Chia Seed dalam Air vs Chia Seed dalam Susu: Mana yang Lebih Sehat?
- Chia seed kaya akan serat larut, omega-3 nabati, antioksidan, dan mineral esensial. Semua itu mendukung pencernaan yang lebih lancar, rasa kenyang lebih lama, kontrol gula darah lebih baik, sampai kesehatan jantung terjaga.
Dilansir dari Times of India pada Selasa (25/11), chia seed harus direndam terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Beberapa mungkin merendamnya dengan air biasa, namun yang lain merendam chia seed dalam susu.
Mana yang lebih sehat? Semua tergantung dari viskositas, komposisi makronutrien cairan, dan interaksi dengan serat larut pembentuk gel pada chia seed.
Berikut ini selengkapnya tentang alasan chia seed harus direndam sampai media terbaik untuk merendam chia seed, apakah air atau susu.
Mengapa Chia Seed Harus Direndam Terlebih Dahulu?
Mungkin bisa mengonsumsi chia seed dalam keadaan kering, tetapi itu tidak disarankan karena dapat membuat tenggorokan atau perut Anda bengkak yang menyebabkan rasa tidak nyaman.
Perendaman secara halus mengubah cara nutrisi dilepaskan, seberapa cepat dicerna, serta seberapa kuat pengaruhnya terhadap rasa kenyang, gula darah, hingga fungsi usus.
Ketika direndam selama 10 - 15 menit, chia seed akan membentuk gel kental yang kaya serat larut, membuat bioavailabilitas chia seed meningkat, sehingga penyerapan dan kontrol metabolisme lebih baik.
Chia Seed dalam Air vs Chia Seed dalam Susu
Ada beberapa hal yang dapat dilihat dari dua media perendam chia seed ini, mulai dari pencernaan dan motilitas usus sampai efisiensi hidrasi.
1. Pencernaan dan Motilitas Usus
Ketika chia seed direndam dalam air, maka serat larut terhidrasi sepenuhnya dan membentuk gel dengan viskositas tinggi. Sementara merendamnya dalam susu akan mengurangi viskositas gel secara keseluruhan, karena protein dan lemak dalam susu berinteraksi dengan lendir pada chia seed.
Penelitian menunjukkan bahwa serat larut kental mampu meningkatkan konsistensi feses, meningkatkan kadar air feses, meningkatkan keteraturan, dan mendukung motilitas usus.
Sementara itu, viskositas yang lebih rendah membuat pencernaan lebih lancar, karena adanya tambahan makronutrien. Jadi, jika Anda menginginkan motilitas usus yang baik, merendam chia seed dalam air adalah pilihan yang tepat.
2. Respons Gula Darah
Ketika chia seed direndam dalam susu, makronutrien yang terkandung dalam susu bersinergi erat dengan chia seed untuk stabilitas glikemik yang lebih baik.
Jadi, untuk mengontrol gula darah, chia seed yang direndam dalam susu lebih bermanfaat, karena viskositasnya lebih rendah dibandingkan direndam dengan air.
3. Manajemen Berat Badan dan Rasa Kenyang
Merendam chia seed dalam air tidak menambah kalori. Versi ini menawarkan rasa kenyang dengan asupan energi minimal. Sebaliknya, ketika direndam dalam susu, serat chia seed akan bergabung dengan protein dan lemak yang mengatur nafsu makan lebih kuat.
Jadi, Anda yang menginginkan rasa kenyang yang rendah kalori dan mengontrol nafsu makan, rendamlah chia seed dalam air. Tetapi, bagi Anda yang menginginkan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi hasrat untuk makan, rendamlah chia seed dalam susu.
4. Efisiensi Hidrasi
Untuk hidrasi, chia seed yang direndam dalam air lebih efisien, karena serat larut dalam lendir chia seed menyerap sejumlah besar cairan, sehingga terbentuklah gel yang dapat menahan air berkali-kali lipat berat biji.
Namun, ketika direndam dalam susu, chia seed tetap terhidrasi, tetapi protein, lemak, dan kandungan lainnya dalam susu mengganggu penyerapan air, sehingga gel yang terbentuk tidak maksimal.
Pada akhirnya mana yang lebih sehat semua tergantung pada tujuan spesifik Anda. Merendam chia seed dalam air membuat pencernaan dan motilitas usus lebih baik, efisiensi hidrasi lebih tinggi, dan rasa kenyang rendah kalori.
Sementara itu, merendam chia seed dalam susu membuat rasa kenyang lebih lama, lebih kaya nutrisi, dan stabilitas gula darah lebih baik.
Tag: #chia #seed #dalam #chia #seed #dalam #susu #mana #yang #lebih #sehat