Ekspektasi Vs Kenyataan, Cara Agar Tidak Larut Dengan Ekspektasi
Seringkali seseorang merasa bahwa kehidupan harus mencerminkan momen-momen sempurna yang sering dilihat di media sosial.
Namun, seringkali terdapat kesenjangan besar antara citra yang diposting dan realitas sehari-hari.
Perbedaan antara harapan dan realitas bisa sangat besar, dan ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental.
Ekspektasi adalah keyakinan atau asumsi tentang masa depan yang mempengaruhi cara memandang peristiwa, orang, dan bahkan diri sendiri.
Keyakinan ini membentuk sudut pandang dan membimbing tindakan serta reaksi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan pribadi hingga aspirasi karier.
Dikutip dari calm, Minggu (5/5) Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam pembentukan ekspektasi.
Pengalaman masa lalu memainkan peran penting dalam pembentukan ekspektasi. Pengalaman yang telah dialami sebelumnya secara signifikan memengaruhi pola ekspektasi seiring berjalannya waktu.
Pengaruh sosial dari media sosial, teman sebaya, keluarga, dan norma masyarakat juga dapat membentuk ekspektasi.
Gambaran tentang kesuksesan, hubungan, dan gaya hidup di media sosial seringkali memberikan dampak negatif, yang sering menghasilkan ekspektasi yang tidak realistis.
Informasi yang diterima dan pengetahuan tentang subjek tertentu juga memengaruhi ekspektasi.
Memiliki pemahaman yang baik juga dapat membantu menetapkan ekspektasi yang lebih realistis.
Cara agar tidak larut dengan ekspektasi
Tetapkan ekspektasi yang realistis, periksa harapan dan sesuaikan dengan realita. Peroleh informasi yang cukup, yakni menyadari keadaan dan mengenali kemampuan diri sendiri agar dapat membantu menetapkan ekspektasi yang lebih realistis.
Melakukan meditasi dan latihan pernapasan juga dapat membantu mengurangi kecemasan tentang harapan di masa depan.
Menerima kenyataan dalam situasi apapun hingga dapat membawa pikiran yang lebih tenang.
Kembangkan kemampuan beradaptasi, bersikap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan situasi dapat membantu mengelola perbedaan antara harapan dan kenyataan.
Cari dukungan atau konseling, berdiskusi tentang ekspektasi dan emosi terkait dengan teman, keluarga, ke psikiater dapat memberikan pemahaman dan bantuan yang dibutuhkan.
Belajar dari rasa kecewa, merefleksikan pengalaman kekecewaan dapat membantu memahami dasar dari harapan. Ini dapat membantu menetapkan ekspektasi yang lebih realistis di masa depan.
Tag: #ekspektasi #kenyataan #cara #agar #tidak #larut #dengan #ekspektasi