



Calon Ketum PSI: Jokowi Ditunggu Mendaftar, Golkar Legawa
- Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) didorong agar mendaftar sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Diketahui, awalnya PSI membuka pendaftaran bakal calon ketua umum mulai 13-18 Juni 2025. Namun, proses pendaftaran diperpanjang hingga 23 Juli 2023.
Sementara itu, Jokowi diketahui sudah tidak berpartai sejak dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Pemecatan Jokowi dari keanggotaan PDI-P tertuang dalam dalam Surat Keputusan (SK) nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditetapkan pada 14 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
PSI Tunggu Jokowi
Hingga Rabu, 18 Juni 2025 pagi, Jokowi belum mendaftar sebagai calon ketua umum (caketum) PSI ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.
Namun, PSI sepertinya memang menunggu Jokowi mendaftar sebagai caketum. Sebagaimana disampaikan Juru Bicara PSI sekaligus Sekretaris Steering Committee Kongres, Beny Papa.
“Tapi prosesnya bahwa proses ini makin mengerucut dan sekali lagi bahwa siapa pun yang mendaftar, apakah Pak Jokowi berkenan untuk mendaftar nanti, ya kita tunggu,” kata Beny saat ditemui di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
“Seperti yang teman-teman dengar selama ini kan bahwa ada info Pak Jokowi yang akan terlibat dalam proses Pemilihan Ketua Umum, mendaftar. Ya kita akan tunggu apakah itu benar atau tidak,” ujarnya lagi.
Bahkan, Beny mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapat kabar akan ada pendaftar baru dalam waktu dekat. Namun, dia belum memastikan identitas sosok tersebut.
“Dan kami dapat kabar bahwa besok atau hari Kamis, akan ada pendaftar untuk calon ketua. Entah siapa, nanti kita akan sampaikan ke teman-teman,” katanya.
Jokowi Sebut Ada Dukungan tapi Kurang
Sementara itu, Jokowi mengatakan, belum mendapat dukungan yang cukup dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.
Meskipun, dia mengakui bahwa sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah DPW dan DPD PSI.
"Ya, saya belum turun ke bawah, dukungan dari DPW. DPW di provinsi, kemudian DPD di Kabupaten atau Kota juga. Satu dua (dukungan) sudah ada tapi belum cukup," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut Jokowi, dukungan tersebut penting karena proses pemilihan Ketum PSI dilakukan secara daring.
“Melihat dukungan dari bawah seperti apa. Karena nanti itu voting online. Platform-nya kan voting online. Jadi memang betul-betul harus dihitung benar. Harus berhitung betul,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menyebut bahwa Jokowi masih terus mengkalkulasi untuk maju atau tidak dalam bursa calon ketua umum.
"Ya, saya tanya tadi, bapak gimana? Kok kemarin bicara mau daftar menjadi Ketum PSI. Bapak katakan, ya saya sedang terus mengkalkulasi. Jadi belum ada jawaban dari beliau," ujar Raja Juli usai bertemu Jokowi pada Senin, 26 Mei 2025.
Golkar Legowo
Meerspons kans Jokowi bergabung dengan PSI, Partai Golkar menyerahkan keputusannya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Nama Jokowi memang kerap dikaitkan dengan Partai Golkar. Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu sempat diisukan bakal menjadi Ketum dan Dewan Pembina Partai Golkar. Tetapi, isu tersebut terbantahkan.
"Ya tergantung Pak Jokowi saja, Pak Jokowi mau masuk ke partai mana, mau berdiam di rumah yang mana," kata Sekretaris Partai Golkar Muhammad Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta pada 16 Juni 2025.
Sarmuji menegaskan bahwa Golkar terbuka jika Jokowi akan berlabuh ke partainya, Demikian juga, jika memilih bergabung dengan PSI.
"Kalau mau di PSI ya monggo. Kalau mau masuk Golkar ya kita itu stelsel aktif, ya tentu Pak Jokowi mesti berkomunikasi pada kita, karena keanggotaan partai itu stelsel aktif, bukan stelsel pasif,” ujarnya.
Syarat Dukungan
Sebagaimana diberitakan, bakal ceketum PSI wajib memenuhi syarat khusus berupa dukungan dari pengurus daerah PSI, yakni lima rekomendasi dari DPW dan 20 rekomendasi dari DPD.
Kemudian, calon yang sudah memenuhi kriteria bakal dipilih pada 12-19 Juli 2025. Proses pemilihan dilakukan dengan sistem e-voting, di mana setiap kader memiliki satu suara.
Hasil pemungutan suara atau Pemilu Raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres Partai PSI pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
Tag: #calon #ketum #jokowi #ditunggu #mendaftar #golkar #legawa