Soal Dugaan Perjokian di Simak UI, Rektor Pastikan Peserta Didiskualifikasi Hingga Terancam Dipidana
Rektor UI Heri Hermansyah. (Istimewa)
19:08
30 Juni 2025

Soal Dugaan Perjokian di Simak UI, Rektor Pastikan Peserta Didiskualifikasi Hingga Terancam Dipidana

 – Seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri masih berlangsung di sejumlah kampus. Universitas Indonesia (UI) salah satunya. Sayangnya, dalam proses yang berjalan banyak diwarnai isu perjokian.

Perjokian ini ramai ditawarkan untuk Seleksi Masuk (Simak) UI 2025. Di media sosial X, para joki ini terang-terangan menawarkan jasanya untuk bisa tembus Simak UI 2025. Sebagai informasi, Simak diselenggarakan secara online dan dapat dikerjakan dari perangkat elektronik masing-masing.

Merespon hal ini, Rektor UI Heri Hermansyah menegaskan, tak akan menolerir praktik perjokian ini. Dia menegaskan, perilaku tersebut melanggar dan merugikan banyak orang. Apabila terbukti, baik pelaku joki maupun yang menyewa jasa perjokian ini akan dikenakan sanksi tegas.

“Yang joki sama yang dijokiin kalau itu tertangkap basah, jelas kita akan coret dari penerimaan masuk mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Yang kedua, kita akan bawa ke ranah hukum. Kita akan pidanakan,” tegasnya ditemui usai groundbreaking pembangunan Gedung C-Hub (Connectivity Hub) di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, pada Senin (30/6).

Sanksi tegas ini tak akan pandang bulu. Bila ternyata, ada warga UI baik itu mahasiswa maupun dosen yang terlibat dalam praktik perjokian ini maka akan dikeluarkan.

Pihaknya pun kini tengah melakukan penelusuran atas dugaan-dugaan perjokian tersebut. Heri mengimbau, bagi masyarakat yang mengetahui praktik tersebut dan memiliki bukti untuk melaporkannya ke pihak kampus.

“Mahasiswa UI jadi joki? DO. Jelas. Selesai. Kita akan proses, jika terbukti nanti seberapa besar perannya di situ. Berat? Ya selesai udah,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Simak ini jadi satu-satunya tes berbasis online yang diterapkan UI. Hal ini untuk membantu calon mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah untuk bisa mengikuti tes tanpa harus datang ke UI.

Pihaknya memahami, bahwa perlu adanya penguatan di bidang security. Karenanya, saat ini penguatan kemananan tengah dilaksanakan. UI telah membangun sistem yang memungkinkan untuk mendeteksi adanya serangan atau kecurangan dengan upaya mengakses pusat sistem saat ujian. “Jadi yang mengakses sistem secara gelap dan lain-lain akan ketahuan,” pungkasnya. (mia)

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #soal #dugaan #perjokian #simak #rektor #pastikan #peserta #didiskualifikasi #hingga #terancam #dipidana

KOMENTAR