Bukan Sekadar Ngemil, Snacking Time Bisa Jadi Momen Bonding antara Orangtua dan Anak
Peran snacking time atau ngemil bareng bersama anak membantu tumbuh kembang anak.(tirachardz/ Freepik)
11:50
13 Oktober 2025

Bukan Sekadar Ngemil, Snacking Time Bisa Jadi Momen Bonding antara Orangtua dan Anak

- Bagi banyak orangtua, waktu ngemil bareng anak mungkin dianggap hal kecil saja. Padahal, dari momen sederhana itu, anak bisa merasa dekat, didengar, dan dicintai.

Psikolog anak dan praktisi play therapy, Anastasia Satriyo, M.Psi, mengungkapkan bahwa snacking time bisa menjadi jembatan komunikasi yang efektif di tengah padatnya rutinitas anak dan orangtua.

"Momen receh sehari-hari, snacking time, sebenarnya tuh enggak lama, cuma 10-15 menit. Nah ini momen mereka untuk recharge (mengisi ulang) dan recovery (pemulihan) setelah capek pulang sekolah. Mereka habis ngalamin apa di sekolah, hari itu mereka butuh cerita," katanya dalam peluncuran Lexus edisi spesial BT21, di Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya juga, anak-anak terutama yang masih di usia sekolah dasar, memiliki kapasitas otak kecil untuk memproses pengalaman sehari-hari. 

Setelah seharian beraktivitas di sekolah, mereka butuh waktu untuk menenangkan diri dan menumpahkan cerita, salah satunya melalui momen ngemil santai bersama orangtua.

Peran snacking time bagi tumbuh kembang anak

Psikolog anak dan praktisi play therapy, Anastasia Satriyo, M.Psi, dalam acara peluncuran Lexus edisi spesial BT21, di Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).KOMPAS.com/RAFA AULIA FEBRIANI Psikolog anak dan praktisi play therapy, Anastasia Satriyo, M.Psi, dalam acara peluncuran Lexus edisi spesial BT21, di Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).

Lebih lanjut, snacking time bukan sekadar kegiatan makan ringan, tetapi juga berperan dalam mendukung perkembangan psikologis anak.

Saat orangtua meluangkan waktu menemani anak menikmati camilan, anak merasa diperhatikan, diterima, dan dicintai, yang di mana itu tiga kebutuhan dasar emosional yang penting bagi tumbuh kembang si kecil.

"Secara ilmiah, saintifiknya memang kapasitas di otak mereka masih sekecil itu untuk memproses pengalaman, mirip kayak kapasitas cangkir kecil. Nah, snackting time ini bisa jadi waktu terbaik untuk itu (bercerita)," jelasnya.

Dalam suasana santai, anak lebih mudah terbuka. Mereka cenderung menceritakan apa yang dialami sepanjang hari tanpa merasa diinterogasi.

Sementara bagi orangtua, ini bisa jadi momen untuk memahami emosi anak, melatih empati, dan membangun komunikasi dua arah yang positif.

Bagaimana agar snackting time lebih bermakna?

Dengan teknik ABC

Anastasia memperkenalkan konsep teknik ABC, sebuah cara sederhana untuk membuat kegiatan snacking time bisa lebih bermakna, berdampak, dan mindful untuk anak.

1. Acknowledge (Mengakui)

Mengawali momen ngemil dengan mengakui kehadiran dan perasaan anak. Misalnya dengan mengucapkan, "Makasih ya, hari ini udah mau duduk dan cerita bareng mama."

"Kita acknowledge dulu apa yang dia rasa hari ini, atau kalau anaknya belum terlalu bisa ngerasain, kita bisa bikin observasi dari yang kelihatannya," paparnya.

"Yang saya pelajari ketika jadi play therapy, ternyata yang kita butuhka sama anak itu namanya reflective communication, jadi kayak 'kok kamu hari ini lebih banyak diem ya', jadi acknowledge tentang itu," lanjutnya.

2. Bonding (Membangun kedekatan)

Setelah itu, nikmati momen bersamanya tanpa distraksi. Orangtua bisa mengajak anak mengenali hal-hal sederhana, seperti warna atau bentuk camilan yang dimakan. 

Aktivitas kecil seperti ini melatih fokus dan sensori anak, sekaligus mempererat hubungan emosional. 

"Jadi jangan cuma sekadar aktivitas, tapi sebenarnya menyelipkan mindfulness dengan hanya makan biskuit bareng, tapi momennya sangat menarik dan tangki cinta anak terisi di bonding time itu," ungkapnya.

3. Celebrate (Mengapresiasi)

Setelah momen bersama itu, jangan lupa juga untuk beri apresiasi sederhana seperti ucapan terima kasih. 

"Jadi hanya karena kita mau spend time berdua itu udah precious time gitu, cukup kayak 'Makasih ya udah mau makan bareng Mama'," ujarnya. 

Dengan menerapkan teknik ABC ini, orangtua bisa melatih anak untuk memahami rasa syukur dan penghargaan terhadap hal-hal kecil di keseharian. 

Mengisi tangki cinta anak lewat momen kecil

Peran snacking time atau ngemil bareng bersama anak membantu tumbuh kembang anak. Peran snacking time atau ngemil bareng bersama anak membantu tumbuh kembang anak.

Lebih lanjut, Anastasia juga menekankan bahwa anak memiliki apa yang disebut tangki cinta emosional. 

Jika kebutuhan emosinya tidak terpenuhi, seperti merasa kurang diperhatikan atau jarang diajak berbicara, anak bisa saja menunjukkan perilaku menuntut perhatian. 

"Jadi di anak itu selalu ada namanya kebutuhan emosi. Nah ini di-parenting orangtua belum ada, adanya kita nuntut mereka 'kan kamu udah gede, harusnya bisa makan sendiri'," tegasnya.

"Ingat, sebelum nuntut anak, tangki cintanya harus diisi dulu, karena kalau tangki kebutuhan emosinya merasa dicintai kurang, pasti kita susah untuk ngasih suruhan-suruhan," tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa orangtua tidak perlu menunggu waktu lama atau momen istimewa untuk bonding. Justru rutinitas kecil seperti snacking time inilah yang akan melekat di ingatan anak.

Meski hanya berlangsung 10-15 menit, snacking time yang dilakukan dengan kesadaran dan kehangatan bisa menjadi fondasi kuat bagi perkembangan emosional anak.

Sebab, bagi anak-anak, cinta sering kali tak datang dari hal besar, tapi justru dari momen kecil yang diisi dengan perhatian penuh.

Tag:  #bukan #sekadar #ngemil #snacking #time #bisa #jadi #momen #bonding #antara #orangtua #anak

KOMENTAR