Ragam Spanduk Nyeleneh Dalam Demo Dosen Tuntut Pencairan Tukin
Sejumlah spanduk dengan tulisan-tulisan nyeleneh menghiasi demo menuntut pencairan tunjungan kinerja (Tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) di kawasan Patung Kuda dekat Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
11:48
3 Februari 2025

Ragam Spanduk Nyeleneh Dalam Demo Dosen Tuntut Pencairan Tukin

- Sejumlah spanduk dengan tulisan-tulisan nyeleneh menghiasi demo menuntut pencairan tunjangan kinerja (Tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) di kawasan Patung Kuda, dekat Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

Pantauan Kompas.com di lokasi, spanduk-spanduk itu dipegang oleh para dosen berbaju putih yang berdemo tepat di samping Patung Kuda.

Spanduk berwarna-warni itu terlihat membentang di sepanjang jalan.

"Kawal tukin dosen ASN Kemendiktisaintek sampai masuk rekening," begitu tulis salah satu spanduk.

Ada pula spanduk yang lebih kecil yang dipamerkan.

Salah seorang pedemo mengalungkan spanduk berisi tulisan nyeleneh itu, tepat di depan mobil komando.

"Jangan tanya aku di mana. Aku lagi berjuang. #Berjuang4tukin," tulis spanduk itu.

"Berjuang demi ayang (X). Berjuang demi tukin (?)," tulis spanduk lainnya.

Adapun dalam demo, para dosen Kemendikti Saintek menuntut dua hal.

Pertama, mereka ingin memastikan tunjangan kinerja untuk dosen Kemendikti Saintek tahun 2025 dianggarkan oleh pemerintah, kemudian dicairkan masuk rekening.

"Kementerian mengatakan bahwasannya mereka hanya punya uang Rp 2,5 triliun. Kalau kita hitung, itu hanya bisa meng-cover sekitar 30.000 dosen. Sementara keseluruhan jumlah dosen yang ada itu sekitar 80.000, bapak-ibu semuanya. Jadi kami ingin tukin for all buat semuanya," kata Ketua Aliansi Dosen Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi), Anggun Gunawan, Senin.

Tuntutan kedua adalah menuntut agar pemerintah segera membayarkan tukin dari tahun 2020-2024.

"Selama ini, pegawai lain, dosen di kementerian lain, kemudian juga pekerjaan yang di kampus, seperti laboran, pustakawan, pranata komputer, tenaga administrasi yang ada di kampus, itu dibayarkan tukin-nya. Dan hanya dosen saja yang tidak pernah dibayarkan," ujar dia.

Setidaknya menurut Anggun, aksi diikuti oleh sekitar 300 dosen di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Editor: Fika Nurul Ulya

Tag:  #ragam #spanduk #nyeleneh #dalam #demo #dosen #tuntut #pencairan #tukin

KOMENTAR