Sumber Gempa Bandung-Garut Belum Terpetakan, Tidak Masuk di Sesar Aktif Garsela atau Lembang
RUSAK BERAT: Rumah warga roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 4,9 yang melanda Kertasari, Bandung, Jawa Barat, kemarin (18/9). (AFP)
13:16
20 September 2024

Sumber Gempa Bandung-Garut Belum Terpetakan, Tidak Masuk di Sesar Aktif Garsela atau Lembang

- Sumber gempa bumi Bandung dan Garut pada Rabu (18/9) masih menjadi misteri. Hasil analisis menunjukkan titik gempa utama dan susulan bukan berada di sesar Garut Selatan (Garsela). Ahli menduga terdapat sesar aktif yang belum terpetakan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, para ahli dari BRIN dan PVMBG awalnya memprediksi gempa bersumber dari sesar Garsela. Namun, setelah dilakukan analisis dan kajian, diketahui titik sumber gempa tidak berada di titik sesar Garsela. ’’Gempa utama dan susulan tidak berada di titik sesar Garsela,’’ ujarnya dalam konferensi pers kemarin (19/9).

Para ahli juga memastikan bahwa sumber gempa berbeda titik dengan sesar aktif Lembang. Titik sumber gempa Kabupaten Bandung-Garut ini berada di antara sesar aktif Garsela dan Lembang. ’’Titik ini tidak masuk dalam kedua segmen sumber gempa,’’ paparnya.

Dengan kondisi itu, para ahli menduga terdapat sesar aktif belum terpetakan yang menjadi sumber gempa bumi Kabupaten Bandung-Garut. ’’Kami masih menunggu para ahli geologi dari BRIN dan PVMBG untuk memastikan gempa bumi ini dari sesar aktif apa,’’ terangnya.

Dia mengatakan, keberadaan sesar aktif belum terpetakan ini pernah terjadi beberapa kali. Seperti gempa Cianjur dan gempa Pasaman Barat. ’’Dengan itu, perlu melihat kembali dan mengutamakan penelitian untuk mendeteksi sesar aktif belum terpetakan,’’ jelasnya.

Mengenai jumlah korban gempa bumi, BNPB mencatat hingga kemarin (19/9) terdapat 69 korban untuk Kabupaten Bandung. Ada 1 korban meninggal, 15 luka berat, dan 53 luka ringan. Lalu, untuk Garut terdapat 1 luka ringan. ’’Yang meninggal seorang siswi karena jatuh saat terjadi gempa, bukan saat evakuasi,’’ paparnya.

Siswi tersebut diduga panik dan jatuh ke depan dengan bagian kepala mengenai benda keras. Terdapat luka di sekitar kepala. ’’Perlu dilakukan simulasi merespons gempa yang tentunya perlu kerja sama lintas sektoral,’’ terangnya.

Untuk jumlah pengungsi, lanjut dia, di Kabupaten Bandung tercatat 701 jiwa. Lalu, di Garut dan wilayah lain dilaporkan tidak ada pengungsi. ’’Pengungsi hanya di Kabupaten Bandung karena memang wilayah tersebut yang paling parah dampak gempa buminya,’’ ujarnya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Garut kemarin. Suharyanto menyerahkan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) masing-masing Rp 300 juta kepada Pemkab Bandung dan Rp 250 juta untuk Pemkab Garut.

’’Selain DSP, juga diberikan dukungan logistik dan peralatan penunjang penanganan darurat bencana,’’ ujarnya. Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah mengirimkan bantuan melalui Sentra Abiyoso Cimahi sejak Rabu (18/9).

Gempa Melanda Morotai

Setelah Bandung dan Garut, gempa bumi juga terjadi di Morotai, Maluku Utara, kemarin. Gempa terjadi pukul 14.45 di wilayah pantai timur Pulau Morotai dengan magnitudo 5,6. Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 2,25° LU; 128,70° BT. Lokasi tepatnya pada jarak 50 km timur laut Daruba, Maluku Utara, di kedalaman 32 km.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa juga dirasakan di Pulau Doi dengan skala intensitas III MMI. Lalu, di daerah Ternate dan Halmahera Timur, gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas II MMI. (idr/mia/c19/bay)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sumber #gempa #bandung #garut #belum #terpetakan #tidak #masuk #sesar #aktif #garsela #atau #lembang

KOMENTAR