, Pemda di Papua Diminta Kreatif
- Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, Velix Vernando Wanggai, menilai adanya efisiensi dana Otsus di Bumi Cenderawasih memang menjadi tantangan tersendiri.
"Memang kita merasakan bahwa postur anggaran kita, terutama di enam provinsi, relatif berkurang, tapi ini sebuah tantangan bagi kita," kata Velix di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Rabu (5/11/2025).
Bagi Velix, momentum ini harus dimanfaatkan Pemda di Papua untuk mencari ide kreatif dan strategi tepat dalam mendapatkan pendapatan daerah.
Velix pun mendorong agar di wilayah Papua memaksimalkan pendapatan asli daerahnya.
"Kita akan pertama adalah strategi optimalisasi pendapatan asli daerah. Sumber-sumber yang harus diintensifikasi, sumber-sumber pajak," ujar Velix.
Pendapatan asli daerah, kata Velix, juga dapat diperoleh dengan mengembangkan ekonomi lokal di berbagai sektor, termasuk pariwisata.
"Ekonomi-ekonomi lokal juga harus hidup, kemudian kemudahan perizinan, kemudian juga ekonomi, terutama sumber daya alam yang ada di sektor kehutanan, perhutanan sosial, dan lain-lain," imbuhnya.
Selain itu, ia mendorong sektor swasta juga ikut mendorong ekonomi di Papua.
"Dan terakhir adalah sektor swasta yang harus kita dorong untuk ada di Tanah Papua," ujar dia.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menyebut sektor swasta dan sektor birokrasi merupakan dua mesin penggerak ekonomi.
Oleh karenanya, enam provinsi di daerah perlu bersinergi terkait dua sektor itu secara optimal.
"Jadi ada dua mesinnya, mesin birokrasi dan mesin swasta. Ini, kita mau hidupkan. Kalau birokrasi saja, misalnya penyerapan kurang, ini kan agak susah, pertumbuhan ekonomi tidak bisa terjadi," tambah Ribka.
Tag: #dana #otsus #dipangkas #pemda #papua #diminta #kreatif