Orang yang Memiliki Jumlah Pengikut yang Banyak di Media Sosial Biasanya Menampilkan 9 Perilaku Ini Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang memiliki jumlah pengikut banyak di media sosial/ Sumber foto: Freepik
12:10
7 November 2024

Orang yang Memiliki Jumlah Pengikut yang Banyak di Media Sosial Biasanya Menampilkan 9 Perilaku Ini Menurut Psikologi

- Di era digital, jumlah pengikut di media sosial sering dianggap sebagai simbol popularitas dan pengaruh.

Beberapa orang mencapai jumlah pengikut yang besar melalui konten yang menarik, sementara yang lain karena kepribadian atau bakat khusus yang mereka miliki.

Menariknya, penelitian psikologi sosial telah menemukan bahwa orang-orang dengan banyak pengikut cenderung menunjukkan perilaku dan ciri-ciri tertentu.

Dilansir dari Geediting pada Kamis (7/11), terdapat 9 perilaku umum yang biasanya ditampilkan oleh orang yang memiliki jumlah pengikut besar di media sosial.

1. Membangun Citra Diri yang Konsisten

Orang dengan banyak pengikut seringkali memiliki citra yang konsisten di media sosial.

Mereka menampilkan diri mereka dengan cara tertentu yang dapat dikenali, baik dari gaya berpakaian, cara berbicara, maupun konten yang diunggah.

Konsistensi ini membantu mereka menciptakan “personal brand” yang kuat.

Dalam psikologi, dikenal dengan teori “self-concept clarity,” yaitu kejelasan konsep diri yang konsisten yang membuat orang merasa nyaman dan tertarik mengikuti mereka.

2. Berfokus pada Interaksi Positif

Orang dengan pengikut yang besar biasanya tahu cara berinteraksi dengan audiens mereka secara positif.

Mereka sering memberikan respon yang ramah, mengapresiasi komentar pengikut, atau bahkan membalas pesan langsung.

Dalam psikologi, perilaku ini terkait dengan "prinsip timbal balik." Interaksi positif ini membuat pengikut merasa dihargai, yang pada gilirannya meningkatkan keterlibatan dan loyalitas.

3. Berani Mengungkapkan Diri (Self-Disclosure)

Orang yang memiliki banyak pengikut cenderung lebih terbuka dalam berbagi cerita pribadi atau pandangan mereka tentang kehidupan.

Self-disclosure ini menciptakan rasa kedekatan emosional dengan pengikut, karena mereka merasa bisa mengenal sisi lain dari sang influencer.

Dalam psikologi sosial, ini terkait dengan teori "parasocial relationship," di mana audiens merasakan hubungan yang mirip dengan hubungan pertemanan walau tidak pernah bertemu secara langsung.

4. Memanfaatkan Emosi dalam Konten

Orang-orang ini pandai memanfaatkan emosi dalam setiap unggahan mereka.

Menurut penelitian, konten yang memancing emosi, baik itu tawa, haru, atau rasa kagum, cenderung lebih mudah viral.

Mereka tahu bahwa emosi adalah komponen utama dalam menarik perhatian, dan mereka sering kali mengemas cerita atau informasi secara emosional untuk menciptakan dampak lebih besar pada audiens.

5. Memiliki Kepiawaian dalam Membuat Konten Visual yang Menarik

Visual yang menarik, baik foto maupun video, sangat penting di media sosial.

Orang-orang dengan banyak pengikut sering memiliki kemampuan fotografi atau pengeditan video yang baik.

Penampilan visual yang menarik dan estetis memengaruhi persepsi positif dari pengikut.

Menurut psikologi, ini berkaitan dengan teori “halo effect,” di mana orang cenderung memiliki persepsi baik terhadap seseorang berdasarkan satu karakteristik yang menonjol.

6. Mengelola Kritik dengan Bijak

Memiliki banyak pengikut berarti juga rentan terhadap kritik atau komentar negatif.

Orang-orang ini biasanya memiliki ketahanan emosional yang tinggi dan mampu mengelola kritik dengan bijaksana.

Mereka tahu kapan harus merespons kritik secara terbuka atau bahkan mengabaikan komentar yang tidak membangun.

Dalam psikologi, ini berkaitan dengan konsep "resilience" atau ketahanan psikologis, yaitu kemampuan untuk tetap tenang dan tangguh di bawah tekanan sosial.

7. Memiliki Keahlian dalam Storytelling

Mereka yang memiliki pengikut banyak biasanya sangat baik dalam bercerita.

Mereka tidak hanya mengunggah foto atau video, tetapi juga memberikan narasi yang menghibur, menginspirasi, atau mengedukasi pengikut mereka.

Storytelling yang baik tidak hanya menarik, tetapi juga membantu audiens merasa lebih terhubung dengan mereka.

Dalam psikologi, storytelling dianggap sebagai alat efektif untuk membangun “emotional connection,” yang meningkatkan rasa keterlibatan dan afinitas dari pengikut.

8. Menampilkan Kehidupan yang Ideal (Aspirational Lifestyle)

Orang-orang ini sering menampilkan gaya hidup yang menjadi inspirasi atau aspirasi bagi pengikut mereka.

Mereka biasanya memperlihatkan kehidupan yang menyenangkan, sukses, atau penuh petualangan, yang memicu minat atau keinginan dari pengikut untuk memiliki kehidupan serupa.

Psikologi menyebutnya sebagai “aspirational influence,” di mana orang terinspirasi atau termotivasi mengikuti mereka yang dianggap memiliki kehidupan ideal.

9. Menggunakan “Social Proof” untuk Menambah Kepercayaan Pengikut

Pengguna media sosial yang terkenal sering kali menunjukkan jumlah pengikut, jumlah suka, atau kolaborasi dengan merek terkenal sebagai bentuk “social proof.”

Teori psikologi "social proof" menunjukkan bahwa manusia cenderung mengikuti orang yang sudah diakui atau diterima secara sosial.

Dengan menunjukkan pengakuan dari audiens atau merek besar, mereka menambah kepercayaan audiens baru terhadap konten yang mereka tawarkan.

Kesimpulan

Berdasarkan observasi perilaku di atas, bisa dikatakan bahwa orang-orang yang memiliki banyak pengikut di media sosial memiliki pemahaman yang kuat tentang psikologi sosial dan keterampilan interpersonal.

Mereka memahami bahwa di dunia digital, tidak hanya konten yang mereka sajikan yang penting, tetapi juga bagaimana mereka mempresentasikan diri, berinteraksi, dan menciptakan hubungan dengan pengikut.

Bagi mereka yang ingin meningkatkan jumlah pengikut di media sosial, belajar dari perilaku ini dapat menjadi langkah awal yang baik.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #orang #yang #memiliki #jumlah #pengikut #yang #banyak #media #sosial #biasanya #menampilkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR