Hikmah Isra Mikraj 2024: Introspeksi Diri, Perbaiki Kualitas Salat, hingga Menguatkan Iman
Isra Miraj 1445 H yang jatuh pada Kamis, 8 Februari 2023 - Berikut hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang dapat diambil dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 
09:40
6 Februari 2024

Hikmah Isra Mikraj 2024: Introspeksi Diri, Perbaiki Kualitas Salat, hingga Menguatkan Iman

Berikut hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Isra Mikraj adalah momen peringatan penting bagi umat Islam yang diperingati setiap tanggal 27 bulan Rajab.

Tahun ini peringatan Isra Mikraj jatuh pada Kamis (8/2/2024).

Seorang muslim mempercayai peristiwa Isra Mikraj terjadi atas kemukzizatan Nabi Muhammad SAW.

Pada malam itu Nabi Muhammad diperjalankan Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina serta dimikrajkan ke langit hingga Sidratul Muntaha untuk menerima risalah Allah, di dalamnya ada kewajiban salat lima waktu.

Inilah salah satu dimensi iman terdalam dari keberagamaan yang mengandung banyak hikmah yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Hikmah Isra Mikraj 2024

Berikut hikmah Isra Mikraj yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Intropeksi Diri dan Memperbaiki Kualitas Salat

Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu sarana untuk mengevaluasi, mengintrospeksi diri, serta agar kita bisa mengambil hikmah bermakna atas sebuah peristiwa yang terjadi di dalam perjalanan spiritual Rasulullah.

Dilansir laman Pemkot Mataram, mengambil hikmah dari perjalanan Rasulullah, yakni agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Sebagaimana diketahui, peristiwa Isra Mikraj merupakan kejadian yang tidak bisa diterima oleh akal pikiran manusia, karena teknologi secanggih apapun tidak akan bisa menempuhnya dalam waktu semalam.

Namun, karena kehendak Allah SWT, apa pun bisa terjadi.

Membaca peristiwa Isra, Allah SWT berfirman dalam QS. Al Isra [17] ayat 1, yang artinya:

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al Isra [17]: 1)

Hal menarik lainnya dari kejadian Mi'raj ialah Rasulullah SAW mendapat perintah shalat lima waktu, yang kalau diamati secara cermat, shalat itu merupakan satu bentuk ibadah yang paling sempurna untuk menyimbolkan penghambaan manusia kepada Allah SWT.

Karena salat, puncaknya adalah sujud, dan sujud itu ialah ketika kita bersedia meletakkan kepala kita di tempat yang paling rendah sejajar dengan telapak kaki.

Hal itu sesungguhnya tidak boleh kita lakukan pada siapapun kecuali kepada atau karena Allah SWT.

2. Manusia Beriman Harus Rendah Hati

Dilansir laman Muhammadiyah, Iman dan taqwa memperkaya jatidiri manusia sebagai makhluk Allah.

Manusia beriman niscaya rendah hati dan tidak congkak dengan segala yang dimiliki, karena semuanya nisbi dan fana.

Ilustrasi khutbah Ilustrasi khutbah (Freepik)

Dimensi iman dan takwa harus menjadi bagian penting dalam beragama, yang diaktualisasikan dalam sikap, pikiran, dan tindakan yang selalu menaati perintah Tuhan dan risalah Nabi untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

Perwujudannya berupa kesalehan hidup yang memancarkan kebaikan bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin.

3. Menjaga Perdamaian dan Toleransi

Isra mikraj merupakan satu kesatuan dengan kerisalahan Nabi Muhammad membawa ajaran Islam.
Wujudkan berislam yang damai, toleran, ukhuwah, dan menebar segala benih kebaikan sebagaimana risalah Nabi akhir zaman.

Jauhi hal-hal yang menimbulkan masalah dan kerusakan dalam kehidupan.

Nabi diutus untuk menyempurnakan ahklak mulia dan menjadi rahmat bagi semesta alam.

4. Perlu Mengembangkan Kecerdasan dan Ilmu Pengetahuan

Melalui peristiwa isra dan mikraj juga kaum muslimin harus mengembangkan kecerdasan yang murni, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Serta memanfaatkan segala potensi yang dianugerahkan Tuhan dalam memahami segala ciptaan-Nya.

Hal itu demi melahirkan peradaban yang utama bagi kehidupan di alam semesta ini.

Ilustrasi penelitian. Ilustrasi penelitian. (Ist)

Seorang muslim harus menjadi insan pembangun dan bukan insan perusak kehidupan.

Jadilah pembelajar dan pemakmur kehidupan yang merahmati semesta.

Seperti Nabi Muhammad yang hadir dengan risalahnya membangun al-Madinah al-Munawwarah, peradaban yang cerah-mencerahkan.

5. Menguatkan Iman dan Safar

Peristiwa Isra dan Miraj itu terjadi pada saat Rasulullah SAW mengalami masa-masa kecemasan.

Karena beberapa waktu sebelumnya, Rasulullah SAW sangat terpukul dengan meninggalnya dua orang yang menjadi ujung tombak kekuatan beliau dalam mendakwahkan agama Islam, yakni Khadijah RA dan Abu Thalib RA.

Sementara tekanan fisik maupun psikis yang terus dilancarkan kafir Quraisy semakin menambahkan kegelisahan beliau, seolah tiada celah dan harapan bagi masa depan agama Islam pada saat itu.

Mengutip laman Kampus UMJ, Dari kisah inspiratif Isra Mi’raj dapat disimpulkan bahwa hikmah yang bisa diambil salah satunya melakukan safar.

Atas kejadian demi kejadian yang dialami Nabi Muhammad SAW selayaknya dengan manusia biasa tentu mengalami kebuntuan, maka Allah menghibur Nabi Muhammad dengan memperjalankannya ke langit.

Sebagai manusia yang bisa mengalami kebuntuan hidup dapat dihadapi dengan melakukan safar alias jalan-jalan.

Oleh karenanya dengan bersafar lazimnya seseorang akan banyak menemukan ide-ide luar biasa, tetapi safar yang dilakukan adalah safar kepada hal-hal yang baik.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #hikmah #isra #mikraj #2024 #introspeksi #diri #perbaiki #kualitas #salat #hingga #menguatkan #iman

KOMENTAR