Gen Z Lapor Damkar untuk Urusan Sehari-hari: Usir Tawon hingga Rayakan Ultah
Petugas Pemadam Kebakaran melakukan evakuasi jenazah korban tercebur sumur di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Sabtu (25/10/2025).(KOMPAS.com/SLAMET WIDODO)
14:44
5 Desember 2025

Gen Z Lapor Damkar untuk Urusan Sehari-hari: Usir Tawon hingga Rayakan Ultah

Saat ini kita udah nggak asing lagi dengan salah satu pelayanan publik yang dianggap bisa ngelakuin apa aja. Pelayanan publik apa itu? Nggak lain dan nggak bukan; pemadam kebakaran atau damkar.

Pemadam kebakaran umumnya bertugas buat memadamkan api, atau menangani situasi-situasi mendesak. Tapi di Indonesia, damkar bahkan bisa bantu untuk ngelakuin hal-hal yang terdengar sepele.

Ditambah perilaku Gen Z yang seringkali kreatif dan nggak terduga, damkar bisa bantu kamu mulai dari nyari ular di kosan sampai nemenin ngerayain ulang tahun.

Tapi, pernah nggak sih kepikiran, gimana sebenarnya tanggapan damkar kalau harus menghadapi kasus-kasus unik kaya gitu? apa kasus-kasus unik sebenarnya merepotkan buat mereka? Terus, gimana sebenarnya damkar dari pandangan Gen Z?

Kasus-kasus non-kebakaran dari Gen Z yang pernah ditangani damkar

Mengusir sarang tawon

Sekar (25 tahun) asal Sukoharjo pernah meminta tolong damkar buat mengusir sarang tawon di rumahnya. Keberadaan sarang tawon itu ditemukan oleh tetangga Sekar yang punya rumah dua tingkat.

Sekar mengaku khawatir dengan sarang tawon di rumahnya karena ada tetangganya yang meninggal dunia akibat disengat tawon.

"Rumah tetanggaku ini sarang tawonnya ada di plafon dalem, jd waktu itu kena senggol dikit eh kok banyak yang keluar, terus malah bapak yang tinggal disitu meninggal karena disengat tawon. Anaknya juga bengkak-bengkak tapi selamat,” kata Sekar ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (3/12/2025).

Melihat pengalaman tawon yang sempat menyerang tetangga, ditambah ketakutan akan sengat yang beracun, Sekar akhirnya memutuskan memanggil damkar.

“Tawon itu kan hewan yang agresif dan sengatannya ada yang beracun jadi karena ada damkar kenapa enggak dimanfaatkan saja layanannya. Apalagi damkar punya safety tools yang cukup ok,” ungkap Sekar.

Sekar mengatakan ia mengatur janji dengan damkar tersebut untuk hari esoknya, yang kemudian datang 3 orang damkar.

Para damkar tersebut naik menggunakan tangga, lengkap dengan safety tools seperti helm, sarung tangan, masker.

Proses evakuasi pun selesai selama sekitar 45 menit.

“Petugas damkar menurutku sangat helpful dan responsif, mereka sangat bertanggung jawab menyelesaikan. setelah selesai dengan drama tawon akhirnya dibantu tim damkar sarang-sarang tawon itu dibakar dan dibuang. kemudian kami mengisi berita acara dan tanda tangan oleh pihak yang panggil damkar,” jelas dia.

Bantuan mengusir ular

Pada Desember 2023, Sasa (22) yang tinggal di kostnya yang berada di daerah Jebres, Solo menemukan keberadaan ular kecil di tempat tinggalnya itu.

“Pas itu jam 01.30 WIB dini hari aku lagi duduk nugas gitu di dekat pintu kamar, nah nggak sengaja ngeliat kaya ada cacing (yang aku simpulkan itu ular kecil) tapi agak panjang kurang dari 30 cm warnanya abu silver mirip alumunium. Geraknya cepat ke sela-sela lemari dan dinding,” cerita Sasa ketika dihubungi oleh Kompas.com secara terpisah pada Rabu.

Sasa mengaku merasa takut dan waswas digigit oleh ular tersebut, namun ia bingung harus menghubungi siapa.

Berhubung saat itu ia sedang bertelepon dengan temannya, teman tersebut menyarankannya untuk menghubungi damkar.

Sasa akhirnya menghubungi damkar melalui Whatsapp. Ia mengaku di menit ketika ia menghubungi, pihak damkar langsung menjawab pesan tersebut.

Hanya menunggu 20 menit, pihak damkar telah tiba di kost Sasa dan segera mencari ular kecil tersebut.

“Walaupun akhirnya hasilnya nihil karena ularnya nggak ketemu dan karna di kamar mandi itu ada lubang air mungkin ularnya gerak ke dalam lubang air itu, soalnya pas damkar lagi otw nggak terlalu merhatiin banget ularnya sembunyi dimana karna bener bener panik,” cerita Sasa.

Sasa mengaku pelayanan damkar tersebut cepat serta petugasnya pun juga ramah.

“Pelayanannya cepat sih menurut aku, mungkin agak memakan waktu karena aku di wilayah kos yang notabene mungkin sempit atau banyak kos-kosan yang buat petugasnya hampir salah kos. Tapi so far pelayanannya oke, petugasnya ramah, dan nggak bikin kita tambah panik pas proses pencarian,” ungkap Sasa.

Merakit kipas angin

Pada September lalu, dua mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mendatangi kantor damkar Jogja, malam hari sekitar pukul 19.32 WIB untuk merakit kipas angin.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, kedua mahasiswi tersebut kebingungan saat mencoba memasang kipas angin yang baru mereka beli.

Dua mahasisiwi itu menghubungi damkar via direct message Instagram resmi Damkarmat Yogyakarta.

“Saya anak kos dan bingung mau minta bantuan siapa. Teman kami semuanya perempuan, mau pasang kipas tapi nggak bisa. Boleh minta tolong enggak?” ujar Koordinator Tim IT Damkarmat Kota Yogyakarta, Danu Atmadja, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/9/2025) menirukan isi pesan tersebut.

Danu mengatakan, mahasiswa tersebut tidak dapat merakit sendiri kipas angin itu dan takut memicu korsleting atau kebakaran jika melakukannya sendiri.

“Warga itu menghubungi saluran resmi karena takut pemasangan kipas yang keliru bisa menimbulkan bahaya,” kata Danu.

Merayakan ulang tahun

Salah satu Gen Z juga pernah viral di media sosial setelah merayakan ulang tahun bersama personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Cibinong.

Video tersebut diunggah oleh salah satu akun Instagram pada Rabu (30/4/2025) yang memperlihatkan tiga personel Damkar Cibinong turut merayakan ulang tahun ke-22 wanita bernama Puput.

Mereka memberikan ucapan selamat sembari mengangkat kue ulang tahun. Puput, yang mengenakan pakaian serba putih, kemudian meniup lilin di atas kue tersebut.

“Selamat ulang tahun buat Puput, semoga panjang umur, berkah selalu, sehat selalu,” ucap para personel damkar.

Hal ini dikonfirmasi oleh Danru 1 Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Arman Riyanto yang membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan seorang perempuan bernama Puput datang ke Mako Damkar Cibinong pada Rabu malam karena putus cinta.

“Semalam regu kami menangani peristiwa tersebut. Betul memang ada seorang perempuan yang datang hanya untuk merayakan ulang tahunnya,” ujar Arman, dikutip dari Kompas.com, 1 Mei 2025.

Arman menceritakan bahwa Puput datang seorang diri pada pukul 20.10 WIB dan melaporkan bahwa ia baru saja diputus oleh pacarnya tepat pada hari ulang tahunnya.

Tim damkar kemudian mencoba menghibur dan memenuhi permintaan untuk merayakan ulang tahunnya secara sederhana.

Seberapa sering damkar menangani kasus unik?

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Yogyakarta mengungkapkan terdapat kasus-kasus unik yang sebelumnya juga pernah terjadi, meski tidak sering.

“Kasus unik yang lain dulu pernah ada permintaan evakuasi jari di piston motor, ada juga mahasiswa yang terjepit di lubang kursi dan terjadi 2 kali di tempat yang sama, mungkin diceritakan masih banyak lagi,” ujar pihak Damkarmat Jogja ketika dihubungi Kompas.com secara terpisah pada Rabu (3/12/2025).

Apakah permintaan unik akan mengganggu tugas damkar?

Ketika ditanya apakah kasus permintaan-permintaan unik itu mengganggu, mereka mengaku tidak terganggu dengan hal tersebut.

“Sebenarnya tidak mengganggu, tetapi tidak menutup kemungkinan akan mendahulukan yang sifatnya darurat atau emergensi,” jelas mereka.

Sementara itu, situasi darurat yang dimaksud adalah situasi yang membahayakan keselamatan jiwa.

“Selagi tidak mengganggu penugasan kami dan tentunya kami masih bisa dan mampu akan kami berikan layanan. Tentunya tetap dilakukan di kantor damkar. Penugasan kami sebenarnya sesuai aturan yaitu berpedoman Panca dharma pemadam kebakaran,” jelas mereka.

Adakah kasus yang pernah ditolak?

Namun, tidak semua kasus akan selalu ditangani, pihak damkar mengatakan terdapat pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam melaksanakan suatu tugas.

“Yang ditolak kadang ada tokek di atas genteng, ada monyet lepas, mengambil bangkai di jalan, yang jelas jika tidak emergency akan kami edukasi terlebih dahulu, dan yang jelas di wilayah di luar tanggung jawab kami akan kami beri edukasi,” jelas pihak damkar.

Bagaimana mekanisme meminta bantuan pada damkar?

Mengenai laporan masuk, pihak damkar Jogja mengatakan biasanya masyarakat datang ke kantor damkar. Selain itu, ada juga yang melalui Whatsapp atau sosial media.

“Untuk mekanisme yang lebih cepat via telepon karena langsung diterima di petugas lapangan, untuk via WA/sosmed mungkin masih ada jeda waktu. Tapi tetap kami sarankan datang ke kantor,” ujar pihak damkar.

Selain itu, penanganan-penanganan kasus yang dilakukan pun sama sekali tidak dipungut biaya.

Tanggapan Gen Z terhadap kasus permintaan unik dan pelayanan publik

Sekar menanggapi bahwa semakin kesini semakin banyak kasus unik yang ditangani oleh damkar.

“Mungkin untuk generasi-generasi yang sudah tua akan dianggap sepele dan bisa diselesaikan mandiri. Tapi entah kenapa Gen Z suka ngerepotin damkar, untungnya sih damkar cekatan dan sabar, nggak banyak protes, salut banget sama damkar, mereka harus dibayar lebih oleh pemerintah sih,” ungkap Sekar.

Sementara itu, Sasa mengatakan menurutnya permintaan untuk kasus-kasus unik tersebut sudah menjadi hal yang wajar.

“Soalnya kita harus hubungi siapa lagi yang hasilnya tuh sat-set. Tapi harus lihat sikon juga kitanya biar nggak semua-muanya dilibatkan pada damkar. Kasihan juga, apalagi kalau nggak ada imbalan,” kata Sasa.

Sekar menambahkan bahwa sebetulnya pelayanan publik yang harus diberikan kepada Gen Z tidak harus spesifik atau adanya perlakuan khusus.

“Paling penting orang-orang yang bertugas atau diberi tanggung jawab melayani bisa memberikan pelayanan yang optimal, berusaha membantu dari awal hingga selesai dan no hard feelings,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, saat ini masih ada pelayanan publik yang hanya mengikuti SOP, yang berujung ketidakpuasan Gen Z terhadap layanan tersebut.

“Jadi menurutku si pemberi layanan harus bisa optimal, penerima layanan juga harus bisa memposisikan diri dan kooperatif meskipun Gen Z yang kritis dan beberapa sopan santunnya kurang tapi lebih baik satu sama lain saling bisa memberikan yang terbaik,” kata Sekar.

Katanya Gen-Z nggak suka baca, apalagi soal masalah yang rumit. Lewat artikel ini, Kompas.com coba bikin kamu paham dengan bahasa yang mudah.

Tag:  #lapor #damkar #untuk #urusan #sehari #hari #usir #tawon #hingga #rayakan #ultah

KOMENTAR