



Dari Dairi ke Tiongkok: Kisah Inspiratif Anak Desa yang Taklukan Universitas Top Dunia
Tak semua mimpi anak daerah harus berakhir di batas kampung halaman. Beberapa, seperti Catrin Sinaga, justru membuktikan bahwa dari pelosok Dairi, Sumatera Utara, langkah kaki bisa menapak hingga ke negeri jauh di Asia Timur.
Empat tahun lalu, Catrin hanyalah remaja biasa dari Kabupaten Dairi. Namun hari ini, ia pulang dengan gelar sarjana dari Central South University, salah satu universitas teknik terbaik di Tiongkok, setelah menuntaskan pendidikannya di jurusan Mineral Processing Engineering.
Keberhasilan ini bukan sekadar prestasi pribadi, tetapi juga simbol dari kerja keras, ketekunan, dan keyakinan bahwa asal-usul bukanlah halangan untuk bermimpi besar.
Ketika pertama kali mendapat kabar bahwa dirinya terpilih menjadi salah satu penerima beasiswa penuh ke luar negeri, Catrin mengaku sempat tak percaya.
“Rasanya seperti mimpi. Saya bahkan belum pernah membayangkan bisa kuliah di luar negeri,” kenangnya. Namun mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan.
Bersama 11 rekan lainnya dari Dairi, ia menjalani kehidupan sebagai mahasiswa internasional—tantangan bahasa, budaya baru, hingga tekanan akademik yang tinggi—semuanya ia hadapi dengan semangat juang yang luar biasa.
Catrin merupakan salah satu penerima beasiswa dari program pendidikan yang didukung oleh PT Dairi Prima Mineral. Program ini memberi kesempatan kepada anak-anak muda dari wilayah sekitar operasional tambang untuk mengakses pendidikan tinggi di luar negeri.
Namun dalam kisah Catrin, fokus bukan semata pada beasiswanya, melainkan bagaimana ia menggunakan kesempatan itu untuk mengubah hidupnya.
“Banyak ilmu yang saya dapatkan, baik dari sisi teknis maupun cara berpikir. Saya belajar bahwa dunia ini sangat luas, dan kita harus siap beradaptasi dan terus belajar,” ujar Catrin.
Matanya berbinar saat menceritakan pengalaman menjalani riset laboratorium, berdiskusi dengan mahasiswa dari berbagai negara, hingga saat ia berdiri di atas panggung kelulusan dengan bendera Indonesia tersampir di pundaknya.
Yang membuat perjalanan Catrin semakin bermakna adalah tekadnya untuk kembali dan berkontribusi bagi kampung halamannya. “Ilmu yang saya bawa ini bukan hanya untuk saya. Saya ingin membagikannya kepada masyarakat, terutama anak-anak muda di Dairi agar mereka tahu, mereka juga bisa.”
Sebelas rekan Catrin lainnya pun tak kalah membanggakan. Mereka menempuh pendidikan di jurusan Mechanical Automation & Manufacture, dan sebagian telah lulus pada tahun 2022.
Kini, mereka menjadi generasi baru yang tak hanya memiliki pengetahuan teknis mumpuni, tetapi juga pemahaman global, jaringan internasional, dan kepercayaan diri untuk membawa perubahan.
Radianto Arifin, Chief Legal and External Relation Officer, PT Dairi Prima Mineral, mengatakan bahwa keberhasilan para penerima beasiswa ini merupakan kebanggaan bersama masyarakat Dairi. “Kami percaya bahwa mereka adalah bagian dari masa depan daerah yang lebih cerah,” ucapnya singkat.
Namun, tak hanya Catrin dan kawan-kawannya yang merasakan dampak dari perhatian terhadap pendidikan. Di kecamatan asal mereka, Silima Pungga Pungga, perhatian terhadap akses dan kualitas pendidikan juga terus dibangun .
Renovasi taman baca, penyediaan buku, bantuan honor guru pengawas, serta pemberian tas sekolah bagi siswa berprestasi di enam desa menjadi bagian dari upaya mendekatkan ilmu pada anak-anak sejak usia dini.
Kisah Catrin bukanlah kisah tentang kemewahan atau glamornya hidup di luar negeri. Ini adalah kisah tentang kerja keras, tentang kegigihan anak desa yang menolak untuk menyerah pada keterbatasan.
Pendidikan, bagi Catrin, adalah jalan pembuka harapan. Dan harapan itu, kini telah tumbuh menjadi kenyataan yang membanggakan. Ia tidak hanya membawa pulang ijazah dan pengalaman hidup, tetapi juga membawa pulang secercah cahaya untuk generasi muda Dairi.
Tag: #dari #dairi #tiongkok #kisah #inspiratif #anak #desa #yang #taklukan #universitas #dunia