Bukan Keburukan, Laporkan Kebaikan Teman Justru Bisa Tingkatkan Empati Remaja
- Kebanyakan siswa cenderung akan melaporkan hal-hal keburukan kepada guru.
- Namun, dengan melaporkan kebaikan teman di sekitar justru memberikaan dampak yang berbeda.
- Pendiri dan Ketua HCC Dr. Ray Wagiu Basrowi menjelaskan dengan begitu remaja belajar menghargai kebaikan, itu akan melatih jiwa prososial dalam dirinya.
Ketika berbicara mengenai lapor ke guru, biasanya hal ini berkaitan dengan keburukan yang dilakukan oleh siswa. Beberapa hal yang dilaporkan termasuk bullying, tawuran, buang sampah sembarangan, dan lain-lain.
Namun, bagaimana jika yang dilaporkan kepada guru di sekolah adalah kebaikan yang dilakukan oleh teman kelas atau sebangku? Kira-kira apa dampak yang bisa terjadi jika siswa justru melaporkan kebaikan temannya?
Pendiri dan Ketua HCC Dr. Ray Wagiu Basrowi menjelaskan remaja belajar menghargai kebaikan, itu akan melatih jiwa prososial dalam dirinya. Hal ini akan membantu remaja menjadi lebih berempati, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan.
“Model tootling (melaporkan kebaikan) ini terbukti delapan kali meningkatkan empati anak,” kata Dr. Ray dalam sosialisasi program Cek Teman Sebelah di SMK PKP 1 DKI Jakarta, Rabu (13/11/2025).
PerbesarSosialisasi program Cek Teman Sebelah di SMK PKP 1 DKI Jakarta. [Suara.com/Fajar Ramadhan]Cek Teman Sebelah
Untuk melihat dampak dari melaporkan kebaikan teman ini, Health Collaborative Center (HCC) bersama mitra sekolah dan komunitas remaja meluncurkan program Cek Teman Sebelah versi kedua. Ini merupakan kampanye prososial berbasis sekolah yang mengajak pelajar SMA untuk melaporkan dan menularkan kebaikan teman-temannya.
“Kalau biasanya siswa berfokus pada keburukan, nantinya remaja Indonesia untuk membalikkan paradigma tersebut bahwa perhatian sejati lahir dari apresiasi dan kebaikan,” Dr. Ray.
Pemilhan pelajar sendiri juga tidak sembarangan. Dr. Ray mengungkap, anak SMA di Jakarta rupanya memiliki jiwa prososial yang cukup tinggi. Dengan melaporkan kebaikan sesama teman, ini dapat meningkatkan empati remaja hingga 8 kali lipat.
PerbesarSosialisasi program Cek Teman Sebelah di SMK PKP 1 DKI Jakarta. [Suara.com/Fajar Ramadhan]“Program ini merupakan bagian dari Fun Prosocial Framework dan hasil pengembangan riset prososial remaja dan pelajar SMA di Jakarta. Karena penelitian HCC di tahun 2024 membuktikan bahwa anak SMA di Jakarta memiliki jiwa prosisial, artinya punya indeks kebaikan yang tinggi,” jelasnya.
Eksperimen sosial ini dilakukan pada 1.000 pelajar di Jakarta Timur, salah satunya di SMK PKP 1 DKI Jakarta di bawah jangkauan Puskesmas Ciracas. Target dari eksperimen sosial ini adalah melakukan tracking perubahan perilaku secara jangka menengah dan panjang, serta membudayakan sikap fokus pada kebaikan.
Untuk melaporkan kebaikan ini, siswa diminta melakukan berbagai hal di antaranya:
1. Mengamati kebaikan teman, sekecil apa pun bentuknya;
2. Menuliskan laporan kebaikan pada kertas yang disediakan
3. Menempelkan laporan di papan kebaikan sekolah setiap hari;
4. Melaporkan sebanyak mungkin kebaikan teman dan menjadi bagian dari gerakan kebersamaan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan memperkuat budaya empati, kerja sama, dan solidaritas di sekolah. Selanjutnya, HCC menargetkan ekspansi nasional pada tahun 2026 melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta organisasi masyarakat sipil.
Tag: #bukan #keburukan #laporkan #kebaikan #teman #justru #bisa #tingkatkan #empati #remaja