MUI Berharap Pro dan Kontra Pemangkasan Anggaran Pemerintah Tidak Mengganggu Kerukunan Umat
Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud (jas hitam) dalam dialog antar umat beragama di Sawangan, Depok (12/2). (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)
08:56
13 Februari 2025

MUI Berharap Pro dan Kontra Pemangkasan Anggaran Pemerintah Tidak Mengganggu Kerukunan Umat

- Pemangkasan anggaran besar-besaran menjadi perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Organisasi yang menaungi para ulama itu berharap pemangkasan anggaran tidak menganggu program-program yang penting, seperti upaya menjaga kerukunan umat.

Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud mengatakan, kondisi di Indonesia sekarang kembali memanas. Kondisi tersebut disebabkan adanya pertentangan pendapat antara kelompok yang pro dan kontra pemangkasan anggaran di kementerian dan lembaga. Bahkan pemangkasan anggaran juga terjadi di instansi daerah. Setiap satu kebijakan selalu ada yang menerima ada menolak.

"Untuk itu, selaku tokoh-tokoh agama yang memiliki umat masing-masing harus tetap saling menjaga kerukunan," kata Marsudi dalam dialog antar umat beragama di Sawangan, Depok pada Rabu (12/2).

Forum yang berlangsung di Pesantren Darul Uchwah Sawangan itu digelar oleh Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB).

Marsudi lantas menyebut rencana pemotongan anggaran di sejumlah kementerian. Misalnya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dulunya Rp 110,95 triliun, lalu dilakukan efisiensinya Rp 81,38 triliun. Sehingga sisa anggarannya Rp 29,57 triliun.

Kementerian Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi (Kemendikti Saintek) sebelumnya memiliki anggaran Rp 57,68 triliun. Kemudian dilakukan efisiensi Rp 22,54 triliun, sehingga anggarannya tersisa hanya Rp 35,14 triliun.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya memiliki anggaran Rp 105,65 triliun. Kemudian ada efisiensi Rp 19,63 triliun, sehingga tersisa Rp 86,02 triliun. Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari semula Rp 53,20 triliun, dikepras menjadi Rp 40,84 triliun. Kementerian Pertanian dari awalnya Rp 29 triliun, turun menjadi Rp 19,14 triliun.

Lebih lanjut Marsudi mengatakan, APBN merupakan sebuah keputusan atau pernyataan yang disetujui antara pemerintah dengan DPR. Di dalamnya memuat perkiraan pendapatan dan belanja negara untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang.

Dia mengajak seluruh tokoh yang hadir dalam agenda tersebut untuk bersama-sama mengawal jalannya pemerintahan. Menurut dia, kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, kemudian sedang banyak pro dan kontra itu, tetap dikawal bersama. "Agar bangsa kita ini tetap tenang, nyaman, dan saya yakin pemerintah akan mencari jalan yang terbaik untuk bangsanya," tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut Marsudi juga mengutip ucapan Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di Kongres Muslimat NU. Saat itu Presiden Prabowo mengatakan bahwa keputusan efisiensi diambil karena situasi. Situasinya yaitu pemerintah memberikan makan pada anak-anak agar anak-anak memiliki daya tahan yang baik. Sehingga IQ nya bagus, kesehatannya bagus, maka generasi nya ke depan akan menjadi generasi yang kuat, generasi yang bagus.

"Untuk itu, menyatukan seluruh komponen bangsa dalam konteks agama-agama ini menjadi penting," tegasnya. Kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah perlu dikawal dan diawasi bersama. Sehingga dalam pelaksanaannya berjalan dengan baik. 

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #berharap #kontra #pemangkasan #anggaran #pemerintah #tidak #mengganggu #kerukunan #umat

KOMENTAR