Saat TNI Lumpuhkan Pusat Komando OPM Soanggama, 14 Anggota KKB Tewas
Alat bukti dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang diamankan oleh prajurit TNI pasca kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/10/2025).(Dokumentasi Satgas Media Koops Habema.)
05:48
17 Oktober 2025

Saat TNI Lumpuhkan Pusat Komando OPM Soanggama, 14 Anggota KKB Tewas

TNI melalui Komando Operasi (Koops) Habema Kogabwilhan III berhasil melumpuhkan kekuatan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (15/10/2025).

Dalam operasi itu, sebanyak 14 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tergabung dalam Kodap VIII/Soanggama tewas dalam kontak senjata dengan prajurit TNI.

Aksi tersebut sekaligus menandai berakhirnya dominasi kelompok OPM di wilayah Soanggama yang selama ini menjadi salah satu pusat pergerakan mereka.

Operasi terpadu

Menurut keterangan resmi Satuan Tugas Media Koops Habema, operasi pembebasan Kampung Soanggama digelar secara terpadu dan terukur oleh pasukan TNI untuk memulihkan keamanan dan melindungi masyarakat dari tekanan KKB.

Pada Selasa (14/10/2025) malam, prajurit TNI melakukan pergerakan taktis menuju wilayah Soanggama.

Informasi menyebutkan bahwa sekitar 30 anggota OPM Kodap VIII/Soanggama telah lama menguasai kampung tersebut dan menekan warga.

"Pada tanggal 15 Oktober 2025, sekitar pukul 05.30 WIT, kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM. Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran. Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," ungkap Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

TNI juga melaporkan bahwa 14 orang anggota OPM tewas dalam baku tembak tersebut.

Beberapa di antaranya adalah figur kunci dalam struktur Kodap VIII/Soanggama, misalnya Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama Agus Kogoya, Ipe Kogoya selaku adik kandung Agus, dan Zakaria Kogoya yang merupakan pelaku penembakan anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai.

Kelompok OPM ini tercatat telah melakukan 12 aksi kekerasan bersenjata sepanjang Januari-Oktober 2025, baik terhadap aparat TNI maupun warga sipuk.

Kuasai markas OPM

Selain menewaskan sejumlah anggota OPM, TNI juga menguasai markas besar Kodap VIII/Soanggama yang selama ini menjadi pusat perencanaan serangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil.

Dari hasil penyisiran, TNI menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber, satu alat bidik Simons, satu teropong Newcon, dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis.

Untuk memastikan keamanan jangka panjang, wilayah tersebut kini ditetapkan sebagai Pos Taktis TNI Soanggama.

Pasca penindakan, situasi di Kampung Soanggama dilaporkan aman dan kondusif.

Iwan mengatakan bahwa warga kampung juga tidak ada yang mengungsi.

"Masyarakat tidak melakukan pengungsian serta menyambut positif kehadiran TNI. Tokoh adat dan kepala desa setempat bahkan menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama," kata dia.

Kepala Desa Soanggama menyampaikan bahwa seluruh korban tewas merupakan anggota kelompok bersenjata.

Ia juga mengonfirmasi bahwa warga memberikan informasi tambahan tentang lokasi senjata lain yang disembunyikan kelompok tersebut.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa tindakan yang diambil prajurit TNI merupakan langkah tegas, terukur, dan sah secara hukum.

“TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” ujar Lucky.

Ia menambahkan, pasukan saat ini masih melanjutkan pengejaran terhadap sisa kelompok yang melarikan diri ke hutan serta melakukan pembinaan teritorial terbatas bersama tokoh agama dan masyarakat.

Tag:  #saat #lumpuhkan #pusat #komando #soanggama #anggota #tewas

KOMENTAR