Cerita Kepala Sekolah Rakyat di Lamongan, Dulu Miskin dan Dapat Beasiswa, Kini Mau Mengabdi ke Bangsa
Pembukaan retreat kepala sekolah rakyat tahap 2(KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)
16:12
2 Juli 2025

Cerita Kepala Sekolah Rakyat di Lamongan, Dulu Miskin dan Dapat Beasiswa, Kini Mau Mengabdi ke Bangsa

Sejumlah kepala sekolah rakyat menceritakan alasannya terpanggil untuk berkontribusi dalam program sekolah rakyat milik pemerintah. 

Salah satunya Anis Al Aminatif Wardian Sari, kepala sekolah rakyat di Lamongan, Jawa Timur.

Dalam pembukaan retreat kepala sekolah rakyat tahap II yang dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf pada Rabu (2/7/2025), Anis bercerita dia berasal dari keluarga kurang mampu. 

Namun, ia merasa beruntung karena mendapatkan beasiswa mulai dari sekolah menengah atas hingga kuliah.

Sebagai wujud syukurnya, ia pun bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada negara untuk memperbaiki nasib anak-anak sepertinya dulu.

“Saya bisa give back, memberikan kembali apa yang sudah saya terima dalam hidup saya. Tidak hanya kepada negara, tetapi kepada anak-anak bangsa yang memang memerlukan. Harus bisa bangkit," kata Anis di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial.

Serupa dengan Anis, Lalu Tuhiryadi, kepala Sekolah Rakyat di Mamuju, Sulawesi Barat, juga berasal dari keluarga kurang mampu.

Kemiskinan membuat keluarganya harus bertransmigrasi dari Lombok ke Sulawesi Barat.

Ia beruntung karena keluarganya mengusahakan ia mendapatkan pendidikan yang layak meski di tengah kekurangan.

Tadinya, ia merasa skeptis dengan program Sekolah Rakyat.

Tapi setelah mencari informasi lebih lanjut dari berbagai pihak, ia pun menyadari bahwa Sekolah Rakyat merupakan ikhtiar pemerintah untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenyam pendidikan tanpa mengkhawatirkan permasalahan ekonomi.

"Saya merasa pendidikan benar-benar bisa mengangkat derajat seseorang. Sehingga lewat program yang mulia ini, saya ingin ikut berkontribusi," kata Lalu.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) secara resmi membuka program retreat yang akan diselenggarakan pada 1 - 5 Juli 2025 dan bertempat di dua lokasi, yaitu Pusdiklatbangprof Margaguna Kemensos dan Resimen Arhanud I Falatehan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sebanyak 47 Kepala Sekolah mengikuti kegiatan tersebut.

Anis dan Lalu Tuhiryadi adalah dua Kepala Sekolah Rakyat yang akan mulai dilaunching 14 Juli mendatang.

Selain Lamongan dan Mamuju, masih ada 98 titik Sekolah Rakyat lagi yang akan memulai masa matrikulasi atau masa orientasi siswa pada 14 Juli.

Mensos mengungkapkan pembekalan kepada Kepala Sekolah Rakyat merupakan salah satu upaya agar persiapan menuju masa orientasi dan launching 100 Sekolah Rakyat pada 14 Juli mendatang semakin matang.

"Ini tahap kedua ya. Jadi ini untuk yang 100 titik itu. Ini sudah semakin mantap untuk menuju 14 Juli, baik dari kesiapan siswanya, kesiapan gurunya, kesiapan kepala sekolah, tenaga pendidiknya, sarana prasarananya," ujar Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, Kepala Sekolah memegang peranan penting tidak hanya dalam manajemen sekolah tetapi juga sebagai role model bagi siswa dan siswi Sekolah Rakyat.

Baginya, selain menjadi pemimpin, Kepala Sekolah Rakyat juga harus bisa membangun empati sosial di mana ia bisa memahami kondisi setiap anak didik, guru, dan lingkungan secara utuh.

Kepala Sekolah Rakyat juga diimbau untuk menjadi sumber penyemangat, motivator, dan teladan kerja.

Ia juga menambahkan, meski diperuntukkan bagi anak-anak dari masyarakat miskin dan miskin ekstrem, latar belakang dan kondisi keluarga mereka sangatlah beragam.

Karenanya, ia mengimbau kepala sekolah untuk bisa menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan, kekerasan, dan intoleransi dalam lingkungan Sekolah Rakyat.

Gus Ipul juga menjelaskan, selain 100 titik tersebut, ada 100 titik lain yang akan disiapkan untuk masa matrikulasi susulan.

Ia menyebutkan, 100 titik tersebut diupayakan untuk menjalankan masa orientasi secepatnya, disesuaikan dengan selesainya masa renovasi gedung Sekolah Rakyat.

200 titik Sekolah Rakyat tersebut nantinya akan menampung lebih dari 20.000 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

"Nanti pada akhirnya, kisarannya sekitar 200 titik di tahun ini. Yang 100 titik di 14 Juli. Nanti ada beberapa titik di 100 kedua yang Insya Allah gabung, tapi sebagian lagi mungkin di akhir Juli, tergantung kesiapan sarana-prasarana," tegas Gus Ipul.

Tag:  #cerita #kepala #sekolah #rakyat #lamongan #dulu #miskin #dapat #beasiswa #kini #mengabdi #bangsa

KOMENTAR