



Jika Kamu Sulit untuk Mengingat Kapan Terakhir Bahagia, Segera Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Ini
- Dengan terus memikirkan kesulitan dan masalah, sering kali kita sulit untuk mengingat kapan terakhir merasakan bahagia.
Seakan-akan hidup ini terus menderita dan menjadikan kita tidak pernah bersyukur.
Dilansir dari laman Small Business Bonfire pada (07/12) jika kamu sulit untuk mengingat kapan terakhir bahagia, segera tinggalkan 7 kebiasaan buruk ini :
1. Gagal menghargai masa kini
Hal ini mungkin tampak sepele, tapi mengejutkan betapa banyak dari kita yang bersalah karena mengabaikan masa kini. Gabungkan perhatian penuh ke dalam rutinitas harianmu dan lihat perubahannya terhadap kehidupan.
Lambat laun, kamu akan mulai merasa lebih bahagia 'saat ini', daripada terus-menerus menunggu kebahagiaan di masa depan atau merindukannya di masa lalu.
2. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Perbandingan yang terus-menerus ini sangat menguras kebahagiaan. Sepertinya kamu telah menciptakan tolok ukur kesuksesan sendiri berdasarkan kehidupan orang lain, dan ini akan membuatmu sulit mengingat kapan terakhir bahagia.
Tapi perlu disadari bahwa setiap orang memiliki jalan dan kecepatannya masing-masing. Hakikat hidup bukanlah tentang menjadi lebih baik dari orang lain, tapi lebih baik dari diri kita yang kemarin.
3. Membiarkan ego untuk mengambil alih kendali
Ego sering kali mengendalikan keputusan dan tindakan kita, sehingga menciptakan rasa mementingkan diri sendiri dan merasa berhak. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang tidak perlu, stres, dan pada akhirnya merampas kebahagiaan.
Oleh karena itu, perlu diingat bahwa ego tidak menentukan kita, dengann melepaskan ego berarti bersikap rendah hati, menerima bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan terbuka untuk belajar dari orang lain.
Kesadaran diri ini dapat membawa pada kehidupan yang penuh dengan kegembiraan dan kepuasan.
4. Mengabaikan perawatan diri
Perawatan diri bukanlah suatu kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan. Tapi banyak dari kita yang mengabaikannya, terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.
Seperti yang dicatat oleh orang-orang di Psych Central, mengabaikan perawatan diri dikaitkan dengan rendahnya energi, perasaan putus asa, dan bahkan memperburuk gejala depresi dan kecemasan.
Perawatan diri tidak harus berarti spa di salon, tapi bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti meluangkan waktu 10 menit untuk membuat jurnal, berjalan-jalan, makan makanan bergizi, atau menetapkan batasan untuk melindungi waktu dan energimu.
5. Menyimpan dendam
Menyimpan dendam ibarat membawa ransel berat kemanapun kita pergi. Itu sangat membebani, menguras energi, dan mencuri kebahagiaan. Ketika menyimpan kebencian, kita akan terjebak di masa lalu dan menghalangi diri untuk bergerak maju.
Sebaliknya, pengampunan memungkinkan kita melepaskan beban ini. Bukan berarti melupakan kejadian atau memaafkan kesalahan, melainkan melepaskan diri dari cengkraman emosi negatif tersebut.
6. Mengejar kesempurnaan
Kita hidup di dunia yang sering menyamakan kesempurnaan dengan kesuksesan. Entah itu memiliki pekerjaan yang bagus, tubuh ideal, atau rumah yang mewah.
Tapi, upaya mengejar kesempurnaan tanpa henti ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan merampas kebahagiaan. Hal ini menciptakan ekspektasi yang tidak realistis dan membuat kita kecewa ketika gagal.
Hidup bukanlah tentang menjadi sempurna, tapi tentang pertumbuhan, pembelajaran, dan menerima ketidaksempurnaan itu. Ini tentang merayakan keunikan dan menemukan kebahagiaan dalam sebuah perjalanan dengan segala suka dan dukanya.
7. Mengabaikan minat
Saat kita tumbuh dewasa, sering kali terjebak dalam hiruk pikuk kehidupan sehingga hampir tidak punya waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar membuat bahagia.
Mengabaikan minat kita dapat menyebabkan kehidupan yang tidak menyenangkan. Menghidupkan kembali gairah tersebut dan menyediakan waktu untuk itu dapat mengembalikan kebahagiaan yang selama ini dilewatkan.
Baik itu mengambil kuas lagi, mencapai nada tinggi, atau memasang tali sepatu lari, terhubung kembali dengan minatmu. Semenjak itulah kamu bisa menikmati rasa bahagia itu hadir kembali.
Mengutip dari laman wikiHow, pada intinya rasa bahagia itu bukan dicari tapi diciptakan. Kamu bisa mulai dengan mengembangkan jalan pikir positif, mempraktikkan kesadaran, menetapkan tujuan dengan realistis, serta berhubungan baik dengan orang lain.
Tag: #jika #kamu #sulit #untuk #mengingat #kapan #terakhir #bahagia #segera #tinggalkan #kebiasaan #buruk