Betadine dan PMI Dorong Kesiapsiagaan Keluarga Hadapi Luka Ringan Lewat Kampanye “30 Detik Antistop”
Head of Marketing iNova Pharmaceuticals Indonesia Yulias Rachmatika bersama Ketua Diklat PMI Jakut Hery Chairul Marasabessy dalam sesi simbolis kolaborasi di Jakarta, Sabtu (8/11/2025). (KOMPAS.com/Yakob Arfin T Sasongko)
14:25
11 November 2025

Betadine dan PMI Dorong Kesiapsiagaan Keluarga Hadapi Luka Ringan Lewat Kampanye “30 Detik Antistop”

– Dalam kehidupan sehari-hari, risiko luka ringan, seperti tergores, terjatuh, atau terkena benda tajam, bisa dialami siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. 

Namun, tak sedikit masyarakat yang belum memahami langkah pertolongan pertama yang benar saat menghadapi kondisi tersebut.

Padahal, penanganan yang cepat dan tepat dalam 30 detik pertama dapat menjadi penentu proses penyembuhan luka sekaligus mencegah infeksi yang lebih parah.

Kesiapan dan keterampilan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama menjadi hal penting yang perlu terus ditingkatkan.

Pemahaman dasar mengenai cara menangani luka dengan benar bukan hanya membantu individu menjaga kesehatan diri, melainkan juga membentuk keluarga yang lebih tangguh dalam menghadapi situasi darurat ringan di rumah.

Menjawab kebutuhan tersebut, Betadine Indonesia bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Utara menggelar First Aid Training sebagai bagian dari kampanye edukatif “30 Detik Antistop”.

Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati World First Aid Day 2025. Melalui kegiatan ini, Betadine menegaskan komitmennya selama lebih dari lima dekade dalam melindungi kesehatan keluarga Indonesia dan memperluas edukasi mengenai penanganan pertama pada luka.

Head of Marketing iNova Pharmaceuticals Indonesia Yulias Rachmatika mengatakan, komitmen Betadine untuk keluarga Indonesia telah terjalin selama lebih dari setengah abad.

“Selama lebih dari 50 tahun, Betadine telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia, menghadirkan solusi antiseptik yang dapat ditoleransi dengan baik, efektif, dan tepercaya,” ujar Yulias di Jakarta, Sabtu (8/9/2025).

Ia menambahkan, melalui kampanye edukatif “30 Detik Antistop”, Betadine ingin mengingatkan masyarakat akan pentingnya 30 detik pertama dalam penanganan luka sebagai garda depan kesehatan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian kampanye Betadine dalam rangka dukungan terhadap World First Aid Day, dengan misi edukasinya untuk masyarakat.

Momen sederhana tapi krusial itu diklaim dapat mencegah infeksi dan menjaga aktivitas keluarga tetap berjalan tanpa hambatan.

“Kolaborasi dengan PMI Kota Jakarta Utara dan PKK Menteng Dalam adalah langkah nyata untuk menjadikan edukasi kesehatan sebagai kebiasaan sehari-hari agar setiap keluarga Indonesia bisa tetap sehat, aktif, dan unstoppable,” tutur Yulias.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kampanye “30 Detik Antistop” juga menjadi bentuk komitmen Betadine dalam mendukung kesehatan dan keselamatan keluarga Indonesia melalui edukasi pertolongan pertama yang dapat langsung diterapkan.

“Melalui pesan antistop, kami ingin mendorong masyarakat agar lebih sigap dan percaya diri menghadapi luka ringan tanpa panik, dengan langkah cepat dan tepat dalam 30 detik pertama,” tambahnya.

Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Riskesdas 2013), sebanyak 35,2 persen rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk pengobatan mandiri, termasuk obat luka. Namun, sebagian kerap tidak memiliki panduan medis yang tepat.

Sementara itu, studi lain menunjukkan 76 persen masyarakat masih menggunakan metode penanganan luka bakar yang berisiko. Adapun 59 persen di antaranya bahkan masih memakai pasta gigi untuk mengobati luka bakar—praktik yang justru dapat memperparah kondisi kulit.

Kampanye “30 Detik Antistop” dirancang untuk mengedukasi keluarga Indonesia mengenai pentingnya 30 detik pertama dalam menangani luka dengan tepat. Periode tersebut menjadi krusial karena dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

Pelatih pertolongan pertama PMI Jakarta Utara saat sesi demo mengatasi luka dengan Betadine Antiseptic Solution.Dok. Betadine Pelatih pertolongan pertama PMI Jakarta Utara saat sesi demo mengatasi luka dengan Betadine Antiseptic Solution.

Belajar dari trainer bersertifikat PMI

Melalui kegiatan First Aid Training, Betadine dan PMI Kota Jakarta Utara menghadirkan pelatihan pertolongan pertama yang inklusif dan interaktif.

Peserta pelatihan mendapat kesempatan belajar langsung dari trainer bersertifikat PMI, yang mendemonstrasikan langkah-langkah dasar penanganan luka ringan secara aman dan mudah dipahami.

Edukasi dilakukan dengan pendekatan aplikatif agar masyarakat mampu mempraktikkan langsung keterampilan yang dipelajari.

Ketua PMI Kota Jakarta Utara, Rijal, menegaskan pentingnya memperluas edukasi pertolongan pertama agar mudah dipahami dan diterapkan oleh masyarakat.

“PMI senantiasa berupaya memperluas edukasi pertolongan pertama agar semakin mudah dipahami dan diterapkan oleh masyarakat. Melalui kolaborasi bersama Betadine dalam kegiatan First Aid Training, kami ingin menunjukkan bahwa belajar menangani luka bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan,” kata Rijal.

Ia berharap, inisiatif seperti “30 Detik Antistop” dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran serta kesiapan setiap keluarga Indonesia menghadapi risiko luka sehari-hari.

Peserta belajar sekaligus mempraktikkan berbagai keterampilan dasar pertolongan pertama serta bantuan hidup dasar dan RJP. KOMPAS.com/Yakob Arfin T Sasongko Peserta belajar sekaligus mempraktikkan berbagai keterampilan dasar pertolongan pertama serta bantuan hidup dasar dan RJP.

Dari ibu-ibu PKK hingga driver ojol

Pelatihan tersebut turut melibatkan anggota PKK Kelurahan Menteng Dalam dan pengemudi ojek online (ojol) sebagai perwakilan komunitas yang berperan penting dalam menyebarkan edukasi kesehatan di tingkat lokal.

Mereka dinilai menjadi garda depan masyarakat yang aktif di lapangan dan sering menghadapi situasi darurat.

KOMPAS.com turut hadir dalam pelatihan tersebut. Suasana kegiatan terasa hangat dan penuh antusiasme. Di sebuah aula sederhana di kawasan Jakarta Utara, para peserta tampak menyimak dengan serius setiap instruksi dari pelatih PMI.

Beberapa peserta mencoba teknik resusitasi jantung paru (RJP) dengan manekin, sementara yang lain berlatih membalut luka menggunakan perban steril.

Salah satu driver ojol menjadi relawan praktik training pertolongan pertama. 
KOMPAS.com/Yakob Arfin T Sasongko Salah satu driver ojol menjadi relawan praktik training pertolongan pertama.

Tawa dan semangat saling menyemangati terdengar di sela-sela sesi praktik, menambah kesan bahwa belajar menolong bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membangun rasa percaya diri. 

Peserta belajar sekaligus mempraktikkan berbagai keterampilan dasar seperti pertolongan pertama, bantuan hidup dasar dan RJP, penanganan pendarahan dan syok, cedera jaringan lunak, cedera sistem otot rangka, luka bakar, hingga cara aman memindahkan penderita dan menangani kedaruratan medis.

Kehadiran media dalam kegiatan tersebut juga diharapkan membantu memperluas jangkauan pesan kampanye ke masyarakat luas.

Selain memberikan pelatihan, kegiatan ini juga memperkenalkan jingle terbaru Betadine “30 Detik Antistop”.

Lagu tersebut dikemas secara ringan, ceria, dan mudah diingat, sebagai cara kreatif memperkuat pesan bahwa setiap orang bisa memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat di mana pun berada.

Melalui pendekatan musik yang positif, Betadine ingin menanamkan semangat bahwa dalam 30 detik, siapa pun bisa kembali aktif antistop. 

Untuk informasi lengkap mengenai tip-tip seru seputar penanganan luka, kunjungi akun resmi media sosial Betadine.

Tag:  #betadine #dorong #kesiapsiagaan #keluarga #hadapi #luka #ringan #lewat #kampanye #detik #antistop

KOMENTAR