Isi Pesan Mahfud MD Kritisi Efisiensi Pemerintah, Senggol Kampus dan Sebut Oposisi
KAMPUS OPOSISI - Mantan Menko Polhukam sekaligus pakar hukum tata negara Mahfud MD usai menyampaikan pidato kunci dalam Seminar Nasional “Outlook Penegakan Hukum Indonesia 2025” di Hotel Borobudur Jakarta pada Kamis (12/12/2024). Mahfud MD mengatakan bahwa kampus memiliki peran dan tugas sejarah membangun peradaban mengkritisi efisiensi pemerintah termasuk rekrut stafsus 
08:42
16 Februari 2025

Isi Pesan Mahfud MD Kritisi Efisiensi Pemerintah, Senggol Kampus dan Sebut Oposisi

- Efisiensi anggaran pemerintah masih hangat diperbincangkan belakangan ini.

Eks Menko Polhukam Mahfud MD pun memiliki pendapatnya sendiri mengkritisi hal tersebut.

Tak lupa, ia turut menyeret nama kampus sebagai pihak yang harus kritis terhadap berbagai kebijakan Pemerintah.

Demikian ia sampaikan saat menghadiri Munas Ke-VI & Reuni IKA UII 2025 di Semarang, Sabtu (15/2/2025).

Adapun seperti diberitakan, Pemerintah bakal melakukan efisiensi di tubuh kementerian dan lembaga demi memprioritaskan anggaran ke depan.

Sejumlah kementerian misalnya, mendapat pemotongan anggaran operasional.

Mahfud MD yang ditanya perihal sikap dan kebijakan Pemerintah soal efisiensi anggaran memberikan respon sebagai akademisi.

Mahfud mengatakan dirinya menjadi bagian yang tidak mempersoalkan hal tersebut, lantaran efisiensi anggaran merupakan bagian dari program pemerintah.

"Ya silahkan saja diatur semuanya, pesan saya dunia perguruan tinggi harus mengemban tugas sejarah yaitu menjaga republik sebaik-baiknya, benar dikatakan benar yang salah dikatakan salah. Ini yang disebut sebagai oposisi kritis yang obyektif," jelas Mahfud MD, dikutip dari Tribun Jateng.

Namun dirinya memberikan catatan, sejauh tak melanggar konstitusi, maka efisiensi anggaran berikut hal-hal yang mengaturnya tak perlu di permasalahkan.

Menurut Mahfud MD, kampus memiliki peran dan tugas sejarah membangun peradaban.

"Kampus itu ada orang yang katalis, artinya udah lah tidak ada gunanya. Kemudian ada yang nihilis menganggap apa yang dikerjakan salah semua, ini tidak boleh begitu, pasti ada sisa-sisa yang baik," tuturnya.

Lantas lanjut Mahfud MD, seharusnya peran kampus tak boleh katalis, nihilis, dan skeptik radikal, yakni di mana tiap ada permasalahan selalu dipersoalkan dan ditanyakan dasarnya.

"Pasti ada sisa-sisa yang baik, kita dukung yang baik dan yang tidak baik kita luruskan. Tidak boleh katalis, nihilis, dan skeptik radikal yang diartikan tiap ada masalah selalu dipertanyakan dan dipersoalkan terus dasarnya," bebernya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebut, kampus sebaiknya memiliki peran seperti dahulu yang memiliki tugas sejarah kampus sebagai tempat membangun peradaban dalam rangka persatuan Republik Indonesia.

Kemudian perihal rekrutmen staf khusus menteri yang baru-baru ini menjadi sorotan di tengah efisiensi anggaran pemerintah, Mahfud MD kembali sependapat.

Baginya, penambahan stafsus di tengah program efisiensi, tak perlu dipermasalahkan.

"Ya ga papa, ada anggarannya sendiri," ujarnya.

Prabowo soal Efisiensi

Presiden Prabowo Subianto menyebut efisiensi anggaran bakal dilakukan sebanyak tiga kali.

Hal ini disampaikan saat berpidato dalam HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

Prabowo mengungkapkan pemangkasan anggaran tahap pertama sebesar Rp300 triliun. Sementara, tahap kedua Rp308 triliun.

"Penghematan putaran pertama Kementerian Keuangan yang disisir Rp300 triliun. Penghematan putaran kedua Rp308 triliun," ujarnya.

Kemudian, Prabowo menjelaskan bahwa Kementerian BUMN memperoleh dividen sebesar Rp300 triliun.

Lalu, Rp100 triliun dari dividen tersebut akan dialokasikan ke Kementerian BUMN untuk investasi kembali.

Sementara, kata Prabowo, sisanya yaitu Rp200 triliun akan dihemat.

Sehingga, ketika ditotal, maka efisiensi tahap pertama hingga ketiga sebesar Rp750 triliun.

"Dividen dari BUMN Rp300 T, 100 (triliun rupiah) dikembalikan (dipangkas). Jadi totalnya, kita punya (anggaran yang dipangkas) Rp750 triliun," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan anggaran yang dipangkas tersebut digunakan untuk program unggulannya yaitu makan bergizi gratis (MBG).

Dia mengatakan akan menggunakan Rp24 triliun untuk MBG yang diambil dari tiga tahapan pemangkasan tersebut.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan anggaran yang dihemat akan diserahkan ke badan pengelola investasi yaitu Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"24 (triliun rupiah) terpaksa saya akan pakai untuk makan bergizi. Sisanya tidak akan kita pakai, akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," jelasnya.

Adapun Danantara akan diluncurkan secara resmi oleh Prabowo pada 24 Februari 2025 mendatang.

Sebelumnya, Prabowo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.

Setelah itu, Inpres tersebut diturunkan lewat Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tertanggal 24 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan APBN TA 2025.

Berdasarkan Inpres, pemangkasan anggaran yang ditargetkan mencapai Rp306,6 triliun dengan rincian anggaran belanja kementerian/lembaga sebesar Rp256 triliun.

Lalu, pemangkasan juga dilakukan terhadap transfer ke daerah (TAD) sebesar Rp50,5 triliun.

Selengkapnya berikut daftar 10 kementerian/lembaga yang porsi anggarannya dipangkas paling besar:

  1. Kementerian Pekerjaan Umum: Rp81,38 Triliun
  2. Kementerian Dikti Saintek: Rp22,54 Triliun
  3. Polri: Rp20,6 triliun
  4. Kementerian Kesehatan: Rp19,63 Triliun
  5. Kementerian Perhubungan: Rp17,87 Triliun
  6. Kementerian Agama: Rp14,28 Triliun
  7. Kementerian Keuangan: Rp12,36 Triliun
  8. Kementerian Pertanian: Rp10,28 Triliun
  9. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah: Rp8,03 Triliun
  10. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan: Rp6,34 Triliun

(Tribunnews.com/Chrysnha, Yohanes Liestyo Poerwoto)(TribunJateng/Rezanda Akbar D)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Mahfud MD Tanggapi soal Efisiensi Anggaran hingga Penambahan Stafsus di Pemerintahan Prabowo

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #pesan #mahfud #kritisi #efisiensi #pemerintah #senggol #kampus #sebut #oposisi

KOMENTAR