Simak, Inilah 8 Tanda Kamu Terlalu Banyak Memberi ke Orang yang Tidak Layak hingga Merasa Tak Dihargai, Menurut Psikologi
Ilustrasi seseorang yang merasa tidak dihargai. (Freepik).
09:20
25 Februari 2025

Simak, Inilah 8 Tanda Kamu Terlalu Banyak Memberi ke Orang yang Tidak Layak hingga Merasa Tak Dihargai, Menurut Psikologi

- Memberi itu baik. Tapi kalau kamu terlalu banyak memberi tanpa mendapatkan timbal balik yang sehat, itu bisa melelahkan dan merugikan diri sendiri.

Imbasnya, kamu mungkin akan merasa lelah karena selalu berusaha buat orang lain. Apalagi nggak mendapat apresiasi yang setimpal.

Sering kali kita terlalu banyak memberi, bahkan untuk orang-orang yang nggak benar-benar menghargai usaha kita. Akhirnya, kita merasa terkuras, lelah, dan kurang dihargai.

Nah, psikologi bisa membantu kita memahami kapan kita terlalu memaksakan diri untuk seseorang yang sebenarnya nggak layak. Ini bukan soal menyalahkan siapa pun, tapi lebih ke soal kesadaran diri dan belajar menetapkan batasan.

Berikut delapan tanda yang menunjukkan kalau kamu mungkin sudah memberi terlalu banyak kepada orang yang nggak layak, dikutip dari Small Business Bonfire, Selasa (25/2).

  1. Kamu selalu berkorban

Kalau kamu sering merasa jadi satu-satunya yang berusaha dalam hubungan, sementara orang lain cuma menerima, itu tanda bahaya. Hubungan yang sehat harusnya seimbang, ada timbal balik antara memberi dan menerima. 

Kalau cuma kamu yang selalu menyesuaikan, berkompromi, atau mengorbankan keinginan sendiri, saatnya evaluasi ulang. Ini bukan tentang jadi egois, tapi tentang menjaga keseimbangan.

  1. Merasa bersalah saat mengatakan "tidak"

Pernahkah kamu merasa bersalah hanya karena menolak sesuatu? Padahal, kamu juga punya hak buat bilang "nggak bisa" atau "nggak mau" tanpa harus merasa buruk.

Kalau kamu terbiasa mengorbankan diri sendiri demi orang lain, mulai sekarang coba latih diri buat berkata "tidak" tanpa merasa bersalah. Batasan itu penting buat kesehatan mental kamu sendiri.

  1. Harga dirimu bergantung pada pengakuan orang lain

Kalau kebahagiaan dan rasa berharga kamu hanya datang saat orang lain mengapresiasi usahamu, itu bisa jadi tanda kamu terlalu bergantung pada validasi eksternal.

Kamu tetap berharga, terlepas dari apakah orang lain melihat dan menghargai usahamu atau tidak. Jangan biarkan harga dirimu tergantung pada pengakuan mereka.

  1. Kebutuhanmu selalu di nomor dua

Peduli dan membantu orang lain itu baik, tapi kalau kamu selalu mengabaikan kebutuhan sendiri demi mereka, itu nggak sehat.

Kamu juga berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang, termasuk dari dirimu sendiri. Jangan ragu buat memprioritaskan dirimu dulu.

  1. Kamu selalu "on call" buat mereka

Pernah nggak kamu lagi santai tapi tiba-tiba ada seseorang yang butuh bantuan, dan tanpa pikir panjang kamu langsung datang? Kalau ini sering terjadi, hati-hati.

Nggak ada salahnya sesekali membantu, tapi kalau kamu merasa seperti "customer service 24 jam" buat mereka, saatnya buat menarik batasan.

  1. Kamu merasa kesal dan dendam

Ketika kamu terlalu banyak memberi tanpa mendapat balasan yang setimpal, lama-lama muncul rasa kesal dan nggak dihargai. Ini bisa merusak hubungan, lho.

Kalau kamu merasa begini, jangan biarkan perasaan itu menumpuk. Coba komunikasikan perasaanmu dan pastikan kamu juga mendapat penghargaan yang pantas.

  1. Selalu jadi orang yang menjaga perdamaian

Menjadi orang yang selalu menghindari konflik memang terlihat baik, tapi kalau kamu selalu mengorbankan perasaan sendiri demi menjaga kedamaian, itu nggak adil buat dirimu sendiri.

Kamu juga punya hak untuk didengar dan dihargai. Jangan selalu jadi orang yang mengalah hanya demi menghindari konflik.

  1. Kamu kehilangan jati diri

Kalau kamu merasa semakin jauh dari siapa dirimu sebenarnya karena terlalu fokus memenuhi kebutuhan orang lain, itu tanda bahaya.

Ingat, kamu lebih dari sekadar "pemberi" dalam hubungan. Kamu punya mimpi, hobi, dan keinginan yang juga penting untuk diwujudkan.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #simak #inilah #tanda #kamu #terlalu #banyak #memberi #orang #yang #tidak #layak #hingga #merasa #dihargai #menurut #psikologi

KOMENTAR