Untung Rugi Wacana Penggabungan Asuransi BUMN, Bisa Tanggung Risiko Lebih Besar?
Ilustrasi asuransi.(SHUTTERSTOCK/JIRSAK)
19:16
28 Juni 2025

Untung Rugi Wacana Penggabungan Asuransi BUMN, Bisa Tanggung Risiko Lebih Besar?

- Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) berwacana untuk melakukan konsolidasi perusahaan asuransi milik negara.

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengungkapkan, merger membuat kapasitas dan permodalan (ekuitas) BUMN asuransi menjadi lebih besar.

Dengan demikian, kemampuan BUMN asuransi untuk menerima risiko pertanggungan menjadi lebih besar dan bisa menyinergikan kekuatan atau kelebihan beberapa BUMN menjadi satu.

Ia mencontohkan, misalnya ada BUMN yang kuat di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) atau digitalisasi.

Aspek positifnya bisa meningkatkan kapasitas akseptasi risiko dibanding terpisah satu sama lain.

"Aspek negatifnya, berkurangnya kompetisi di antara BUMN untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan mengurangi pilihan konsumen," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025).

Selain itu, tantangan yang mungkin dihadapi adalah menyatukan perbedaan kultur dan sistem kerja menjadi satu kultur baru.

Ia menyarankan, perusahaan BUMN asuransi melakukan duopoli, yakni ada dua perusahaan BUMN yang dapat bersaing satu sama lain dalam memberikan pelayanan akseptasi risiko dan melebur perusahaan asuransi yang kecil dan kurang efisien ke dalam perusahaan yang lebih besar dan efisien.

Sedikit catatan, dalam hal ini duopoli artinya tiap jenis asuransi diarahkan menjadi dua perusahaan agar dapat bersaing satu sama lain.

Dengan demikian, gambaran yang ada terdapat enam holding yang terdiri dari industri asuransi jiwa, asuransi umum, dan reasuransi.

Irvan menerangkan, hal tersebut lazim terjadi pada struktur industri lain.

Beberapa contoh yang terjadi misalnya di industri telekomunikasi terdapat Telkomsel dan Indosat, industri pupuk terdapat Pusri dan Petro Kimia Gresik, serta di industri perbankan ada Bank Mandiri dan BRI.

Adapun untuk asuransi jiwa, ia berpandangan IFG bisa disandingkan dengan Jasa Raharja, di asuransi umum Jasindo dan Tugu Pratama, dan di reasuransi adalah Indonesia Re dengan Nasional Re.

Menurut Irvan, wacana konsolidasi ini mempunyai nilai positif dan manfaat yang besar untuk mengurangi defisit neraca perdagangan jasa asuransi ke luar negeri yang sudah berlangsung lama dengan besarnya risiko atau preminya yang bisa ditahan di dalam negeri.

"Konsolidasi ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas akseptasi risiko asuransi dalam negeri, mengurangi biaya operasional karena meningkatnya skala ekonomi dan rasionalisasi jumlah karyawan, serta manajemen," tutur dia.

Sedangkan, waktu yang ideal agar konsolidasi ini tuntas dan dapat berjalan baik adalah sekitar 2-3 tahun.

Ilustrasi asuransiDok. Freepik Ilustrasi asuransiLebih lanjut, Irvan menjelaskan, bisnis perusahaan asuransi non-BUMN tidak akan tergerus dengan konsolidasi asuransi BUMN.

Pasalnya, asuransi swasta punya keunggulan dengan lebih fleksibel dan cepat dalam pengambilan keputusan.

"Bahkan asuransi-asuransi swasta besar sudah lama mempunyai hubungan baik dengan menutup risiko obyek-obyek BUMN seperti PLN, PELNI, KAI, Krakatau Steel, dan lain-lain," tutup dia.

Sebagai informasi, usulan penggabungan industri asuransi BUMN ini sempat disampaikan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria.

Ia menilai, sektor asuransi pelat merah saat ini terdapat sekitar 16 perusahaan BUMN berukuran kecil dan tidak cukup kompetitif.

Adapun untuk merealisasikan konsolidasi BUMN asuransi, BPI Danantara telah lebih dulu melakukan evaluasi terhadap fundamental bisnis masing-masing perusahaan terkait.

Selanjutnya, proses akan berlanjut ke tahap kedua berupa konsolidasi bisnis, baik melalui perampingan maupun penggabungan (merger) sejumlah entitas asuransi BUMN.

Beberapa perusahaan asuransi BUMN di antaranya seperti Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, dan Taspen, serta AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life yang juga terafiliasi langsung oleh induk perbankan BUMN.

Tag:  #untung #rugi #wacana #penggabungan #asuransi #bumn #bisa #tanggung #risiko #lebih #besar

KOMENTAR