Ajak Belajar dari Lasem, Wapres: Jangankan Beda Pilihan Capres, Beda Agama & Etnis Saja Tak Masalah
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat menghadiri Haul Ke-52 KH Ma'shoem Ahmad dan peringatan Hari Lahir Ke-101 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kauman Lasem Rembang Jawa Tengah pada Sabtu (27/1/2024). 
18:43
27 Januari 2024

Ajak Belajar dari Lasem, Wapres: Jangankan Beda Pilihan Capres, Beda Agama & Etnis Saja Tak Masalah

- Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk belajar tolerasi dari kearifan masyarakat Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Ma'ruf mengatakan banyak bangunan lama bernuansa khas kebudayaan Tiongkok di daerah tersebut menunjukkan toleransi telah berlangsung sejak lama di daerah tersebut.

Saat ini bahkan, kata dia, banyak bangunan tersebut yang telah menjadi rumah kiai.

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan hubungan antara kalangan santri dan masyarakat Tiongkok sangat akrab.

Mereka, kata Ma'ruf, saling mengunjungi dan saling membantu.

Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Haul Ke-52 KH Ma'shoem Ahmad dan peringatan Hari Lahir Ke-101 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Kauman Lasem Rembang Jawa Tengah pada Sabtu (27/1/2024).

"Jadi keakrabannya sejak abad ke-16, ke-17, itu sudah terbangun dan tidak ada konflik, tidak ada saling permusuhan," kata Ma'ruf.

"Dan kita ingin masyarakat multikultural seperti ini, yang toleran tinggi ini kita jadikan modal daripada membangun persatuan dan keutuhan bangsa, termasuk mau pemilu ini. Jangankan beda partai, beda pilihan capres, beda agama, beda etnis saja nggak ada masalah," sambung dia.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, ia mengatakan Lasem patut dijadikan contoh soal praktik toleransi.

Menurutnya praktik-praktik semacam itu yang kemudian membuat Indonesia kemudian dikenal sebagai negeri yang paling toleran di dunia.

Ia mencontohkan, belum lama ini terdapat tokoh ulama dari Timur Tengah datang ke Indonesia untuk menemuinya.

Dalam perbincangan dengan mereka, kata Ma'ruf, ulama tersebut kemudian mengungkapkan keinginannya untuk belajar toleransi dari Indonesia.

"Beliau mengatakan kami ke sini bukan untuk mengajari orang Indonesia, tapi kami datang ke sini ingin belajar tentang toleransi, karena Indonesia adalah negara yang paling toleran yang bisa menjadi contoh buat kehidupan global, ini pengakuan mereka," kata Ma'ruf.

"Bahkan mereka mengatakan sekarang bukan lagi buku-buku kitab-kitab diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Seharusnya sekarang, justru buku-buku yang berbahasa Indonesia diterjemahkan ke Bahasa Arab," sambung dia.

Editor: Malvyandie Haryadi

Tag:  #ajak #belajar #dari #lasem #wapres #jangankan #beda #pilihan #capres #beda #agama #etnis #saja #masalah

KOMENTAR